VIII

450 44 2
                                    


Disc©Masashi_Kishimoto
Jeritan saat senja©Hitayama_R.2187

*:*:*:*

Cerita ini mengandung unsur:
Yaoi,Boys love,BxB, gay (yang belum terlihat), dan typo's yag bertebaran.

Resiko dan dosa di tanggung pembaca

*:*:*:*

———————————————————

Ke esok kan harinya, keadaan naruto semakin memburuk. Wajah nya pucat pasi, seperti mayat hidup. Matanya tak bersinar. Tidak seperti biasanya, dia juga pendiam di kelas. Membuat semua orang termasuk sasuke menjadi bingung.

"Dobe, ada apa?! Kau terlihat tidak sehat?!" tanya Sasuke.

"Hm,aku baik-baik saja." ucap naruto lesu, 'lagi' hari ini dia memakai jaket.

"Kau terlihat tidak sehat?!" Mereka sedang berada di atap sekolah.

"Aku baik-baik saja teme!" elak naruto.

"Wajah mu pucat Dobe!"

Dan, mereka terus berdebat tentang ke sehatan Naruto.

"Ah— sudahlah berdebat dengan mu tidak ada gunanya!" ujar sasuke.

"Hm..."

Suasana menjadi hening sejenak, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.

Naruto POV

Rasanya perih, lenganku sangat perih. Bagaimana ini (?), kepala ku sakit bagaimana ini (?) aku harus apa? Aku tiba-tiba mual! Ukh...sial

"Hmmmppbbb..." aku menutup mulutku dengan kedua tanganku, saat merasakan ada sesuatu yang keluar.

"Naruto! Ada apa?!" Sasuke terlihat khawatir. Yeah walau wajahnya tetap datar tapi, tatapannya menujukan kekhawatiran.

Tanpa menjawab aku segera berlari meninggalkan Sasuke, menuju toilet.aku berlari secepat yang ku bisa. Namun sial! Saat aku sampai toiletnya penuh. Karena ini waktu istirahat. Tanpa menunggu lama, aku langsung mencari kotak sampah terdekat.

"Hoek...Hoek...huweeekk" aku memuntahkan semua yang ada di perutku, termasuk sarapan tadi pagi.

"Naruto! Huh...Kau ini" Sasuke mengusap-usap punggungku.

"Hmmm..." aku menghapus bekas liur, yang tersisa di sudut bibirku, dengan lengan kiri ku.

"Tunggu disini, aku akan membelikan air." ucap nya, seraya melangkah pergi meninggalkanku. Aku mencari tempat untuk ku duduk. Badanku rasanya lelah.

"..." aku hanya diam, kepala ku sakit.

Tak lama setelahnya sasuke datang, membawa sebotol air minum.

"Minumlah" ucapnya lembut, dia memijat tengkukku pelan.

"Hm..." aku ingin mengucapkan 'terimakasih' tapi rasanya malas, aku malas bicara.

Jeritan saat senjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang