Chapter 11

4.7K 301 9
                                    

WARNING!!!

TYPO!!

Ino menatap Naruto dan Sasuke bergantian. Disamping Ino juga ada Sai yang masih setia mempertahankan senyum dibibirnya. Konoha baru saja memasuki jam makan siang. Kini mereka berempat tengah berada dibelakang Rumah sakit. Tepatnya disebuah pohon besar.

Beberapa menit lalu, Naruto memberitahu maksud kedatangannya dan Sasuke ke Rumah sakit. Mencari Sakura. Namun si Yamanaka malah melempar tatapan bingung kepada mereka saat Naruto bertanya dimana Sakura. Karena seingat Ino, Sakura sama sekali tidak terlihat di Rumah sakit pagi ini.

Ino menghela nafas, "Kau sangat yakin Sakura tidak ada diapartementnya??" Sasuke mendengus ketika mendapat pertanyaan yang sama tiga kali dari sahabat Sakura itu.

"Hn, aku tidak merasakan cakranya." Sanggah Sasuke. Naruto mengernyit heran.

"Mungkin dia menyembunyikan cakranya." Ucap Naruto. Ucapan Naruto cukup masuk akal, mengingat tadi pagi Naruto juga tidak tahu kedatangan Sasuke karena Sahabat ravennya itu menyembunyikan cakranya.

Ino menatap malas kearah Uchiha bungsu itu. "Mungkin Naruto benar. Bisa saja Sakura menyembunyikan cakranya."

"Tidak ada tanda-tanda kehidupan disana." Ucap Sasuke tak mau kalah. Sasuke bisa mengatakan kalau tidak ada tanda-tanda kehidupan karena jendela Sakura tertutup rapat. Bahkan tirai apartement Sakura tidak terbuka sedikit pun. Apartementnya benar-benar tertutup rapat.

Entah mengapa ia benar-benar merasa kalau Sakura tidak ada diapartementnya. Mungkin ucapan Naruto benar soal menyembunyikan cakra, namun entah mengapa pikiran aneh mulai memenuhi otak jeniusnya.

"Hah, kau ini." Desah Ino.

"Mungkin ia memang menyembunyikan cakranya. Kalau masalah tanda-tanda kehidupan, mungkin Sakura masih terlelap. Mengingat tadi malam kan pesta ulang tahun Sakura berakhir pukul tiga." Sai yang sedari tadi diam ikut bicara. Oke, pendapat Sai mulai masuk akal.

"Sai-kun benar." Ucap Ino seraya menunjuk kekasih pucatnya itu. "Coba kau ke apartementnya lagi." Saran Ino.

Naruto mengangguk sedangkan Sasuke tetap diam. "Teme, kalau begitu, ayo! Kita ke apartement Sakura-chan. Mungkin kata Sai benar kalau Sakura-chan masih tidur. Kita harus mencarinya agar kau bisa memberikan kado untuknya." Ucap Naruto disertai godaan kecil tentang kado itu. Sasuke mendengus

Ino yang mendengar ucapan Naruto refleks langsung memberi tatapan senang kepada si bungsu Uchiha. "Whoooah, kau akan memberikan kado untuk Sakura?!!!" Tanya Ino dengan nada sedikit berteriak. Didalam hatinya ia berjingkrak-jingkrak ria mendengar Sasuke akan memberi sesuatu pada sahabat sekaligus rivalnya itu.

Sasuke memalingkan wajahnya, ia kemudian berjalan pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Ah, sebuah rona merah tipis juga terukir dikedua pipi putih adik Uchiha Itachi itu. 

***


"Jadi, Keuangan Konoha sudah membaik?"

Kakashi mengangguk kaku saat Tsunade bertanya dengan tatapan angkuhnya. Beberapa menit lalu, Tsunade datang dan mengobrak-ngabrik kantor Hokage karena tidak ada yang memberitahu dirinya kalau keuangan Konoha tidak stabil.

Kakashi hanya bisa menatap nanar beberapa dokumen yang telah berserakan akibat ulah Hokage kelima itu.

Tsunade memicingkan matanya kearah Kakashi. Kakashi meneguk ludahnya susah payah.

"Oh ayolah, apalagi sekarang."  Batin Kakashi was-was. Takut jika Hokage bertenaga monster itu meruntuhkan Kantor Hokage.

"Bagaimana Konoha bisa kembali stabil dalam waktu singkat? Bahkan Infrastruktur pun bisa berjalan dengan lancar sekarang?" Tatapan Tsunade menajam dengan kedua tangan yang berada dipinggang tegasnya.

You are everything to meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang