LIBURAN

2.3K 151 6
                                    

Hari ini, adalah hari dimana Savierra akan pulang ke Surabaya untuk libur kenaikan kelas 12. Ia sangat senang. Sambil menunggu keluarganya menjemput, ia mempersiapkan segala sesuatu untuk ia bawa. Jujur saja, ia sangat merindukan keluarganya itu. Sebelumnya, ayahnya sudah memberi kabar bahwa mereka akan menjemput Savierra setelah maghrib.

"Dijemput jam berapa Sav?" Tanya Nayla saat ia, Savierra, dan Qila ada dikamar.

"Kata bunda nanti habis maghrib. Sekarang masih ada dirumah tante." Sahut Savierra.

"Ohh, rumah tante kamu yang deket sini?" Tanya Qila.

"Iyaa rumah tante Shofy." Sahut Savierra.

"Udah siap semua? Yang mau dibawa ga ada yang ketinggalan?" Tanya Nayla sembari merapikan tas Savierra.

"Udah kak. Kan udah disiapin dari tadi malem." Sahut Savierra.

"Ehh ngomong-ngomong Sav, Azzam juga pulang ke Surabaya lohh, hehe." Qila menggoda Savierra. Dan memang benar, tadi malam sehabis maghrib, ia dijemput oleh ummi, abi, dan adik adiknya di lobby pesantren.

"Oh ya? Kok tau?" Jawab Savierra.

"Gak usah sok gak perduli deh, sebenernya penasaran kan? Hehehe." Kata Nayla kemudian.

"Engga juga sih biasa aja. Lagian juga mau diapain? Rumah aku sama dia aja gak deketan." Sahut Savierra sambil membuang pandangannya ke luar jendela.

"Ya kali aja gitu Sav, ketemu di Surabaya. Terus saling kenalin keluarga. Hahahahaha." Ucap Qila yang sontak membuat Nayla juga tertawa.

"Ihh Qila apaan sih. Kan masih kecil, belum waktunya. Lagian aku cuma mau fokus sama pendidikan dulu. Liburan juga cuma karna kangen keluarga, ga berharap ketemu dia di Surabaya kok." Ucap Savierra sembari menampakkan raut wajah kesalnya.

"Ehh kak Nay, ngomong-ngomong nih ya, Azzam udah balik ke Surabaya dari kemaren. Habis maghrib. Kemaren aku lihat dia di lobby pesantren. Ada ummi nya, sama abi nya juga. Adek-adeknya juga ikut semua." Kata Qila sambil melirik ke arah Savierra dan mendapati raut wajah Savierra yang nampak seperti orang penasaran.

"Oh ya Qil? Pantesan dari kemaren gak keliatan si Azzam. Udah dijemput rupanya." Sahut Nayla yang juga ikut tertawa ringan.

"Masih mau pura-pura gak mau tau Sav?" Tanya Qila sambil tersenyum.

"Apaan sih Qil, orang lagi nikmatin angin sore juga." Sahut Savierra.

"Lagian sihh, malah bahas Azzam. Kayak ga ada topik lain aja." Ucap lirih Savierra, namu masih bisa didengar oleh Qila dan Nayla.

"Ya kita kan cuma bahas sesuatu yang bikin kamu seneng." Ucap Nayla.

"Maksudnya?" Tanya Savierra yang masih nampak bingung.

"Ya cuman bahas sesuatu yang bikin kamu seneng. Masa gak faham juga sihh. Dasar polos." Kata Nayla.

"Emang polos wlee." Sahut Savierra seraya menjulurkan lidahnya ke arah Nayla.

"Bukannya seneng, yang ada kesel tau." Lanjut Savierra.

"Halahh Sav, mukanya aja kesel. Tapi hatinya seneng tuh. Berbunga-bunga, hahahhaha." Timpal Qila.

"Tau ahh." Dercak kesal Savierra.

Begitulah kiranya cara mereka menghabiskan waktu bersama sebelum Savierra dijemput untuk pulang ke kota kelahirannya, Surabaya.

🌺🌺🌺

Setelah adzan maghrib berkumandang, Savierra, Qila, dan Nayla pergi ke masjid untuk menunaikan sholat maghrib berjamaah.

Sepertiga Malam TentangnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang