7

9.1K 911 65
                                    

(Namakamu) meletakkan tasnya di atas mejanya, ia melirik ke arah teman-temannya yang tengah sibuk. (Namakamu) mengernyitkan dahinya.

"Tania," panggil (Namakamu) saat teman sebangkunya yang bernama Tania berlari dari pintu kelas ke arah tempat duduknya.

Tania tampak sibuk dengan mengobrak-abrik dalam tasnya.

"Kok semua pada sibuk sih, memang ada apa?" tanya (Namakamu) menatap teman sebangkunya.

Tania mengeluarkan buku tulisnya.

"Kemarin, Sir Bakthiar ngirim tugas lewat website sekola. Gila! Banyak banget. Lo pasti tau lah kimianya susah banget," keluh Tania yang telah siap-siap menyalin tugas temannya.

(Namakamu) membolakan kedua matanya.

"Sumpah? Astaga! Kok gue baru tau." (Namakamu) mulai panik

"Bukan lo aja yang baru tau , gue JUGAbaru tadi pagi taunya. Katanya, kalau nggak buat tugas Kimia, lo nggak bisa ikut ulangan minggu depan .."

(Namakamu) semakin panik, ia mencoba melihat jam di pergelangan tangannya.

"Mampus! Bentar lagi masuk," umpat (Namakamu)

Tania tampak tergesa-gesa.

"Memang berapa soal prnya,Tan?" tanya (Namakamu) yang mulai mengeluarkan bukunya dengan cepat.

"300 soal, ditambah essai 30 pakai contoh. "

Buku yang dipegang (Namakamu) benar-benar jatuh ke lantai,seperti ia menerima hukuman mati telak!

"MANA SEMPAT!" pekik (Namakamu) terkejut

Tania memberantaki rambutnya

"GUE MAU PINDAH SEKOLAH !"teriak Tania frustasi

(Namakamu) menggigit bibir bawahnya, ia mencoba berpikir

'AHA !'

(Namakamu) tersenyum

**

(Namakamu) melirik sebelah kiri dan kanan, tidak ada orang yang melihat, (Namakamu) tersenyum. Dengan perlahan-lahan ia berjalan memasuki kamar mandi khusus untuk Pria.

Kondisi d iluar aman, dan otomatis di dalam pun amaz, karena sudah jam masuk sekolah. Melihat beberapa pintu kamar mandi terbuka,dan ada satu kamar mandi tertutup.

'Itu pasti dia!'tebak (Namakamu) pasti dalam hatinya.

(Namakamu) berjalan menuju pintu yang tertutup , melihat ada celana yang tergantung di atas pintu kamar mandi itu.

Perlahan-lahan celana itu ia tarik, sangat perlahan-lahan.

''Dikit lagi, (Namakamu)..dikit lagi,''bisik (Namakamu) kepada dirinya.

Ketika celana itu hampir ia dapatkan, terdengar suara bass menghentikan tarikan celana itu.

"Siapa di luar?"tanya suara bass itu

'Mampus!'

Dan tanpa berpikir panjang, (Namakamu) menarik celana itu dan berlari meninggalkan toilet pria .

"HEI! ADA KOLOR SAYA DI SANA ! JANGAN DIBAWA KABUR !" teriaknya

**

Lonceng keluar main pun akhirnya berbunyi, semua murid berhamburan keluar dari penjaranya. Ada yang tertawa, memukul temannya, dan bahkan ada yang saling berangkulan untuk pergi ke suatu tempat.

Iqbaal tersenyum saat adik kelasnya memberinya bunga, surat, coklat bahkan ada yang memberinya baju kemeja mahal. Menjadi Ketua Osis di sekolah, popular, dan diidolakan adalah takdir Iqbaal. Iqbaal menghembuskan napasnya dengan pelan saat rombongan adik kelas itu pergi meninggalkan dirinya.

"Aldi ..," panggil Iqbaal saat melihat Aldi dan Kiki berjalan ke arahnya.

Mereka tersenyum saat melihat Iqbaal membawa banyak barang

Mereka berlari dengan cepatnya.

"Baal, coklat, bunga untuk gue. Oke?" ucap Kiki dan dengan cepat pula mengambil semua yang dia inginkan.

Iqbaal memberinya dengan bahagia karena bebannya akhirnya hilang juga.

"Gue cukup kemeja itu," balas Aldi dengan cepat mengambil kemeja mahal itu

Iqbaal memberinya dengan senang hati pula.

"Kalian belum makan, 'kan?" tanya Iqbaal yang sekarang membuang surat-surat itu ke dalam tong sampah.

Aldi dan Kiki menggelengkan kepalanya.

"Kita ke kantin, gue yang bayar," ajak Iqbaal dengan santai.

"Aih.. memang lo teman gue banget .. muah untuk lo Baal," ucap Aldi sambil mencium Iqbaal dari jarak jauh.

"Anjir ... gue normal, oke!" balas Iqbaal dengan membuat jarak lebih jauh.

Kiki tertawa sambil memakan coklat gratisnya.

Ketika mereka tengah asyik berjalan dengan mengobrol, tiba-tiba terdengar berisik dari kejauhan koridor sekolah.

"(NAMAKAMU ) AGATHA ! BALIKKAN CELANA SAYA !" Terdengar teriakan guru dari belakang tubuh mereka.

Iqbaal, Aldi, Kiki dengan serentak berbalik ke belakang untuk melihat siapa yang berteriak itu

"Sir, jangan kejar saya, Sir. Saya mau makan... elaahh," balas (Namakamu) yang masih berlari menghindari amukkan guru di belakangnya.

"KOLOR SAYA ITU BISA JATUH KE SELOKAN ! ASTAGA ANAK SIAPA DIA! TOLONG HENTIKAN DIA SIAPAPUN ITU !"teriak Sir itu dengan kuat

(Namakamu) masih memegang celana panjang plus kolor berwarna hijau, sir yang mengejarnya hanya memakai sarung untuk sholat.

Rencana awalnya (Namakamu) ingin mengerjai guru kimia ini dengan cara menghilangkan celananya agar tidak memasuki kelas nya tetapi guru itu peka saat celananya diambil oleh (Namakamu) dan sekarang terjadilah kejar-kejaran antara hansip dan banci.

Aldi dan Kiki tertawa saat melihat Sir Bakthiar kejar-kejaran dengan muridnya menggunakan sarung.

Iqbaal menatap gadis itu, gadis yang membuat dirinya malu setengah mati karena mulutnya secara tiba-tiba mengucapkan kata pujian kepadanya, dan membuat moodnya hancur seharian.

Iqbaal kembali merutuk dirinya yang bodoh

(Namakamu) yang telah lelah dikejar terus menerus membuat penglihatannya tidak fokus kepada orang di depannya, dia berpikir tidak ada orang, tetapi secara tidak sengaja ia menabrak Iqbaal.

Iqbaal dengan cekatan menangkap (Namakamu) yang hampir jatuh.

(Namakamu) yang sudah menutup kedua matanya kini membukanya perlahan-lahan, dan ia menatap Iqbaal. Kakak seniornya yang berkata dirinya cantik saat pertama kali bertemu.

Jantung mereka berdetak dengan kencang saat tatapan itu bertemu kembali.

Jatuh cinta di masa putih abu-abu.

Iqbaal tersenyum kecil saat menatap wajah cantik juniornya

(Namakamu) merasakan pipinya memanas, rona merah muncul di pipinya.

"Hai, cantik kita bertemu kembali," gumam Iqbaal dengan senyum manisnya

(Namakamu) menggigit bibir bawahnya pelan.

"ASTAGA ! KOLOR SAYA NYANGKUT ! (NAMAKAMU) AGATHA !"

"ups.. sorry, sir .."

**

BERSAMBUNG


P.s : Komentar minimal 50 ya

Bad Things (TOUCH LOVE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang