Chapter 5

5.8K 344 10
                                    

Gedung Hokage.....

Gedung hokage nampak lengang, hanya ada beberapa shinobi yang berlalu lalang. Disana naruto tampak tengah menuju Ruangan gurunya atau lebih tepatnya Ruangan Rokudaime. Tak lama, ia telah sampai didepan pintu kayu itu.

Tok...tok...tok...

"Rokudaime sama!" Seru naruto dari luar.

"Masuklah!" Setelah mendapat sahutan, ia segera masuk. Kakashi segera mengangkat kepalanya kembali yang tadi ia topang dengan tangannya saat melihat naruto.

"Oh kau, bagaimana misinya?"

"Misi berjalan baik, bahkan sangat baik. Dan ngomong-ngomong, bagaimana kondisi mu sensei?"

"Ah ya, seperti yang kau lihat, aku baik-baik saja" naruto mengkerut mendengar jawaban senseinya.

"Hah, lebih baik kau coba cek kesehatan sensei. Sensei nampak kacau" kakashi nenghela nafas mendengar ucapan naruto.

"Bagaimana dengan konoha?" Lanjut naruto.

"Mungkin sebentar lagi akan membaik, para daimyo dan petinggi desa tadi menemuiku"

"Apa yang mereka katakan?" Tanya naruto penasaran.

"Mereka berkata bahwa keuangan konoha akan kembali pulih. Mereka akan cari jalan keluar, lagipula mereka terlihat sangat bernafsu membangun infrastruktur desa tanpa memperdulikan pemasukan. " jelas kakashi.

"Yah semoga mereka segera menemukan jalan keluar terbaik" kakashi mengangguk.

"Semoga saja" mereka sama-sama terdiam. Tak ada yang membuka pembicaraan kembali.

"Ah ngomong-ngomong, apa sasuke sudah mengirim pesan balasan?" Tanya pemuda Uzumaki itu. Kakashi menggeleng.

"Belum, aku juga tidak tau apakah ia sudah menerima pesan darimu" naruto menghela nafas.

"Hah dia itu. Awas saja jika ia tidak datang saat pesta ulang tahun sakura chan"

***

Tampak satu orang wanita paruh baya dan dua laki-laki seusia nampak tengah berdiskusi serius. Mereka adalah petinggi desa dan satu perwakilan daimyo. Ditengah-tengah mereka juga ada seorang wanita cantik yang menunggu hasil diskusi. Wanita berambut biru itu beberapa kali menghela nafas malas.

"Mengapa mereka diskusinya lama sekali? Padahal hanya bilang ya atau tidak" gerutu wanita itu tak sabar.

"Jadi, apa keputusan kalian?" Tanya wanita biru itu pada akhirnya. Salah satu petinggi desa nampak menghela nafas.

"Apa kelompok mu benar-benar akan membayar dengan harga tinggi?" Tanya salah satu petinggi desa.

"Tuan Danzo, kau hanya tinggal menjawab 'ya' atau 'tidak' " gerutu wanita itu. Ck dasar orang tua.

"Tapi ini cukup berat bagi konoha, karena mungkin kalian hanya akan membayar murah" wanita itu berdecak mendengar ucapan Danzo.

"Jangan khawatir masalah bayaran, kelompok ku akan membayar dengan harga tinggi. Bahkan pasti cukup untuk memulihkan keuangan konoha." Danzo nampak berpikir, kemudian ia kembali berbicara dengan satu daimyo dan satu petinggi desa lainnya.

"Oh ayolah kenapa lama sekali? Kami hanya butuh seorang ninja medis yang kuat dan juga bisa menguasai jutsu hebat." Wanita itu benar-benar kesal. Ia sudah berada diruangan pengap ini selama hampir dua jam. Terlihat seorang wanita yang merupakan petinggi desa berdiri.

You are everything to meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang