Bara api berkobar menerangi ruangan gelap itu. Sebuah simbol bintang terbalik terlukis dilantainya, juga dengan sosok Alpha yang terikat ditengah-tengah. Ada sebuah meja dan 6 mangkok berisi cairan kental yang berbeda-beda. Ya itu darah, darah dari mahluk yang berbeda-beda. Setiap mangkuk berisi darah itu diteteskan ramuan yang sudah dibuat Gilea sebelumnya.
Para penjaga dan penyihir berputar mengelilingi ruangan untuk berjaga-jaga jika ritualnya gagal."Sudah selesai?" kata Raja Cesier. Gilea mengangguk. Dan ketiga orang itu memutari Gaelich yang terbaring ditengah simbol Bintang itu.
Gilea mulai membaca mantra terlarang untuk membangkitkan jiwa iblis Gaelich. Tangan kanannya memegang mangkuk yang berisi darah kambing, sambil membaca mantra dia menumpahkan darah itu pada tubuh Gaelich. Sontak mata Alpha yang tadinya tertutup kini terbuka lebar.
"ARRRRRRGGGGG!!"jerit Gaelich dengan mata yang mulai memerah.
Tidak!Arrrggghhh..
Gaelich berusaha melawan untuk tetap sadar. Jika dirinya berubah menjadi iblis, habislah dunia immortal ini. Gaelich mati-matian menahan sisi iblisnya agar tidak mengambil alih dirinya yang sekarang.
Padahal.. Aku baru saja merasa hidup... Sweet..
Liary.....
Gilea lanjut menumpahkan darah dari mangkuk, kali ini itu adalah darah Siren. Jeritan pilu semakin menggelegar, bahkan seluruh dunia immortal bisa mendengar jeritan Gaelich. Pria malang itu tak bisa berbuat banyak saat ini.
Liary.....
Dalam kepalanya dia hanya bisa menyebut nama matenya, agar dia tetep ingat meski ingatannya sudah hilang. Gaelich sudah tidak bisa mengontrol dirinya lagi, namun bersamaan dengan itu luka ditubunya mulai menutup.
Rofftos dan Raja Cesier mulai membuat dinding sihir untuk menahan Gaelich.
Mangkuk ketiga dituangkan, itu berisi darah para peri yang sengaja Rofftos bantai untuk di ambil darahnya.
"ARRGGHHHH!" gigi taring Gaelich mencuat semakin panjang. Dua tanduk dikepalanya juga mulai tumbuh seiring dengan darah yang disiramkan ke tubuhnya. Asap hitam pun mengelilingi Gaelich.
Tidaaakkk.....
Dan saat mangkuk terakhir sudah disiramkan ketubuh Gaelich. Dia mengerang sejadi-jadinya. Petir bergemuruh saling menyambar. Angin kencang mengacak-acak seisi dunia immortal, kehancuran sudah dekat.
"GGGRRRRAAARRRRRGGGG!!" Gaelich meraung dan sihirnya pun pecah. Dari dalam asap hitam tampak sosok yang begitu berbeda dengan Gaelich. Dua tanduk panjang, taring yang mencuat, dan sayap hitam legam yang penuh dengan duri.Mata merah Gaelich menatap sekitar yang begitu hening. Gilea, Rofftos dan Raja Cesier pun hanya diam. Tak berani mengeluarkan suara, mereka bersiaga jikalau sosok itu tiba-tiba menyerang.
Lalu pandangan Gaelich jatuh pada Raja Cesier. Iris merahnya mengerling tajam dengan seringaian mengerikan terukir di bibirnya.
Sheett... Wusss..
Sedetik kemudian Gaelich sudah berada disamping Raja Cesier, mereka saling membelakangi.
TES...
"HOEK!"Raja Cesier memuntahkan darah dari mulutnya. Gilea dan Rofftos tercengang dengan mata melotot, mereka melihat tangan Gaelich sudah menembus dada Raja Cesier tepat di jantung.
Raja Arogan itu langsung ambruk begitu Gaelich mencabut tangannya. Sungguh sangat mengerikan, mereka bahkan tidak bisa mendengar suara dari serangan Gaelich.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALPHAKU TUNANETRA(END)
WerewolfCerita lengkap pindah ke Dream! Silahkan baca kelanjutannya full cerita di DREAM!! SUDAH TERBIT (EBOOK) BEBERAPA PART SUDAH DI HAPUS! SILAHKAN BELI DI PLAYSTORE DENGAN HARGA TERJANGKAU. Note: READERS YANG BUDIMAN, FOLLOW DULU DONG SEBELUM BACA:)...