AWAL 1

9.7K 625 12
                                    

Awal untuk takdir baru..

Keringat dingin mulai membasahi wajah cantiknya, tangan kirinya digenggam erat oleh pria jangkung disampingnya.
Semua orang dalam ruangan itu menatap Liary intens, bertanya-tanya siapakah gadis disamping Alphanya itu. Para rakyat Sivlermoon pack mantap wanita yang di gandeng Alpha dengan penuh tanya.

"Dengar! aku ingin memperkenalkan seseorang pada kalian semua!" ucap Gaelich tegas, pria itu menarik tubuh mungil Liary kedalam pelukannya.

"Dia Lunaku! Luna kalian semua, bersikap baiklah padanya, hormati dia seperti kalian menghormatiku, turuti semua yang dia ucapkan dan jangan ada yang berani menolak!" kata Gaelich penuh penekanan.

Ruangan yang tadinya penuh dengan bisik-bisik, sekarang telah berubah menjadi ramai oleh sorakan.
Tampaknya rakyat Silvermoon pack sangat bahagia dengan kedatangan Liary.

Seorang omega berjalan mendekati Liary dan Gaelich. Omega itu membungkuk memberi hormat.

"Selamat datang, Luna. Kami sungguh bahagia untuk hari ini. Perkenalkan nama saya Sirena Hakwins siap melayani anda Luna" ucap Sirena tegas.

Liary tersenyum canggung, gadis itu melepas rangkulan Gaelich dan berjalan mendekati gadis omega itu.

"Terimakasih, senang bisa berkenalan denganmu Sirena, namaku Liary Hazine" ucap liary ramah. Gadis itu memeluk Sirena ringan, membuat gadis omega itu terkejut. Ya seharusnya Liary tak melakukan hal itu.

Lalu seorang pria datang, ikut memberi hormat "Nama saya Arigo Flies, saya panglima pack ini" ucap pria bernama Arigo itu. Liary kembali tersenyum, gadis itu berjalan hendak memeluk Arigo sebagai tanda perkenalan. Namun sebelum itu terjadi, tubuhnya sudah ditarik paksa oleh pria dibelakangnya.

"Tidak boleh!" Larang Gaelich posesif.

"Kenapa?" tanya Liary dengan polosnya.

"Karena dia laki-laki, aku tak suka itu." jawab Gaelich tak senang.

"Hanya sekedar tanda perkenalan, tidak boleh?"

"Tidak!"

Liary mengerucutkan bibirnya.
"Kenapa kau jadi posesif sekali?" gerutunya.

"Karena aku tak suka miliku disentuh orang lain, siapapun itu! Hanya aku yang boleh menyentuhmu! Kau mengerti?"

Liary membuang nafas pelan, sebelum menjawab, "Iya"

Gaelich tersenyum puas, gemas melihat sikap liary yang begitu penurut. Namun senyum itu perlahan pudar, keinginan memiliki matenya sudah terpenuhi. Yang membuat Alpha itu sedih adalah, dia tak bisa melihat senyum Liary, hanya bayangan samar-samar saja dan itu hanya hitam-hitam tidak jelas. Selama ini Gaelich selalu melihat dunianya seperti itu. Ah haruskah dia puas dengan seperti itu saja? Padahal dia sangat ingin melihat ekpresi gadisnya. Gaelich memang masih memiliki Evon sebagai matanya, namun tentu saja dia hanya akan mendapat gambaran abstrak tubuh dan wajah matenya. Tak benar-benar bisa melihat dengan jelas, karena memang mata manusianya telah rusak. Mungkin jika Evon bisa melihatnya dengan jelas.

' sudahlah, jangan bersedih, yakinlah bahwa suatu saat kau bisa melihat lagi Lich, dan tentunya kau bisa menikmati setiap ekpresi dan senyum Mate kita' mindlink evon menghibur.

' ya, aku menantikan hari itu ' jawab gaelich.

*********

Liary terkagum dengan pemandangan yang tersuguh di hadapannya, sebuah taman yang dipenuhi bunga-bunga warna-warni nan cantik, juga kolam kecil yang dihuni ikan-ikan hias berbagai warna. Sunggu Indah.

ALPHAKU TUNANETRA(END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang