MERINDUKAN

550 18 2
                                    

Hari ini Calistha sudah sembuh dari sakitnya setelah seminggu tak masuk sekolah begitu pun dengan Alvero, selama seminggu juga ia menemani istri nakalnya yang sakit dia memberikan perhatian penuh pada Calistha

Seperti pagi ini Alvero menggandeng hangat tangan Calistha saat mereka turun dari mobil dan memasuki kawasan sekolah, dia bahkan mengenyahkan tatapan membunuh, tatapan penuh tanya dari semua siswa maupun siswi yang melihatnya berjalan dengan gadis bermasalah seperti Calistha

"oh asatga...gw baru inget hari ini ada jadwal ngisi radio SUARA REMAJA" ujar Calistha sembari menepuk dahinya sendiri dengan tanganya

"gw anter ya..." tawar Alvero yang langsung di balas anggukan semangat dari Calistha

*

*

"hai guys...ketemu lagi sama aku ADINDA PRINCESS CALISTHA, pada kangen aku gk nih...kangen kan, pasti dong" Calistha tertawa pada Alvero  di sela-sela siaranya dan melambaikan tangan pada Alvero yang berada di luar ruangan siaran

"apa kabar men temen semua...aku rinduuuuu, eh by the way ngomong-ngomong soal rindu nih siapa sih yang gak pernah rasain hal itu? semua pasti pernah kan iya kan..." sungguh keceriaan terpancar jelas di muka Calistha pagi ini 

"eh tapi sebelum aku lanjut berkata-kata nihh...jangan lupa gabung di instagram dan twitter  kita ya men temen, kalian bisa request lagu ataupun mencurahkan isi hati kalian" Alvero tak mengalihkan sedikitpun pandanganya dari Calistha yang tak pernah melunturkan senyumanya dari wajah cantiknya

"kau tau? ada perempuan yang sedang merindu.  rindu yang terlalu. namun, ada hal yang membuatnya bertahan. dari mengumbar rindu yang belum tentu terbalaskan, rindu perempuan itu adalah rindu yang tabah tak pernah ia memaksa agar di dengarkan semesta, rindu perempuan itu adalah rindu yang tabah, ia bahkan tak peduli sudah hari apa rindunya tak pernah mengambil waktu libur, rindunya bahkan tak mengenal waktu, rindunya tak mengenal hari minggu"

"Rindu perempuan itu adalah rindu yang tabah. Dijelaskannya semua rasa hanya pada yang maha kuasa. ia percaya, bahwa permintaan selaykanya di katakan pada yang maha segala. Rindu perempuan adalah rindu yang tabah. karena ia selalu percaya: doa-doa baik selalu lebihh mulia dari permintaan temu yang memaksa. Rindu perempuan adalah rindu yang tabah. Karena meski telah terlampau biru, ia tetap merawatnya agar tak lekas kelabu"

"Dan rindu perempuan adalah rindu yang tabah. karena meski diam saja, dirinya mampu menumpahkan ratusan tetes air mata yang tak satu  orang pun yang tau jika dia sedang merasakn RINDU yang teremat menyeskan dada dan menyayat hati kecilnya"

"Ini lagu TENTANG RINDU dari VIRZHA, untuk kalian yang berada dalam zona kerinduan dan ini juga mengakhiri jumpa kita hari ini ya men temen..." Calistha merenggangkan otot-otot tubuhnya sebelum keluar dari ruang siaran lalu menghampiri Alvero yang dari tadi setia menunggunya dan pergi ke kelas masing-masing

*

*

*

"Rindu perempuan adalah rindu yang tabah..." ujar Bima mencoba menirukan suara Calistha saat siaran tadi, sungguh itu sangat memalukan dasar bima

Waktu istirahat ini Calistha habiskan di kantin bersama teman-temanya, juga teman-teman Alvero dan ini sudah kesekian kalinya Bima mencoba menirukan suaranya saat melakukan siaran pagi tadi tentang RINDU, namun bukanya bagus atau terkesan sama denganya kelakuanya malah mengundang gelak tawa dari semua sahabat-sahabatnya dan dengan bergantian mereka mengejek, menjitak juga membully Bima 

"Eh besok minggu lhooo" ucap Leoni terdengar memberi kode pada teman-temanya terutama kaum adam

dasar perempuan!!

Please, Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang