ARSYAD ZAIN AZKA AL-ASYJA'I

2.2K 146 11
                                    

Senyuman adalah salah satu bentuk bahasa tubuh tentang cinta yang tak terucap.

~Cinta dan Hijrahku Fisabilillah~

♡♡♡♡

Author POV

Mentari pagi mulai menghangatkan seisi bumi dengan sinar ketenangannya. Cahayanya begitu memanjakan siapa saja yang menikmatinya.

Rumah yang berada di sudut kota Surabaya ini nampak ramai. Pasalnya Qila dan Nayla datang untuk berkunjung. Sekaligus berangkat bersama menuju Blitar untuk menghadiri akad nikah Irsyad dan Avivah yang sudah mereka ketahui sekitar dua bulan yang lalu.

Savierra, Qila, dan Nayla sedang berada di kamar saat ini. Mereka tengah bersiap-siap. Qila dan Nayla tiba di rumah Savierra kemarin sore. Alhasil mereka berdua menginap dan tidur bersama di kamar Savierra. Awalnya, Qila dan Nayla dibuat terkejut karena perubahan pada diri Savierra.  Mereka turut bahagia, karena memang berhijrah adalah keinginan Savierra sejak mereka satu pesantren.

"Cantik banget Ya Allah." Ucap Qila seraya memandangi Savierra.

"Hehe makasih. Udah sana siap-siap jangan liatin mulu." Ucap Savierra sambil tertawa kecil dibalik cadarnya.

"Jadi sama kayak Avivah kalo gini. Agak mirip tapi sedikit." Ucap Nayla yang turut memerhatikan Savierra.

"Hehehe udahlah. Siap-siap gih. Ntar keburu dipanggil bunda." Ucap Savierra memalingkan pembicaraan.

"Iya-iya ini juga lagi siap-siap."

Tak lama setelah itu, mereka bertiga turun menuju ruang tamu.

"Udah siap semua?" Tanya bunda.

"Udah bunda." Ucap mereka.

"Anggaaa... Zahiraaa... ayo ayo kita berangkat." Teriak bunda pada kedua adik Savierra.

"Iya bunda." Respon Angga dan Zahira sambil berjalan bersamaan menuju ruang tamu.

"Yuk, kalo udah siap semua kita berangkat." Ucap ayah.

Satu persatu dari mereka menaiki mobil. Pintu rumah telah terkunci rapat mengisyaratkan tidak ada yang boleh memasukinya kecuali keluarga dari Savierra.

Perjalanan dari kota Surabaya menuju Blitar sangatlah jauh. Di dalam mobil, Savierra, Qila, dan Nayla menghilangkan suntuk dengan berbagi cerita dan menyantap makanan ringan. Sesekali mereka melantunkan sholawat.

"Avivah itu umurnya berapa sih Sav?" Tanya bunda.

"Kalo nggak salah dua puluh tiga bun." Jawab Savierra.

"Ohh, pantesan udah masuk umur buat nikah."

"Iya bun."

Perjalanan yang sangat melelahkan. Beberapa kali berhenti di rest area, akhirnya sampailah di rumah Avivah pada malam hari. Acara akad akan dilaksanakan esok pukul 9 pagi.

"Assalamulaikum." Ucap Qila, Nayla, Savierra, dan keluarganya.

"Waalaikumsalam." Nampak seorang wanita paruh baya membukakan knop pintu.

Sepertiga Malam TentangnyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang