XX

360 46 3
                                    

Disc©Masashi_Kishimoto
Story by : Hitayama_Ryukata2187

_________________________________

Naruto bangun pagi-pagi sekali. Dia pikir ibu nya belum bangun, tapi ketika ia berjalan kearah dapur Ibunya ada disana sedang menyiapkan sarapan.

"Naruto?" Kushina menyadari kehadiran Naruto, yang sedang berdiri menatapnya.

"Uh? Aku pikir kaa-chan belum bangun." Ia berjalan mendekati meja makan.

Kushina tertawa. "......Soalnya kaa-chan, harus berangkat pagi-pagi untuk mengantar Ino-chan. Kau mau sarapan dulu atau, mandi dulu?"

Naruto berbalik. "Yah, aku akan mandi."

********

Kini dirinya sudah bersiap untuk pergi kesekolah. Sementara Kushina berjalan menuntun Ino yang bergetar, wajah nya menunduk takut.

"Kaa-chan, aku pergi dulu." pamitnya.

Kushina tersenyum, sambil membuka pintu mobil. "Ya. Hati-hati."

Sekilas ia menatap Ino dengan kening berkerut.

Apakah Ino... Itu gak mungkin!
Jiwanya, Jiwanya, Jiwa Ino terganggu!
Mentalnya! Sangat buruk.

Naruto menggelengkan kepala. Menghela nafas ringan, sambil berjalan menuju halte bus.

Naruto mendudukkan dirinya di bang ku halte sambil memainkan kakinya,
Hari udah makin siang, bus nya kenapa belum dateng? Naru bisa telat kalo gini.

Naruto berdiri menengok kesana kemari. Tapi meskipun begitu itu tidak akan membuat busnya datang.

"Mana sih bis nya!? Udah siang nih. Apalagi pelajaran Kakashi Sensei pagi ini!" Omelnya.

Setelah lama mengomel, bus yang ditunggu datang. "Uh! Dateng juga, kemana sih mang! Lama tauk nunggunya...." Ucapnya seraya masuk kedalam bus.

Sang supir paruh baya itu hanya tertawa dan meminta maaf.

Naruto mengambil tempat duduk, dan duduk dengan nyaman. Dia tidak menyadari disebelahnya ada Sasuke.

"Hmm~♪♪♪♪♪" Naruto bergumam, menyanyikan lagu kesukaannya.

"Berisik Dobe !!" Sasuke berkata kasar.

Naruto menoleh kesamping, "Eh! Bagaimana kau bisa ada disini?"

Sasuke memasang headSet nya."Memang Kau pikir bus ini milik siapa?"

Naruto menautkan alisnya, "Milik pemerintah lah!"

Sasuke tertawa, keras sekali. "....Lalu kenapa Kau bertanya aku bisa ada disini!?" Tawanya jelas sekali mengejek.

Naruto kesal bagaimana pun juga, "Apa sih, Ga nyambung!"

Sasuke menghentikan tawanya. Dia memutar badan menghadap Naruto,
"Hei, Naruto..."

Naruto meliriknya dengan alis terangkat. Kemudian bertanya, "Ada apa?"

Sasuke tersenyum. "Bagaimana keadaan Ino?"

Naruto memiringkan kepala, kelihatannya mood Sasuke sedang bagus pagi ini. "Tidak tahu. Kau pikir aku perduli."

Sasuke tiba-tiba menggenggam tangan nya. Ia masih tersenyum, "Mau ikut aku menjenguk Ino?"

Naruto menepis tangan Sasuke, "Apa peduli mu? Kalau Kau penasaran pergi saja sendiri! Tidak usah mengajak ku, aku tidak ingin!"

Sasuke mengangkat alisnya, "Aku mengerti, tentang rasa benci itu. Coba lah, ikut dengan ku... Kau mau? Aku memiliki sesuatu untuk ditanyakan pada Ino,"

Naruto mendengus, "Aku. Tidak. Mau!"

Sasuke merangkul nya, mengusak kepala Naruto, "Jangan begitu, Kau harus ikut dengan ku."

Mereka berdua tidak menyadari ada seorang wanita tua duduk di bangku sebrang yang sedang menahan tawa, melihat kelakuan keduanya.

Naruto menatap wanita tua yang sedang memperhatikan mereka. "......"

Wanita itu tersenyum, dan menutupi mulutnya dengan kepalan tangan.

Naruto merasa wajahnya tiba-tiba panas. Dan mendorong Sasuke agar menjauh. Bus berhenti di halte berikut nya, dan Naruto harus turun begitu juga Sasuke.

Ia berdiri, dan melangkah keluar bus, dia tidak memperdulikan Sasuke yang terjengkang saat ia mendorongnya. Wajahnya perlu di kondisikan.

"....Dobe tunggu aku!" Sasuke bangkit dan mengejar Naruto. Sambil tertawa,

"Tunggu hei! Tunggu!" Ia melompat dari pintu bus, dan berlari mengejar Naruto yang berjalan lebih dulu.

"Hahahaha! Naruto tunggu aku!"

"Menjauh kau maniak!"

Dan.... Mereka benar-benar tidak jelas.

"Tunggu! Aku tidak akan berhenti,Naruto! Kau harus ikut dengan ku! Jangan lari! Hei!"

"Jangan mengejar ku! Pergi lah! Aku tidak akan ikut dengan mu! Kau pikir aku perduli pada Ino sialan itu? Kau salah!" Naruto berlari sekuat tenaga masuk ke area sekolah, anak-anak tampak memandangi mereka.

"Naruto! Tunggu!"

Sasuke? Mereka menatap Sasuke yang mengejar Naruto dengan senyum, ini, ini tampak berbeda dari biasanya. Sasuke itukan orang nya dingin, orang-orang aja jarang liat dia ketawa apa lagi senyum.

Ada apa sebenarnya? Sasuke sangat terlihat bahagia. Dan apa dengan Naruto yang berlari dengan wajah memerah seperti itu. Sangat tidak jelas.

___To be Continued___

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

___To be Continued___

Jeritan saat senjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang