Revenge

5.9K 605 74
                                    

Suasana sarapan pagi ini tampak begitu hening tidak ada celotehan-celotah Hyujin yang biasanya terdengar saat pagi-pagi seperti ini. Wanita itu hanya fokus memakan sendwichnya dan mengabaikan sosok pria yang sedang memperhatikannya tepat di seberang meja makan yang Hyujin duduki. Cho Kyuhyun, pria itu menghela nafasnya ketika melihat sang istri masih mengabaikannya. Akibat kejadian kemarin Hyujin tidak mau bicara padanya, istrinya itu masih marah dan memilih untuk diam. Kyuhyun sudah berusaha membujuk Hyujin namun wanita itu masih enggan berbicara padanya.

Kyuhyun menghabiskan sarapannya lebih dulu, ia beranjak dari duduknya kemudian menghampiri istrinya yang sedari tadi menunduk menatap piring  yang masih ada satu sendwich lagi. Mood makannya tidak sebaik hari kemarin, itu sebabnya ia makan begitu lambat dan tidak berselera.

"Sayang" Kyuhyun berjongkok dihadapan Hyujin dengan bertopang pada kursi yang Hyujin duduki.

Hyujin tampak tidak peduli membuat Kyuhyun tampak sedih.
"Masih marah?" Tanya Kyuhyun dengan ekspresi sendunya. Jika harus memilih, Kyuhyun ingin Hyujin berteriak padanya daripada harus mendiaminya seperti ini.

"Aku mohon jangan seperti ini, bicaralah" Kyuhyun menarik tangan kiri Hyujin mengecup punggung tangannya cukup lama. Sebagai tanda jika dirinya benar-benar menyesal dan memohon maaf.

Hyujin melirik Kyuhyun sekilas "oppa harus berangkat sekarang, nanti terlambat" itulah yang diucapkan oleh Hyujin, namun ekspresinya terlihat datar. Apa Hyujin baru saja mengusirnya?

"Jika kau ingin cokelat itu, oppa bisa belikan yang banyak sekarang juga. Jadi jangan marah lagi oke?"

Hyujin sama sekali tidak tertarik dengan penawaran Kyuhyun, wanita hamil itu hanya diam membuat Kyuhyun kembali menghela nafasnya. Membujuk ibu hamil ternyata sangat merepotkan dan cukup menguji emosi Kyuhyun.

Kyuhyun berdiri mengecup kening Hyujin. Baiklah ia akan mencoba membujuknya lagi nanti. Kyuhyun ingin mengecup bibir istrinya, namun apa yang terjadi? Hyujin memilih menghindar dari ciuman suaminya, lalu pergi menghampiri bibi Jung yang sedang berada di dapur.

Kyuhyun mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Kesal? Tentu saja, ia tidak suka penolakan dan baru saja ia ditolak oleh istrinya sendiri. Kyuhyun menyambar tas kerja dan kunci mobilnya yang ada diatas meja, ia harus segera pergi sebelum emosinya meledak disana dan menakuti Hyujin.

Hyujin mengintip kepergian Kyuhyun lewat pintu dapur, ia tahu suaminya  kesal. Sebenarnya ia tidak mau mengacuhkan Kyuhyun seperti ini, akan tetapi ia pun masih kesal dengan sikap Kyuhyun kemarin. Untuk itu ia ingin memberi sedikit hukuman pada Kyuhyun, dengan cara mengabaikannya.

#

Kyuhyun sampai di kantornya dengan suasana hati yang benar-benar buruk, hal ini bisa dirasakan oleh para pegawai yang melihatnya. Wajah dingin Kyuhyun begitu kuat, sehingga mereka harus buru-buru menghindar sebelum mendapat lemparan Kyuhyun. Mereka berusaha untuk tidak memancing emosi bosnya yang tidak stabil. Hal itu juga dilakukan oleh Jongjin, pria yang menjabat sebagai sekretaris Kyuhyun itu tampak merapalkan banyak do'a agar terhindar dari semprotan mulut pedas presdirnya.

"Selamat pagi presdir" sapa Jongjin yang sialnya hanya dianggap angin lalu oleh Kyuhyun. Pria itu melengos begitu saja memasuki ruang kerjanya.
Jongjin menghela nafasnya lega, syukurlah setidaknya ia tidak mendapat tatapan tajam Kyuhyun yang sialnya begitu ia takuti.

Akan tetapi kesialan tidak bisa Jongjin hindari untuk saat ini, baru saja pantatnya akan mendarat di kursi kerjanya, teriakan Kyuhyun langsung menyapa indera pendengarannya.

"Kim Jongjin masuk!!!"

Tubuh Jongjin seketika terlonjak kaget, bahkan tubuhnya hampir mendarat ke lantai saking terkejutnya.

My Sweet Girl (Sequel Of S.M.C) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang