Chapter 36

3.3K 276 31
                                    


"Sakura?" Panggil Shion.

"Hm?"

Shion menghela nafas, ia lega menemukan Sakura disini, didekat air terjun tengah hutan Yamazakura. Ia pun ikut duduk disamping Sakura. Mata mutiaranya menatap air terjun yang lumayan tinggi dengan tebing-tebing yang kokoh. Suara air terjun yang mengalir deras terdengar sangat keras, hingga suara-suara binatang hutan sama sekali tak terdengar.

Shion menghela nafas, "Aku pikir kau kabur." Ucap Shion.

Sakura tersenyum, "kabur kemana? Apa kau yakin aku bisa kabur dengan keadaan ku sekarang?"

"Maaf, Sakura. Aku tak tahu jutsu itu punya efek samping. Bahkan Chakra mu yang kukembalikan hanya setengah dari Chakra asli mu."

Sakura menggeleng pelan. "Aku sama sekali tak menyalahkanmu. Aku sangat menghargai usahamu."

"Tapi tetap saja, jutsu klan ku yang kubangga-banggakan padamu sejak dua tahun lalu ternyata tidak berguna sama sekali. Bahkan aku tidak bisa mengembalikan tanda byakugou mu itu."

Sakura kembali menggeleng. "Berhenti menyalahkan dirimu, Shion. Itu semua bukanlah salahmu. Dan untuk byakugou ku itu, aku sama sekali tak mempermasalahkan hal itu."

Memang benar, tanda byakugou milik Sakura sudah tak terlihat dari dua tahun lalu. Dan mengembalikan tanda byakugou itu merupakan tujuan Shion. Byakugou bukanlah hal yang sepele. Tanda itu hanya bisa didapat dengan mengumpulkan Chakra si pengguna selama bertahun-tahun. Dan Shion, tahu usaha Sakura sangatlah besar untuk mendapatkan tanda legendaris itu.

Hening beberapa detik. Hanya suara air terjun yang mengalir deras mengisi keheningan diantara mereka.

Sampai, Shion kembali berucap, berniat mengajak Sakura kembali.

"Sakura, ayo kita kembali." Ajak Shion.

Sakura mengalihkan tatapannya menatap lurus Shion. Shion tersentak, ia belum melihat kondisi Sakura setelah ia melakukan transfer Chakra itu. Bukannya ia tidak mau, namun ia masih tidak tega. Apalagi ialah yang memyebabkan ini semua terjadi.

Shion menatap balik manik emerald itu. Walau ia yakin, emerald itu tidaklah menatap mata mutiaranya. Emerald gadis itu menatap lurus, tatapannya kosong, seolah tak ada satu pun yang ia tatap.

Shion menghela nafas. Tangan kirinya kini menyentuh tangan Sakura, berusaha menggandengnya.

"Semua orang mengkhawatirkan mu."

Sakura diam. Ia sama sekali tak mengeluarkan respon apapun. Sampai, tangan kanan Sakura membalasa gandengan dari tangan Shion. Shion terdiam.

"Tidakkah kau bertanya, bagaimana aku bisa sampai disini?" Ucap Sakura.

Shion menatap Sakura, "karena kau adalah ninja."

Sakura terkekeh. Ia melepas gandengan tangan itu kemudian bangkit.

"Jadi, kuharap kau memahami hal itu." Ucap Sakura. Ia berbalik, berjalan pelan meninggalkan Shion yang masih terduduk.

Langkah kaki Sakura berhenti, bibirnya kembali berucap tanpa ada niatan berbalik.

"Aku adalah seorang ninja. Walaupun aku kehilangan penglihatanku."

***

Dua minggu berlalu dengan sangat cepat. Tak ada kejadian penting yang terjadi di Desa. Hanya rapat lima kage yang diadakan berapa hari lalu. Dan juga, berita pernikahan dari Ino dan juga Sai.

Dua hari lagi, kedua Shinobi perang dunia ninja itu akan segera menyusul pasangan Naruto dan Hinata untuk naik ke pelaminan. Pernikahan itu bukanlah pernikahan yang besar dan mewah. Mereka hanya akan mengadakan acara itu di Kuil dengan sahabat dan keluarga dekat sebagai saksi.

You are everything to meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang