Chapter 6

5.2K 330 4
                                    

Keesokan paginya.....

Cuaca Konoha begitu bersahabat, bunga sakura masih setia mengguyur negri api itu. Terlihat anak-anak desa pergi ke sekolah akademi ninja dengan wajah berseri-seri. Ya, hari ini adalah pendaftaran masuk sekolah akademi ninja. Pendaftaran sekolah begitu menawan, dengan guguran sakura yang menjadi karpet dan menyambut anak-anak desa. Semua nampak begitu bahagia.

Namun mereka semua tak tahu bahwa sebentar lagi mereka akan kehilangan kunoichi kebanggaan desa. Mereka semua tak menyadari bahwa satu shinobi konoha tengah bersedih. Ya, kunoichi itu adalah Sakura.

Sakura nampak keluar dari apartementnya, ia berjalan gontai dengan pakaian khas ninjanya. Mata bulat Sakura nampak sebam karena terlalu banyak mengeluarkan cairan bening. Ya, Sakura menangis. Menangisi hidupnya, menangisi takdirnya, menangisi semuanya.

"Mengapa ini terjadi padaku? Saat aku masih dalam penantian, aku harus pergi melupakan penantian panjang yang telah ku lakukan. Semua sia-sia, semuanya! Sasuke-kun, boleh aku bertemu denganmu? Walau dari jauh? Ku mohon, Mungkin ini akan jadi yang terakhir kali. Terakhir sebelum aku pergi"

Hatinya sakit saat sebentar lagi ia akan pergi, akan meninggalkan teman-temannya,
meninggalkan impiannya,
meninggalkan cintanya,
meninggalkan semuanya. Sakura menghembuskan nafas pelan, tak ada gunanya bersedih. Ia harus mengukir kenangan sebanyak-banyaknya sebelum pergi. Ia akan berusaha menghabiskan waktu yang ia miliki dengan teman-temannya.

***

Kakashi mengernyit heran ketika desa menerima pemasukan besar-besaran.  Baru saja petinggi desa, Danzo datang dan memberitahu bahwa keuangan konoha sebentar lagi akan membaik. Danzo mengatakan bahwa pemasukan besar-besaraan ini masih awal, selanjutnya akan ada pemasukan lebih besar dari ini. Beragam Pertanyaan menghiasi kepala Kakashi. Pertanyaannya, dari mana mereka mendapat uang begitu banyak hingga mampu memulihkan keuangan konoha?

Kakashi memijit pelipisnya pelan, pusing dikepalanya kembali menyerang. Astaga, ini menyebalkan.

Tok...tok...tok...

Atensi Kakashi beralih menatap pintu didepanya yang baru saja mendapat ketukan dari seseorang.

"Masuklah" titah kakashi.

Ckleek!!

"Shikamaru!" Seru Kakashi ketika Shikamaru berdiri diambang pintu. Shikamaru melangkah mendekati sang Hokage dengan membawa beberapa berkas dokumen. Ia menyerahkan berkas itu pada Kakashi.

"Apa ini?" Tanya Kakashi bingung.

"Ini berkas-berkas yang harus anda tanda tangani" jeda sejenak, "Tuan Danzo dan Daimyo yang meminta anda menandatangani berkas ini"

Alis Kakashi terangkat, menandakan sang empu tengah bingung. "Berkas apa ini?"

"Ini adalah surat persetujuan anda untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur desa yang sempat tertunda" ujar Shikamaru.

"Melanjutkan pembangunan? Tunggu, keuangan Konoha baru saja pulih, apa tidak masalah jika kita melanjutkan pembangunan sekarang" Shikamaru mengangkat bahu nya acuh.

"Mana ku tahu, Tuan danzo yang menyuruhku. Aku juga heran, seolah ia sudah punya pemasukan besar untuk Konoha" ucap Shikamaru.

"Aku juga heran, begitu mudah mereka mendapat pemasukan besar dalam satu hari. Mereka bahkan bilang bahwa Konoha akan mendapat pemasukan lebih besar lagi" jelas Kakashi.

You are everything to meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang