Chapter 2

6.7K 389 8
                                    

#Malam hari....#

Suasana desa pada malam hari terlihat cukup ramai. Kedai-kedai makanan berjajar rapi disepanjang jalan-jalan konoha. Bunga-bunga sakura berguguran menambah kesan indah pada desa api itu. Para shinobi dan warga desa terlihat berlalu lalang melewati jalan-jalan yang dipenuhi lampu-lampu terang. Tawa riang terdengar saling bersahutan diantara suara hembusan angin malam dan ribuan bintang dilangit. Tawa beberapa orang juga terdengar disalah satu kedai BBQ yang berada dipinggir jalan konoha. Mereka adalah Naruto dan teman-teman seangkatan.

Disana juga tampak Shikamaru yang ikut dalam acara yang iseng dibuat oleh Naruto. Pemuda bermarga Nara itu juga nampak sesekali ikut tertawa, berusaha melupakan masalah yang menjerat konoha dan membuatnya pusing tujuh keliling.

"Hah, sudah lama sekali kita tidak berkumpul seperti ini" ucap ino. Semua teman-temannya menoleh dan mengangguk menyetujui.

"Hmm kau benar. Setelah perang usai, kita jadi sangat sibuk dengan urusan dan kesibukkan masing-masing"

"Hmm kau benar tenten, aku sangat merindukan suasana seperti ini" sahut sakura. Tatapan sakura beralih menatap choji yang berusaha membalik daging BBQ yang setengah matang.

"Yah kalian benar, akhir-akhir ini aku juga sangat sibuk-ttebayo" dahi sakura dan ino nampak mengkerut mendengar ucapan naruto.

"Memang kau bisa sibuk naruto?" Tanya ino dengan nada sedikit mengejek. Perempatan siku nampak tercetak dikening naruto.

"Heei apa-apaan kau ini-ttebayo, aku juga bisa sibuk tau" sungut naruto sedikit kesal.

"Bwahahaha, kau sibuk? Apa aku tak salah dengar?" Ejek ino.

"Ino!" Semua terkekeh melihat sedikit perdebatan antara naruto dan ino. Ah mereka benar-benar merindukan masa-masa indah ini.

"Memangnya kau sibuk apa?" Tanya sakura sambil mengambil daging yang sudah selesai dipanggang oleh choji.

"Aku sibuuuk....." naruto menggantung ucapannya sambil menatap kearah kekasihnya, hinata. Namun sepertinya hinata belum menyadari tatapan itu. Sakura nampak mengkerut bingung, sedangkan kiba, shino, choji, lee, tenten dan yang lainnya nampak menikmati makanan yang ada. Kemudian hinata nampak terkejut ketika mata bulatnya tak sengaja bertatapan dengan mata biru naruto.

"Aku sibuk, memikirkan gadis berambut indigo yang kini tengah bersemu dihadapan ku" ucap naruto sembari menatap hinata yang telah bersemu merah. Sakura menatap malas naruto.

Pletakk!!

Sebuah kaleng kosong terlempar mengenai kepala kuning naruto.

"Ino, apa-apaan kau ini-ttebayo??!!" Ino hanya mengangkat bahunya acuh.

"Jangan pacaran disini, cari saja taman atau penginapan sana. Mengganggu saja" ucap ino sinis. Semuanya terkikik geli termasuk hinata.

"Kenapa? Kau iri? Minta saja pada pacar pucat mu itu" ucap naruto sambil menunjuk sai yang tengah menuangkan sake ke gelas kecilnya. Ino cemberut mendengar ucapan naruto.

"Huh, sai-kun, lihat naruto, Dia menyebalkan" lapor ino sambil mengayun-ayunkan lengan sai pelan. Sai hanya tersenyum menaggapi kelakuan kekasihnya itu.

"Hei sudah-sudah, kita disini untuk tertawa bersama, bukan menyaksikan orang pacaran. Dasar" gerutu kiba sambil meneguk kaleng sodanya. Akamaru menggonggong setuju.
Gukk!

"Kenapa? Karena kau tak punya pacar?" Ejek tenten. Kiba mendelik mendengar ucapan tenten.

"Memangnya kau punya?" Tanya balik kiba. Tenten langsung diam, senjata makan tuan rupanya. Semuanya tertawa geli, tenten hanya mendengus. Tiba-tiba neji yang berada disamping kiri tenten merangkul leher gadis bercempol itu.

You are everything to meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang