Chapter 40

5K 269 23
                                    


Eh eh, kalian pada nyadar nggak sih, kalau sekitar chapter 26-an aku pernah bilang kalau ff ini bakal tamat 2-3 chap lagi?

Yaah tapi si author malah keterusan 😂😂

***


Tsunade menurunkan tas punggung yang seharian menemani perjalanannya. Ia lalu merenggangkan kedua tangannya sebelum ia menjatuhkan bokongnya pada sofa empuk yang disediakan bar itu.

Ia bersender pada kepala sofa, berusaha membuang penat perjalanan panjang yang ia lalui. Ia lalu mengedarkan pandangannya. Mata coklatnya mendapati seorang pelayan tengah menghampirinya dengan raut wajah lumayan ramah.

"Selamat malam Nona. Nona mau pesan apa?" Ucap pelayan itu tak lupa dengan senyum yang menghiasi bibirnya.

Tsunade tak langsung menjawab. Ia memperbaiki posisi duduknya dengan mengangkat salah satu kakinya ke meja, persis seperti seorang atasan.

"3 botol sake." Ucap Tsunade seraya menunjukkan angka tiga dengan jarinya.

Pelayan itu mengangguk sebelum pergi mengambilkan pesanan Tsunade.

Mata coklat cucu Hashirama itu kembali menjelajahi tiap sudut bar yang lumayan besar itu. Malam itu, bar itu nampak penuh dengan orang-orang berbeda gender. Ada beberapa yang nampak menari seperti orang gila dilantai dansa yang berada tak jauh dari Tsunade. Ada juga yang hanya mengobrol dengan teman satu genknya. Dan sisanya hanya duduk sambil menikmati minuman, dan Tsunade termasuk kedalam orang-orang itu.

Tak!

"Maaf Nona, ini minuman anda." Ucap pelayan itu sambil menaruh tiga botol sake beserta satu gelas yang Tsunade pesan.

Tsunade menatap sekilas, lalu ia mengangguk.

"Ada yang lain?"

Tsunade nampak berpikir. Akan terasa hambar jika ia hanya minum saja tanpa ada cemilan.

"Apa kalian punya camilan?" Tanya Tsunade.

Pelayan itu mengangguk. "Tentu ada Nona. Apa Nona ingin saya ambilkan?"

"Ah iya. Tolong amblikan beberapa camilan untuk ku."

"Baiklah, tunggu sebentar." Tsunade kembali mengangguk.

Ia membiarkan pelayan itu pergi mengambilkan ia beberapa camilan. Ia pun lalu membuka satu botol sake dan langsung meneguknya dari botol.

"AHAHAHA KAU KALAH!!" Seruan seseorang berhasil mengalihkan perhatian Tsunade. Ia kini mengedarkan mata coklatnya menatap segerombol pria yang tak jauh darinya.

Tsunade bisa langsung mengetahui kalau pria-pria itu tengah bermain judi. Satu seringai tercetak menghiasi wajah awet Hokage kelima itu.

Ia pun segera bangkit menghampiri pria-pria itu setelah ia mempersilahkan pelayan yang mengambilkannya camilan untuk menaruhnya dimejanya.

Dengan langkah gontai, ia menghampiri kumpulan itu dengan botol sake yang masih ada ditangannya.

"Ah Hey! Apa aku boleh bergabung?"

Ucapan Tsunade berhasil menarik orang-orang dimeja itu. Salah satu pria itu memandang Tsunade dari bawah hingga atas. Ia kemudian tersenyum remeh. "Gadis polos sepertimu tak akan mampu melawan kami."

Tsunade tertawa, tawanya terdengar sumbang. Apa yang dia katakan? Gadis polos? Hey astaga! Bahkan jika ia tak punya tanda byakugou didahinya, ia akan lebih mirip nenek usia 100 tahun.

"Oh ayolah. Aku sudah sangat hebat dalam hal ini!" Seru Tsunade. Ia cukup sadar ketika beberapa pasang mata menatapnya dengan tatapan layaknya seorang pria pada wanita. Tsunade menyeringai. Ia suka ini.

You are everything to meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang