Aku di sini

531 13 1
                                    

Sesuai janji Alvero semalam yang akan mengantar Calistha bertemu dengan mamanya

sedari tadi Calistha sebagai penunjuk jalan Alvero dan betapa terkejutnya Alvero saat mereka berhenti di tempat pemakaman umum

"tha ngapain ke sini?" tanpa memperdulikan omongan Alvero Calistha lebih memilih menuju salah satu pusara dan duduk di depan gundukan tanah itu lalu menaruh sebuket bunga yang ia beli tadi

ADINDA PRINCESS LALISTHA nama yang tertera di nisan itu sama persis dengan nama Calistha sungguh ini membuat Alvero memeras otak untuk berfikir

"La apa kabar? sorry baru dateng ke sini, gw baik-baik aja kok lu juga kan? oh ya la" Calistha menepuk-nepuk tempat di sebelahnya mengisaratkan untuk Alvero duduk di sampingnya

"dia suami gw" ada sesuatu yang aneh dalam diri Alvero saat Calistha mengenalkan dirinya sebagai suami bukan pacar atau sahabat "gw udah merrid la, sorry baru bisa cerita sekarang, gw sekarang udah gak sendirian lagi kok ada Alvero  yang selalu nemenin gw jadi lu gk usah khawatir ya kan ro?" Calistha menatap dalam ke mata Alvero dengan senyuman yang manis di wajahnya namun tidak di matanya yang sudah mulai memerah

"bang Alex masih suka sibuk karna banyak tugas dari papa yang di serahkan ke bang Alex kalau papa sendiri, huffttt...." Calistha masih susah payah menahan air matanya agar tidak keluar "papa masih gk bisa nerima gw setelah kejadian itu dan mama" runtuh sudah pertahanan Calistha kini ia sudah menangis di depan batu nisan kembaranya dengan Alvero yang  mencoba memberinya waktu untuk menyelasikan perkataanya

"maafin gw La sampe sekarang gw masih belum bisa nemuin mama dan biang dari kecelakaan malam itu, gw kangen banget sama masa lalu La, gw kangen sama mama, kangen sama Lu, kangen bang Alex dan gw kangen papa La tapi gw gk bisa apa-apa" Alvero langsung menarik Calistha ke dalam pelukanya saat tangis Calistha kian pecah, Alvero berusaha memberi Calistha ketenangan dan kekuatan sebisa mungkin karna sungguh hati Alvero juga terasa di sayat-sayat saat melihat Calistha menangis dengan luka yang ternyata sudah lama masih belum juga sembuh

"gw di sini tha...gw janji bakal selalu ada di sini, di samping lu ngasih kekuatan dan ketenangan yang lu perlu, gk ada yang perlu takutin gw janji gk bakal ninggalin lu, jadi gw mohon jangan nangis kayak gini pliss hmm..." Alvero mencium puncak kepala Calistha begitu lembut dan hangat hingga tangis Calistha kian mereda

Calistha melepas pelukan Alvero dan menatap pusara kembaranya, kembali mengusap nisan itu dengan air mata yang terus mengalir dia mencoba mencari kekuatan untuk melanjutkan kata-katanya

"La, makasih udah selalu jadi temen curhat gw ya, makasih udah jadi saudara temen dan keluarga yang selalu ada buat gw, gw janji bakal nemuin mama" Calistha memaksakan wajahnya untuk tersenyum saat menatap ke arah Alvero

"La sorry gw gk bisa lama-lama, gw janji bakal sering-sering ke sini sama Alvero buat nyambangin dan berbagi cerita gw ke lu ya kan ro?" Alvero hanya tersenyum dan mengangguk untuk mengiyakan peratanyaan Calistha

Alvero menuntun Calistha pergi meninggalkan pusara kembaranya.

*
*
*

"tha udah ah jangan sedih terus, keluar yuk kemana deh gw yang anter tapi jan gini ah tha...Calistha jan gini" ini sudah kesekian kalinya Alvero membujuk Calistha yang sedari pulang dari pemakaman kembaranya hanya terdiam di balik selimutnya

"mau ke mana? ngemall atau ke mana gapapa deh suerr, katany tadi mau keluar sama Reina jan gini"

"bener ya gapapa gw keluar sama Reina sama Leoni juga janji?" ujar Calistha yang langsung di balas anggukan dan senyuman dari Alvero

"tapi gk kalau ke club" tambah Alvero lagi

"yha kok gtuuu, tadi katanya gapapa kok sekarang gk boleh bodo ah gw mau nangis lagi" Calistha kembali menyembunyikan dirinya di balik selimut dan tidur membelakangi Alvero yang sudah mengerang frustasi

Please, Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang