10. Konser Tujuh Belas

407 96 135
                                    

-Konser Tujuh Belas-

Berempat. Rencananya Ellea, Wondy, Maya dan Fano akan nonton konser bersama. Sayangnya, jalanan Surabaya sedang tidak mengizinkan itu. Kemacetan jantung kota Surabaya yang jadi jalur lewat Maya dan Fano menghambat datangnya mereka pada konser yang sudah direncanakan untuk ditonton bersama.

Dengan Wondy saja kini Ellea berdua, sudah masuk dalam salah satu kampus swasta hits di kota Surabaya yang setiap diesnatalis punya guest star yang memikat muda mudi Surabaya untuk rela meluangkan satu waktu disebuah malam untuk datang menyaksikan.

Tujuhbelas, adalah bintang tamu dalam acara kali ini. Band indie yang cukup terkenal di kalangan muda mudi, khususnya anak kuliahan dan SMA.

Band yang terdiri dari empat personil yang bikin perempuan jadi khusyuk waktu nonton. Bagaimana tidak, wajah mereka tampan-tampan semua sehingga bikin ingat Tuhan terus, bikin mau memuji keagungan Tuhan terus-terusan.

"Won, drummernya mirip elo ya" Ellea, sempat-sempatnya berbisik cuma untuk berkomentar pada Wondy. Untuk sekedar tahu, ini ditengah konser--maksudnya, ditengah-tengah perform Tujuhbelas dan sorak ramai para penontonnya yang berdesak kesana kemari.

"Gantengan gue lah. Dia mencureng gue ramah gini" tukas Wondy berbalas turut pula memuji diri sendiri dalam balasannya pada Ellea.

Disana, disudut kiri dekat panggung Ellea dan Wondy sungguh sedang menikmati penampilan Tujuhbelas, band yang belakangan ini melejit di handphone anak-anak SMA Surabaya.

"Verza....Verza...Verzaa" Ellea, ikut berteriak kecil memanggil nama bassis Tujuhbelas seperti perempuan-perempuan lain disana, pada konser itu.

Wondy menggeleng, kalau boleh jadi jahat mungkin sudah mendorong jauh Ellea supaya terdesak kesana kemari dalam uforia penggemar Tujuhbelas yang sedang masyaallah, menikmati betul musik mereka.

Tujuhbelas memang sedang naik daun, musiknya sedang digandrungi dan sering sekali di dengar di kantin, UKS atau radio sekolah, Wondy tahu lagunya, hafal pula seperempat liriknya. Tapi belum tahu bagaimana wujud penyanyinya. "Verza itu yang mana sih Le ?"

Maka dengan bangga atas pertanyaan Wondy Ellea amat bersedia untuk menjelaskan Verza yang mana "Itu Won, yang bule itu. Bassis itu, dia Verza" katanya yang bahkan juga menambahkan bonus untuk penjelasannya terhadap Wondy "Vocalistnya namanya Saka, kalau gitaris sama drummernya itu saudara kembar, namanya Wildan dan Ardan"

Wondy sungguh berterima kasih meski sebenarnya enggan mau tahu lebih lanjut. Hanya saja dia suka Ellea yang senang menjelaskan personil Tujuhbelas. Kesenangan Ellea juga kemudian menjadi kesenangan Wondy. Tidak tahu kenapa, pokoknya begitu.

"Fano Maya sudah nyampek Le" kata Wondy, sedang membaca pesan singkat dari Fano.

"Suruh masuk aja Won"
"Bentar, gue telepon" bersamaan dengan itu Wondy menggeser posisinya, membelakangi Ellea, walau masih berada di kanan perempuan itu.

Lima menit ? Belum sampai mungkin, tiga atau tiga setengah menit setelah Wondy membelakangi Ellea justru perempuan itu sudah mengaduh, terdorong oleh penonton terdekat yang kebetulan sedang heboh menari tidak jelas. Harap maklum pula, ini konser, siapa saja berhak menikmati dengan caranya masing-masing.

Dan oleh sebab itu, daripada mencari ribut, Wondy yang telah selesai dengan obrolannya bersama Fano lewat telepon kini menarik Ellea ke dekatnya, persis disebelah lengan kirinya. Tidak berjarak. Diapit sungguhan Ellea disana, juga tangan kirinya yang merangkul perempuan itu jelas-jelas makin memperdekat jaraknya.

Waktu itu, Wondy bilang "Dekat-dekat sini, biar nggak terdorong. Nanti gue jagain elo kalau yang joget udah mulai ngawur" katanya.

Dan pada menit itu pula, tidak tahu bagaiamana cara kerjanya, yang jelas dimata Ellea saat itu Wondy jadi terlihat mirip Captain America. Jauh lebih ganteng daripada Verza atau pemuda paling tampan manapun pada konser malam itu, sungguh, tidak ngibul.

Ellea senyum. Senang karena.

Harusnya, pada detik berikutnya saat Fano datang, dalam harapan Ellea semoga saja pemuda itu panas hati kalau kalau dia melihat Wondy dan Ellea sedang sedekat ini. Walau memang biasanya kedekatan dengan Wondy sudah jadi runtinitas.

Dugaannya keliru, harapan Ellea tidak menyesuaikan pada kenyataan yang justru Fano sedang menaut rapat tangan kiri Maya, menjaga betulan perempuan kalem itu dari desakan penonton.

Sudah begitu kedatangan Maya disertai dengan blue denim jacket. Yang sangat Ellea tahu kepemilikan jaket itu, adalah Fano.

Sungguhan, Ellea yang sudah menikmati betul penampilan Tujuhbelas, sudah ketawa karena senang nonton Tujuhbelas, sudah senyum semu-semu karena Wondy, atau bahkan senang karena harapannya kalau Fano akan cemburu. Sekarang, tidak begitu lagi. Tidak ada senang-senangnya sama sekali. Bahkan senyum pula enggan saja.

"Udah lama ya mulainya Le ?" Pertanyaan Maya yang sedang persis didepannya, masih dalam penjagaan Fano itu membuat Ellea tersadar, bahwa, kini empat dari mereka seperti sedang terbagi dalam dua pasang. Dia dengan Wondy dan Maya dengan Fano.

Memperhatikan bagaimana Fano menjaga Maya, Ellea jadi tertegun, pandangannya teralih dari tautan tangan Fano dan Maya menjadi pada rangkulan tangan Wondy.

Alih-alih melepasnya, Ellea justru menambah tangan kanannya ke arah Wondy. Merangkul Wondy tanpa kecanggungan.

Ya baiklah, ayo bersaing.

Begitulah kiranya pemikiran Ellea kali itu.

Wondy, kaget jelas saja. Dia diam.

Pula Fano yang menyadari gerakan kecil tangan Ellea ke arah punggung Wondy jadi refleks melotot. Gerakan natural saat terkejut. Lalu diam pula setelahnya, mengatup rapat bibir bawah dan atasnya.

Tiga dari mereka sedang dalam drama kecil di tengah penampilan Tujuhbelas. Sementara Maya, dia masih dengan senyum ramah kalemnya memulai obrolan kecil dengan Lea.

Darisanalah perlahan tangan Fano meregang, memindahkan tangan Maya ke arah tangan Ellea. Dia bilang "Jagain Maya, gue sama Wondy di belakang sini jagain kalian berdua"

Seolah Fano tidak mau memperkeruh situasi, maka konklusi terbaik adalah demikian.

MANTAP !

--Bab 10--

--Bab 10--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

a/n:

Satunya nantangin 'ayo kalau mau panas-panasan' satunya mending ngalah we atuh. Wkwk

Btw jangan lupa dengan surat yang masih disimpan Fano.

BESTI updatenya jarang-jarang dulu. Karena lagi fokus ke Long Lives Dominic dulu.

Salam dari personil
band TUJUH BELAS - Verza dkk.

BESTI - Cha Eunwoo |END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang