pengakuan

583 15 1
                                    

Calista sudah banyak memikirkan jawaban yang akan ia lontarkan jika nanti di tanya tentang hubunganya dengan Alvero

"Kalian berdua ada hubungan apa?" Tanya Azka menyelidik

"Pacar"

"Saudara"

Calista dan Alvero menjawab serempak namun berbeda, yang membuat teman-temanya semakin penasaran

"Gimana sih...si Alvero bilang pacar tapi Calista bilang Saudara, yang bener yang mana ini?" Ujar Leoni semakin penasaran

"Dia istri gw" ucapan Alvero sontak membuat semua temanya dan Calista menatapnya tak percaya

"Coba ulangin lagi? Si cabe ini apa lu?" Tanya Reon mencoba untuk memastikan

"Dia istri gw, kita udah nikah satu bulan yang lalu" Alvero menjawab dengan satu tarikan nafas

"Demi apa lu udah jadi BINI NYA ORANG BEEEE" celetuk Leoni tak percaya

Sedangkan Calista sudah banyak mengucapkan sumpah serapah untuk Alvero

"Kak kok lu mau sih ama cabe murahan kek gini?"

"Kok lu ada hajatan gk undang kita-kita"

"Gw masih gk percaya lu udah punya orang dek"

"Gw masih gk percaya, gw butuh bukti" ujar Azka yang langsung di balas anggukan dari semuanya

Alvero langsung menarik tengkuk Calista dan melumat bibir Calista di depan teman-tenanya

Sejak kejadian malam itu Alvero sangat menyukai bibir Calista, dia beranggapan bahwa bibir Calista adalah candu baginya dan selalu ingin ia coba terus, terus dan terus

Sedangkan teman-teman mereka hanya bisa melongo melihat adegan dewasa di depan mereka

"Gg...gw ke kelas duluan" ucap Calista terbata-bata saat Alvero melepas pautan dari bibir mereka

Calista keluar dari kelas Alvero dan berlari keluar sembari memegangi dadanya yang hampir saja meledak

"Alvero GILAA" desis Calista saat melewati koridor yang sudah mulai ramai dengan siswa-siswi yang mulai berdatangan ke sekolah

*****
Sedari tadi Calista selalu memegangi dadanya yang masih terus memompa tiga kali lebih cepat setelah Alvero menciumnya di depan teman2nya dan teman2 Alvero

"Ini kenapa sih? Udah kek mau lepas aja njirrr" gumam Calista

Pagi ini Calista memutuskan untuk bolos dan pergi ke ruang UKS, bukan karna dia sakit namun dia ingin menenangkan diri dari pertanyaan teman-temanya dan hatinya yang memompa berlebihan karna ulah Alvero pagi tadi

Ini sudah kesekian kalinya Calista membenarkan posisi tidurnya, berharap mendapat posisi tidur yang enak dan tepat namun dia tak pernah mendapatkanya

Hingga suara pintu berdecit dan suara riuh langsung mengisi ruang UKS itu

"Pelan-pelan anjirr sakit" pekik seseorang

"Ya lu sih...sok sok an nolongin si Fani waktu mau ketimpuk bola kan akhirnya lu kena imbasnya" sahut seseorang lagi

Seketika Calista langsung terduduk dan membuka tirai penghalang antara kamar pasien dan ruang di mana anak-anak riuh, ketika telinga Calista mendengar nama Fani di sebut

Dan benar saja, di sana Calista melihat Alvero sedang meringis kesakitan saat Azka dan Bima sibuk membersihkan luka di beberapa badan Alvero yang mengeluarkan darah segar

"Yeee...kan si Fani pacar gw, jadi gw harus jagain dia lha" ucap Alvero dan kembali meringis saat Azka sengaja menekan keras luka Alvero dengan kapas yang sudah di kasih obat merah

Please, Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang