PENGACAU

623 16 1
                                    

Setelah tragedi Fani mendorong Calista hingga kaki dan tanganya terluka, Calista tak berbicara kepada Alvero dan tidak pulang ke appart selama satu minggu ini

Calista sangat marah pada Alvero terlebih lagi pada Fani

Bagaimana bisa suami sendiri lebih membela orang lain ketimbang istri sendiri?

Entahlah Calista juga tak ingin memusingkanya lagi. Toh, mereka sudah membuat perjanjian di awal mereka nikah untuk memberi keluasan satu sama lain

Namun hari ini Calista di minta Alvero untuk pulang karna kata dia kemaren sang mertua yang bukan lain adalah mama Alvero menanyakan di mana Calista saat berkunjung ke appart mereka tak mendapatkan kebaradaan Calista

Dengan sangat malas Calista berjalan masuk di ke appart Alvero, yang langsung di suguhi pemandangan Alvero sedang berciuman mesra dengan Fani di ruang tengah, Calista mengenyahkan pemandangan itu dan tetap berjalan ke kamar untuk mandi

Dia sangat gerah karna di luar sana panas nya seperti neraka bocor

Sedangkan Alvero kalang kabut membohongi Fani tentang keberadaan Calista yang bisa seenaknya masuk appart Alvero dan langsung masuk kamar pribadi Alvero

"Fan...dengerin aku dulu, dia saudara aku" bohong Alvero sembari memegang erat tangan Fani yang berusaha untuk pergi

"Kakak gk pernah bilang kalau Calista itu saudara kakak" ujar Fani yang sudah sangat marah pada Alvero

Di saat Alvero sibuk membohongi Fani yang tak tau menau apa-apa tentang hubunganya dengan Calista satu bulan terakhir ini, tiba-tiba Calista keluar dari kamar hanya mengenakan handuk dengan rambut basah yang acak-acakan menambahkan kesan seksi pada dirinya

"Ada apa? " tanya Calista saat melihat Alvero dan Fani yang menatapnya penuh tanya

"Oh ya by...kemaren baju aku yang aku taruh di lemari kamu di mana ya? Waktu kita habis main itu" ujar Calista sengaja mengompori

Dia tau Alvero dan Fani sedang bertengkar hebat karnanya, maka dari itu Calista ingin membuatnya lebih parah dengan berkata seperti itu

Itung-itung balas dendam yang kemaren kan yaaa

Plak

"Fani kecewa sama kakak" setelah menampar Alvero, Fani berlari keluar appart dengan kondisi menangis hebat dan Alvero tak mengejarnya dia hanya diam di tempatnya dan melihat Calista yang sedang tertawa terbahak-bahak setelah berhasil balas dendam denganya

"Puas lo" desis Alvero yang menatap Caliata tajam

Calista hanya tersenyum manis dan kembali masuk ke kamar untuk mengenakan baju

Braaakk

"Aw sakit anjiiir" rintih Calista saat Alvero dengan saja mendorongnya hingga membentur pintu lemari saat ia sedang mengenakan baju

"Apaan sih...awas gw ngantuk" Calista mencoba untuk pergi dari hadapan Alvero yang sangat dekat denganya bahkan mereka bisa meraskan deru nafas satu sama lain

"Lu harus tanggung jawab" ujar Alvero tajam

"Lebay lu mah, besok juga paling anak manja itu bakal balik lagi ke lu"

"Sok baper aja tadi dia mah... awas gw ma---" belum sempat Calista melanjutkan perkataanya bibir Alvero sudah lebih dulu melumatnya dengan kasar

Alvero menggigit bibir bawah Calista dan lidahnya langsung masuk untuk mengabsen gigi rapi Calista

Tangan Alvero menekan tengkuk Calista untuk memperdalam ciuman mereka, Calista memejamkan matanya dan mengalungkan tanganyaa di leher Alvero dengan sesekali menjambak rambut Alvero yang lumayan gondrong

Please, Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang