Keesokan harinya Joohyun bangun sangat pagi, sebelum ia kembali ke apartemen-nya, ia memeriksa keadaan Jeni yang tampaknya masih terlelap. Joohyun akan kembali ke apartemen-nya, berniat membuatkan sup kubis dan membaginya pada Jeni untuk meredakan rasa pening dan mual pasca mabuk berat semalam.
Joohyun membuka pintu apartemen nya, ia melihat Taehyung sedang memasak didapur.
"Nuna... Kau baru kembali sejak semalam, kau dari mana?" tanya Taehyung.
"Aku bermalam di apartemen Jeni," jawab Joohyun, ia melihat Taehyung memasakan hwangtae gui. "Kau sudah membuat sup?"
Taehyung menggeleng.
"Kalau begitu aku akan membuat sup kubis," ucap Joohyun.
"Baiklah..."
"Taehyung-ah..."
"Hm...?"
"Apa kau sering bertemu Jeni?"
"Cukup sering," jawab Taehyung masih berkutat dengan pekerjaannya memasak japchae.
"Apa selama ini kau melihat ada sesuatu yang tidak biasa dari Jeni?"
Taehyung menatap Joohyun. "Ada apa nuna? Mengapa tiba-tiba bertanya seperti itu? Apa kemarin terjadi sesuatu pada Jeni hingga kau bermalam di apartemen nya?"
"Jeni kemarin mabuk berat, jadi aku putuskan untuk bermalam karena saat sampai diapartemen-nya Jeni langsung tertidur, kebetulan pintunya masih menggunakan kunci manual, jika aku pulang siapa yang akan mengunci pintu apartemen-nya. Saat aku akan tidur aku tidak sengaja melihat botol obat penenang," tutur Joohyun.
"Ah~ aku ingat, Jeni pernah menerima obat penang dari seorang pria yang ia panggil Sekretaris Park. Kurasa pria itu orang kepercayaan orang tuanya. Jenis obat penenang yang dimiliki Jeni, apa nuna mengetahuinya? Aku pun sesekali mengkonsumsi obat penenang yang nuna berikan padaku, tapi sepertinya obat penenang milik Jeni berbeda dengan milikku."
"Obat penenang milikmu dan milik Jeni berbeda. Tapi yang jelas, jika seseorang mengkonsumsi obat penenang itu berarti ia menderita gangguan psikis."
Taehyung terdiam, pria tampan itu tampak berpikir, ia tiba-tiba merasa khawatir pada Jeni.
"Oh! Sup kubisnya sudah matang, aku harus bersiap untuk pergi bekerja, kau bisa menolongku mengantarkan sup ini untuk Jeni?" tanya Joohyun.
"Tentu..."
Joohyun meninggalkan dapur untuk mandi dan bersiap pergi bekerja, sedangkan Taehyung mengambil alih tugas Joohyun memindahkan sup kubis kedalam mangkuk untuk ia antarkan pada Jeni, tak lupa hwangtae gui dan japchae Taehyung sisihkan juga untuk ia berikan pada Jeni.
***
Taehyung mengetuk pintu apartemen Jeni dan masuk kedalam dengan perlahan. Tampaknya Jeni belum bangun dari tidurnya. Ketika Taehyung hendak menyimpan makanan yang ia bawa untuk Jeni, ia melihat Jeni tergeletak dilantai dengan obat penenang yang berhamburan dilantai.
Taehyung segera meletakan makanan yang ia bawa diatas meja makan dan ia mendekati tubuh Jeni yang tergeletak dilantai, mulutnya mengeluarkan busa.
"Jeni-ah... Jeni-ah..." ucap Taehyung panik sembari mengguncang tubuh Jeni.
Pria tampan itu segera menggendong tubuh Jeni untuk ia bawa kerumah sakit, saat Taehyung keluar dari apartemen Jeni, saat itu Joohyun baru saja keluar dari apartemen-nya untuk pergi bekerja.
"Apa yang terjadi??" tanya Joohyun ketika ia melihat Taehyung menggendong Jeni.
"Kita harus segera membawanya kerumah sakit," ujar Taehyung.