[D.N'J 01] Diary siapa?

239 22 5
                                    

Jinhwan berlari kencang guna menghindari para fansnya yang terus mengejarnya sejak beberapa menit yang lalu, ia merutuki dirinya karena keluar dari dalam mobil seenaknya tanpa mengenakan menyamaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jinhwan berlari kencang guna menghindari para fansnya yang terus mengejarnya sejak beberapa menit yang lalu, ia merutuki dirinya karena keluar dari dalam mobil seenaknya tanpa mengenakan menyamaran. Hanya mengenakan kupluk hoodie sebagai tamengnya saat ini.

Tanpa ia sadari sekarang ia sudah berada digang sempit yang gelap. Nafasnya tak teratur karena aksi larinya yang menguras tenaga, belum lagi kakinya yang tidak sengaja tersandung trotoar jalan hingga rasanya ngilu.

Karena keadaan yang gelap, Jinhwan meraba-raba dinding didepannya, hingga sebuah benda jatuh membuat jantungnya berpacu lebih cepat karena kaget.

Duk

Bodoh! Jinhwan sampai tidak kepikiran kalau ia membawa ponsel disaku celananya. Dengan cepat ia merogoh saku celananya, lalu menyalakan senter dari ponsel miliknya.

Jinhwan menyenter benda yang tergeletak tepat didepan kakinya. Ia mengernyit heran, sebuah buku dengan sampul yang sudah usang.

 Ia mengernyit heran, sebuah buku dengan sampul yang sudah usang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebuah diary?"tanyanya bingung. Bagaimana mungkin ada sebuah buku diary didalam gang kecil yang gelap seperti ini? Sepertinya pemilik buku ini tidak sengaja menjatuhkannya, begitulah pikirnya.

Tangannya terulur memungut buku diary yang entah siapa pemiliknya.

Suara para fansnya sudah tidak lagi terdengar, ia menyembulkan kepalanya keluar, memastikan situasi sudah aman.

Ia mengetikkan sebuah pesan pada Hanbin agar segera menjemputnya.

Jemput aku didekat kedai icecream, sekarang!

Hanbin
Baiklah tuan pesuruh!

Jinhwan berdecih ketika membaca balasan dari leadernya itu. Kalau saja bukan karena bertengkar dengan Junhoe, mungkin ia takkan keluar dari dalam mobil Hanbin dan dikejar-kejar fansnya.

Ting!

Hanbin
Aku sudah didepan, cepat Hyung!

Dengan cepat Jinhwan bergegas menghampiri mobil hitam lalu masuk kedalamnya. Akhirnya ia bisa bernafas lega walau ia yakin didalam dorm ia akan kembali emosi karena pertengkarannya dengan Junhoe belum juga usai. Masalahnya sepele, hanya karena seorang gadis cantik yang mengaku sebagai fans mereka.

Mobil Hanbin melaju dengan kecepatan diatas rata-rata, sudah menjadi hal biasa kalau Hanbin selalu menyetir seenaknya, pria itu mengemudikan mobilnya seperti orang kesetanan. Jinhwan saja sampai heran, apa pria disampingnya itu mempunyai nyawa ganda?

Sampai di dorm, Jinhwan tidak mengeluarkan banyak suara. Ia hanya menyapa seadanya lalu memasuki kamar,ia membaringkan tubuhnya, menatap langit-langit kamar dengan pikiran menerawang.

Jinhwan teringat sesuatu, ia memperhatikan buku yang sedang ia pegang dengan seksama. Sampulnya sudah usang, dan warna bukunya sudah sedikit memudar.

Didepan covernya tertulis sebuah huruf J, yang ia yakini adalah sebuah inisial sebuah nama.

Perlahan ia membuka halaman pertama, tidak ada yang berarti, hanya ada kata 'Hallo', setelah itu tidak ada tulisan apapun. Kemudian Ia membuka lembaran selanjutnya.

Sebelum aku mengenalkan diriku, aku mempunyai beberapa permintaan untukmu.

Jinhwan mengernyit, baru saja ia membacanya, sipenulis sudah meminta sesuatu. Sepertinya buku ini dituliskan untuk seseorang, lagi-lagi ia menyimpulkan.

Kuharap kau melakukannya.

1. Jangan biarkan siapapun tahu tentang buku ini!

2. Baca dari awal, jangan terlewatkan walau satu halaman pun.

3. Jangan cari aku sebelum kau membaca semuanya.

4. Kuharap kau mengerti apa yang aku sampaikan, aku ingin kau tahu isi hatiku, karena aku yakin kau orang yang tepat.

5. Jangan membenci atau mencaciku karena mungkin kata-kataku akan membuatmu marah atau jijik.

6. Sampaikan pada kedua orang tuaku apa yang aku rasakan, apa yang aku alami, dan sampaikan maafku pada mereka.

7. Aku mengharapkan semuanya! Kuharap kau bersedia melakukannya karena telah lancang membuka buku diaryku. Aku amat sangat memohon padamu.

8. Setelah lembar ini kau bisa berkenalan denganku dihalaman selanjutnya.

Sebelumnya aku berterimakasih karena kau yang menemukan buku ini. Sekali lagi, aku yakin kau adalah orang yang tepat.

"Apa-apaan ini? Buku aneh!"gerutu Jinhwan.

Suara pintu dibuka membuat ia dengan cepat memasukan buku itu kedalam hoodienya. Dalam hati ia ingin mengumpati Bobby yang dengan seenaknya memasuki kamar tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

✒✒✒

Aku membawa cerita penuh duka guys, semoga kalian sukak 😊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku membawa cerita penuh duka guys, semoga kalian sukak 😊

Siap-siap berderai airmata...

✅ DIARY NOONA || JINHWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang