proses

331 12 1
                                    

Sudah dua jam lamanya Alvero dan Calistha terjebak macet yang tak berkesudahan, di tambah lagi dengan suasana canggung yang menyelimuti keduanya membuat Calistha ingin melompat dari mobil itu sekarang juga

"mau makan, gw laper" sepatah kata dari mulut Calistha seolah menjadi pemecah kecanggungan antara keduanya

"mau makan apa?" tanya Alvero semabari melirik Calistha sekilas

"mau makan ayam geprek" jawab Calistha mantap

"gk boleh! Inget thaa lu punya magh, jangan makan pedes dulu ya"

"ihh kok gtu, gak mauu gw maunya makan geprek"

"makan yang lain deh, apa aja asalkan jangan pedes kesian lambungnya tha" Alvero menepikan mobilnya di pinggir jalan dan menatap Calistha yang balas menatapnya kesal dengan mulut yang sudah mengerucut sempurna

"gk mauu, gw maunya makan geprek rooo...yayaya kali ini aja yhaa" rajuk Calistha sembari menggoyang-goyangakan lengan Alvero dan bertingkah se imut mungkin yang membuat Alvero ingin mencium dan menghabisinya malam ini juga

Cupp

"ok malam ini aja ya" Alvero langsung mengalihkan pandanganya pada jalanan setelah dia mencium sekilas bibir tipis Calistha

"dih dasaaaarrrr cari kesempatan dalam kesempitann" Calistha menjambak gemas rambut Alvero

"aduuuhhh duhhh sakit thaa, maaf gw gemes ama luu, aduhhh duhh lepasin thaa, Calistha astagaaa ini sakittt" Alvero mengemudi tak beraturan yang membuatnya menerima amukan dari para pengemudi lainya

"makanya jangan maen2 sama gw" Calistha menjitak kepala Alvero keras sebelum ia melepas jambakanya pada rambut Alvero yang kini berantakan tak karuan

"kalau gw kangen sama lu boleh?" Alvero kembali menatap Calistha yang balas menatapnya dengan mata sayu dan sembab

Tes

Air mata itu lolos begitu saja dari kelopak mata Calistha saat alvero menarik dirinya kepelukan yang selama ini ia rindukan, Calistha ingin berkata bahwa ia juga merindukanya, merindukan sosok lelakinya, merindukan perlakuan manisnya, merindukan candaan tawa bersama Alvero, namun logika dan gengsi membuat dirinya bungkam tak bersuara

"kok nangis lagi? Jangan nangis teruss atuh thaa, maafin yaa" ucap Alvero menenangkan Calistha yang kini hanya mengangguk-angguk di dalam dekapanya

"udah yaa, itu udah gk macet, mau makan ayam geprek kan?" Calistha yang di tanya hanya memandang Alvero dan mengangguk-angguk bak anak kecil

"diem dulu tapi, senyum, janngan cemberut senyum dulu, itu air matanya hapus dulu"

"nah gtuu kan cantikkk" Alvero mencubit gemas hidung mancung milik Calistha sebelum ia kembali melajukan mobilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"nah gtuu kan cantikkk" Alvero mencubit gemas hidung mancung milik Calistha sebelum ia kembali melajukan mobilnya

*

*

*

*

Alvero tersenyum geli saat ini, ia melihat jelas wajah imut istrinya yang dengan susah payah menahan kantuk saat perjalanan pulang

"kalau ngantuk tidur aja, nanti gw bangunin kalau sampe appart" ujar Alvero yang menatap Calistha sudah mulai memejamkan mata

10 menit mereka sudah sampai di besment appart milik Alvero, namun ini sudah satu jam lebih mereka berdiam di dalam mobil hanya karna Alvero yang tak berani menganggu tidur Calistha yang sangat pulas, bahkan untuk menggendongnya pun Alvero enggan ia lebih menyukai keadaan saat ini, dimana dia bisa leluasa memandangi wajah Calistha dari sangat dekat

"eeuuhhmmmm" perlahan Calistha membuka mata yang langsung di suguhi kecupan hangat pada keningnya

"dasar kang molor"

"ALVEROOOOOO!!!!"

Aku tau ini pendek batttt tapi sumpahh aku tu sibuk bangett nuat MOS anak2 baru sama liburan sihh, tapi aku bakal aktif up kok mulai sekaranggg
Jan lupa komen sama vote ya men-teman

Please, Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang