Hari ini Hyujin kuliah seperti biasa, gadis itu tampak sibuk berkutat dengan lembar-lembar kertas dan buku tebal yang entah apa isinya. Sekarang Hyujin tengah berada di kelas bersama temannya Song Minji. Mereka tengah mengerjakan tugas kelompok yang diberikan oleh salah satu dosen mereka. Bedanya sekarang, kelas tersebut hanya diisi oleh mereka berdua karena sebagian mahasiswa sudah pulang lebih dulu atau mungkin lebih memilih mengerjakan tugas di tempat lain.
"Minji-ya berapa pertanyaan lagi yang harus kita jawab? Kepalaku rasanya ingin pecah mencari referensi jawabannya, buku ini terlalu tebal" keluh Hyujin sambil menyimpan buku tebal yang ada di tangannya sedikit kasar.
Bagaimana tidak pusing, sejak tadi siang mereka bergelut dengan soal-soal essay menyebalkan yang tak kunjung selesai, sedangkan hari sudah sore dan suhu udara semakin dingin karena musim salju tengah berjalan.
"Masih ada 3 pertanyaan lagi..." Seru Minji tak bersemangat, tak bisa dipungkiri gadis berambut pendek itu merasa kelelahan juga. Kepalanya ia sandarkan diatas meja menatap kertas-kertas itu dengan malas.
"Kenapa dosen Kim kejam sekali memberi tugas sebanyak ini" keluh Minji
"Sepertinya dia senang sekali melihat mahasiswanya tersiksa. Hmm Kemana Baekhyun? Kenapa dia lama sekali... Perutku sudah lapar" Hyujin melirik jam tangannya dengan gusar.
"Mungkin dia ke Kutub Utara" timpal Minji sekenanya.
Ya selain Minji, Baekhyun juga satu kelompok dengan Hyujin. Pria berwajah imut itu sedang pergi membeli makanan untuk kedua gadis yang sedang merana meratapi tugas-tugas mereka yang tak kunjung selesai dengan perut keroncongan.
"Makanan datang!!!!" Baekhyun akhirnya muncul dibalik pintu dengan wajah tak berdosanya.
"Yakk!!! Kau beli makanan ke Kutub Utara hah! Lama sekali, kami sudah kelaparan Byun Baekhyun!" Seru Minji kesal dan di balas cengiran menyebalkan dari pria itu.
"Maaf disana mengantri, dan di luar salju sedang turun. Aku tidak bisa berlari jalanan licin" jawab Baekhyun membela diri.
"Alasan!" dengus Minji
"Sudahlah, mana makananku" Hyujin merebut kantung plastik di tangan Baekhyun dan mengeluarkan isinya dengan cepat. Baekhyun membeli tteokbokki dan juga kopi hangat untuk menghangatkan tubuh mereka.
"Hyujin-ah kau sudah menghubungi suamimu? " tanya Minji membuat Hyujin menghentikan kegiatan makannya
"Ahh hampir saja aku lupa, makasih sudah mengingatkan"
Hyujin segera mengeluarkan ponselnya, disana ada 5 panggilan yang masuk. Siapa lagi kalau bukan Kyuhyun. Hyujin sama sekali tidak mengeluarkan ponselnya sedari tadi dan ia lupa jika ponselnya itu di silent.Minji dan Baekhyun memang sudah mengetahui tentang status Hyujin yang sudah bersuami. Awalnya mereka terkejut bahwa suami Hyujin adalah Cho Kyuhyun dan tidak sepenuhnya percaya. Akan tetapi setelah melihat langsung Kyuhyun datang ke kampus untuk menjemput Hyujin, mereka baru percaya. Dan Hyujin meminta mereka berdua untuk tidak menyebarkan fakta tersebut.
"Ya Tuhan sedari tadi Kyuhyun menelponku!"
"Sepertinya suamimu sangat over protective" ucap Baekhyun lalu menyeruput kopinya. Sedangkan Hyujin fokus mengetik pesan untuk Kyuhyun.
"Emmm ya begitulah"
"Kau betah dengan pria seperti itu?" tanya Baekhyun
"Tentu saja, karena aku mencintainya. Walaupun oppa sangat over protective dia begitu penyayang dan romantis" ucap Hyujin bangga
"Ahhh aku sangat iri, aku juga ingin memiliki suami seperti Kyuhyun. Dia memang suami idaman para wanita" puji Minji dengan mata berbinar.
"Cihhh tapi kelihatannya dia sangat menyeramkan Hyujin-ah, apalagi mata tajamnya itu. Saat pertama kali dia melihatku bersamamu, suamimu itu seperti ingin memakanku" dengus Baekhyun mengingat kesan pertama bertemu Kyuhyun
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Girl (Sequel Of S.M.C) END
Hayran KurguCerita tentang kehidupan Cho Kyuhyun dan Shin Hyujin