ALHAMDULILLAH

2.2K 159 10
                                    

Savierra POV
Hari-hari ku masih sama, masih mengecewakan. Aku belum berhasil memecahkan masalahku. Sedangkan hukuman skorsing ku ditambah menjadi 1 bulan. Selama 1 bulan aku tidak mengikuti pelajaran, sedangkan beberapa bulan lagi aku akan menjalani ujian kelulusan. Entahlah, apa yang harus ku lakukan saat ini.

"Kak..." Aku menghampiri Kak Avivah yang sedang membaca AlQur'an dipinggiran jendela.

"Ya? Ada apa?" Jawabnya.

"Gimana ini?"

"Gimana apanya?"

"Aku belum berhasil."

Lalu Kak Avivah manyudahi membaca AlQur'annya dan menutupnya, lantas membenarkan posisi duduknya dengan menghadap kearahku.

"Semua itu butuh proses. Tenang aja, kamu nggak sendiri kok. Ada aku kan? Ada Qila, ada Nayla, kita semua bakal bantu kamu. Kamu ngalamin masalah ini nggak sendiri Sav, tapi ada Azzam. Ada Azzam yang juga bakal bantu kamu. Aku yakin sekarang dia lagi usaha."

"Iya kak. Tapi aku bingung harus gimana."

"Gimana ya, aku juga bingung Sav."

Berpikir berpikir, dan terus berpikir. Bagaimana caranya aku bisa melewati semua ini. Semua ini seakan menjadi beban bagiku, ditambah lagi sudah ada beberapa santri yang mengetahui masalah baru yang kuhadapi. Ya Allah... jika dibilang tidak mampu maka itu tidak mungkin. Aku harus mampu. Tapi jika dibilang mampu juga ini terlalu sulit bagiku. Entahlah.

••••

Azzam POV

Duduk dipinggiran jendela memang salah satu sesuatu yang kusukai akhir-akhir ini. Entah mengapa akhir-akhir ini pikiranku selalu tertuju pada gadis itu, Savierra. Aku memejamkan mata, menikmati angin sambil berbisik dalam hati.

Assalamualaikum, shalihah...
Saat ini aku ingin mengutarakan perasaanku lewat ucapan didalam hati. Yang mungkin hanya aku dan Allah saja yang tahu. Bahkan kamu pun tidak akan mengetahuinya.
Bagaimana kabarmu, aku harap kamu masih bisa bertahan dengan semua yang sudah menimpa kita. Tenanglah, aku sedang berusaha.
Saat ini kita tidak mungkin bisa bertemu, karena kamu memintaku untuk berjaga jarak. Jadi, aku akan menjagamu lewat doa saja. Kau tau dimana aku menjagamu? Disepertiga malamku. Aku ingin kamu baik-baik saja. Ah, mungkin akan panjang sekali kata-kataku ini. Namun percayalah, dengan begini aku merasa sedikit lega. Aku berharap, Allah menyampaikan ini semua padamu entah lewat hal apa. Bersabarlah ukhty, akan ada kebahagiaan yang sedang menanti kita dihadapan sana.
Perlu kamu tau, saat ini aku rindu.

"Ku jaga namamu dalam doaku." Gumamku.

"Siapa Zam?"

"Astaghfirullah, kebiasaan kamu Za."

"Nama siapa nihh yang dijaga dalam doa."

"Hah? Nama apa? Ngaco ah kamu Za."

"Lah beneran, kan kamu tadi bilang gitu. Sambil merem-merem gitu. Ciee, Azzam kasmaran yaa."

"Apaan sih kayak tau kasmaran aja."

"Tau dong Zam."

"Emang kasmaran itu apa?"

"Jatuh cinta." Ucap Zahy sambil menyatukan kedua telapak tangannya hingga membentuk love.

Sepertiga Malam TentangnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang