Menangis, itulah yang dilakukan Hyujin saat ini. Hatinya merasa sesak setelah menerima bentakan dari suaminya. Ini adalah yang kedua kalinya Kyuhyun membentaknya semenjak mereka menikah. Pertama pada saat Kyuhyun memergokinya sedang bersama Siwon, dan sekarang ia harus menerimanya lagi hanya karena tumpahan kopi, apakah dokumennya sepenting itu hingga Kyuhyun membentaknya bahkan tega mengusir Hyujin dari ruang kerjanya?
Hyujin membalut tubuhnya dengan selimut tebal guna meredam suara tangisnya. Saat ini Hyujin mengurung dirinya di kamar untuk meluapkan rasa sakitnya disana, ia mengunci pintu kamarnya agar tidak ada orang yang bisa masuk Cho Kyuhyun. Hyujin tidak mau melihat wajah Kyuhyun untuk saat ini.
Kilasan wajah Kyuhyun saat membentaknya memenuhi pikiran Hyujin, ia benar-benar takut bahkan sangat takut. Ekspresi Kyuhyun terlihat menyeramkan saat marah dan Ia takut Kyuhyun akan membencinya.
Air mata terus merembes membasahi pipi Hyujin, ia tidak peduli jika besok pagi wajahnya akan sembab. Hyujin hanya ingin meluapkan segala sakitnya dengan cara menangis, mungkin dengan ini perasaannya akan kembali lega, walaupun itu hanya kemungkinan kecil saja.
"Shin Hyujin buka pintunya!!" Sebuah suara berhasil mengehentikan tangisan Hyujin, tapi itu bukan berarti membuat perasaannya menjadi lebih tenang. Justru sebaliknya, Hyujin semakin merasa ketakutan saat mendengar suara Kyuhyun dari luar. Tubuhnya semakin bergetar, tangannya semakin erat mencengkram selimut yang menutupi seluruh tubuhnya.
"Sayang ku mohon buka pintunya..." Teriak Kyuhyun sekali lagi, namun kali ini sedikit lebih lembut. Kyuhyun amat sangat menyesal telah membentak istrinya seperti tadi.
Kyuhyun menghela nafasnya dengan gusar, Hyujin sama sekali tidak merespon membuatnya semakin tidak tenang.
"Maafkan aku.." gumam Kyuhyun menyesal.
Kyuhyun menatap daun pintu kamar mereka dengan nanar, Hyujin pasti ketakutan melihat sikapnya seperti tadi.
"Argggh!!!! Bodoh! Bodoh! Kau tidak harus membentaknya Cho Kyuhyun!" Geram Kyuhyun pada dirinya sendiri.
*
Waktu sudah menunjukkan pukul 4 dini hari, Hyujin berjalan mengendap-ngendap keluar dari kamarnya. Wajahnya tampak lusuh karena terus menangis semalaman, bahkan matanya berubah menjadi merah dan sembab. Hyujin tidak bisa tidur sama sekali karena wajah marah Kyuhyun terus menghantui pikirannya.
Hyujin menolehkan kepalanya ke sisi kiri dan kanan dengan sorot mata penuh waspada, ia tengah berjalan menuju pintu keluar arpatemennya. Hyujin masih mengenakan baju piamanya, tapi kali ini ia mengenakan sebuah jaket lengkap dengan tas kecil di punggungnya.
Melarikan diri? Mungkin itu yang akan dilakukan Hyujin saat ini. Ia mencoba menghindar dari Kyuhyun dengan cara pergi dari rumah, untuk saat ini Hyujin benar-benar tidak mau bertemu dengan Kyuhyun. Ia takut melihat wajah suaminya yang kembali dingin, mungkin akan jauh lebih dingin. Cukup dua hari kemarin ia bersabar menghadapi sikap Kyuhyun yang acuh tak acuh. Tapi sekarang Hyujin sudah lelah, ia tidak sanggup menerima sikap Kyuhyun yang seperti itu.
Langkah Hyujin terhenti saat berjalan melewati ruang tengah, di sana ia melihat Kyuhyun tengah tertidur di atas sofa. Hyujin berjalan mendekati Kyuhyun dengan hati-hati, ia bisa melihat gurat-gurat kegelisahan di kening suaminya itu, Kyuhyun terlihat tidak tenang dalam tidurnya. Apa Kyuhyun tengah bermimpi buruk?
"Oppa aku harus pergi, Maaf sudah membuatmu marah." Bisik Hyujin nyaris tak terdengar, ia mengusap kening Kyuhyun dengan lembut. Kemudian segera keluar dari arpatemen sebelum Kyuhyun terbangun.
Dan disinilah Hyujin sekarang, sebuah arpatemen sederhana yang berada di daerah Apgujeong. Hyujin terlihat menggigil dibalik jaket tebalnya karena cuaca pagi ini terasa begitu dingin karena salju turun dengan lebat. Ditekannya bel pintu arpatemen tersebut beberapa kali, namun sang pemilik tidak kunjung membukakan pintunya. Hyujin sudah berdiri disana hampir 1 jam lamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Girl (Sequel Of S.M.C) END
FanfictionCerita tentang kehidupan Cho Kyuhyun dan Shin Hyujin