Panik, itulah yang dirasakan Hyujin saat ini. Setelah mengetahui kalungnya hilang, dengan cepat Hyujin mencarinya ke seluruh penjuru kamar. Tentu saja Kyuhyun tidak tinggal diam, Kyuhyun turut mencari kalung tersebut dibantu dengan seluruh para pelayan di rumah besar mereka.
Hyujin menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang dengan lemas, ia sudah menggeledah kamarnya namun tak ada hasil, kalung itu tidak berhasil ditemukan. Hyujin menunduk sedih bagaimana jika Kyuhyun marah?
Kalung itu bukanlah pemberian Sehun, melainkan pemberian Kyuhyun 3 bulan yang saat Hyujin ulang tahun ke 19. Kalung itu sangat special bagi Hyujin, dan untuk pemberian Sehun dulu Hyujin sudah tidak memakainya lagi semenjak dirinya menikah dengan Kyuhyun. Tentu saja karena Kyuhyun yang melarangnya, pria itu tidak ingin melihat istrinya memakai benda-benda pemberian dari pria lain.
"Oppa maafkan aku, istrimu yang bodoh ini sangat ceroboh" gumam Hyujin pelan. Air mata sudah mengumpul di pelupuk matanya, ia merasa bersalah pada Kyuhyun. Hyujin bingung harus
mencari kalung itu kemana lagi.Para pelayan pun sudah mencarinya ke suluruh penjuru rumah, namun sama-sama tidak ada hasilnya.
"Nyonya, waktunya meminum susu" Suara bibi Jung berhasil membuyarkan lamunan Hyujin, bahkan ia tidak sadar kapan kepala pelayan itu memasuki kamarnya.
"Bi bagaiman apa para pelayan berhasil menemukan kalungnya?"
"Maaf nyonya kami sudah berusaha mencarinya, tapi kami tidak berhasil" jawab bibi Jung menyesal
"Ya Tuhan bagaimana ini.. hiks"
Air mata Hyujin tak tertahan lagi, ia menangis menyesali kecerobohannya.
Alhasil bibi Jung menjadi panik, ia menyimpan nampan yang berisi susu ibu hamil itu di meja nakas, kemudian menghampiri Hyujin dan memeluknya."Sssst nyonya jangan menangis, kita pasti akan menemukan kalung itu"
"Hiks hiks aku takut oppa marah, kalung itu sangat berharga untukku bi"
"Hyujin" Suara orang lain terdengar di ambang pintu kamar, siapa lagi kalau bukan Kyuhyun. Pria itu baru saja dari ruang kerjanya, wajahnya berubah panik saat mendapati istrinya menangis.
"Hiksss oppa"
Melihat Tuan mudanya kembali, bibi Jung melepas pelukan Hyujin kemudian pamit undur diri keluar dari kamar tersebut.
"Heyy kenapa menangis?" Kyuhyun menangkub kedua pipi chuby Hyujin khawatir. Pipi putih itu terlihat memerah dan basah.
"Hikss maafkan aku oppa, aku sangat ceroboh hiks" Hyujin menundukkan wajahnya merasa bersalah, namun dengan cepat Kyuhyun mengangkat dagu Hyujin, menatap wajah istrinya dengan lembut.
"Apa kalungnya belum ditemukkan juga?" Tanya Kyuhyun tanpa ada tatapan intimidasi.
Hyujin mengangguk takut, isakan kecil kembali terdengar membuat Kyuhyun segera menarik tubuh mungil itu kedalam pelukannya.
"Stttt sudah jangan menangis lagi, tidak apa-apa sayang" Kyuhyun mengecuk puncak kepala Hyujin penuh sayang.
"Hiks oppa tidak marah?"
"Untuk apa aku marah? Lagipula kita bisa membelinya lagi dengan kalung yang sama persis jika kau mau" jawab Kyuhyun menenangkan.
Hyujin semakin membalas pelukan Kyuhyun dengan erat. Hatinya lega sekarang, tapi walaupun begitu ia tidak mau kalung itu diganti dengan yang baru, karena kesan nya akan berbeda.
"Sudah berhenti menangis, lihat wajahmu semakin jelek" Kyuhyun terkekeh pelan melihat perubahan ekspresi Hyujin menjadi cemberut. Dikecupnya bibir mungil itu dengan gemas. Lalu ia beranjak mengambil susu yang sudah disiapkan bibi Jung tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Girl (Sequel Of S.M.C) END
Fiksi PenggemarCerita tentang kehidupan Cho Kyuhyun dan Shin Hyujin