“Ibu, aku pulang....” ucap Seokjin ketika memasuki rumah ibunya bersama Joohyun.
“Annyeonghaseyo, eommonie...”
“Oh, annyeonghaseyo... Kau pasti Bae Joo Hyun,” ucap Nyonya Kim.
“Benar, eommonie...”
“Aigo~ masuklah masuklah, aku sudah menyiapkan makan malam untuk kalian.”
Nyonya Kim menghela tubuh Joohyun menuju ruang makan.
“Woah~ ibu benar-benar memasak makan malam yang spesial,” ujar Seokjin.
“Duduklah...” ucap Nyonya Kim.
Seokjin menarik kursi untuk Joohyun duduki.
“Ternyata puteraku tidak mengada-ngada, kau benar-benar memiliki wajah yang cantik.”
Joohyun tersenyum, tersipu malu.
“Kau tahu, Seokjin sering sekali membicarakanmu setiap kali pulang kemari.”
“Ibu, hentikan, jangan mempermalukanku,” ujar Seokjin.
“Kenapa kau merasa malu, memang seperti itu kenyataannya, kau sering kali membicarakannya.”
Seokjin tersenyum kaku, “Jangan dengarkan ibuku, sebaiknya lanjutkan makanmu.”
“Aigo~!” gumam Nyonya Kim.
“Ah, aku hampir melupakan sesuatu,” ucap Joohyun mengundang tatapan dari Seokjin dan ibunya.
Joohyun mengeluatkan kotak yang terbungkus kain dan menyerahkannya pada Nyonya Kim.
“Ada sedikit kue beras dan kimchi buatan ibuku...” ucap Joohyun.
“Aigo, terima kasih banyak...” ucap Nyonya Kim.
“Tidak, seharusnya aku yang banyak berterima kasih padamu eommonie karena sudah mau mengundangku makan malam, masakan eommonie sangat enak seperti masakan ibuku.”
“Lain kali ajaklah ibumu berkunjung kemari, hm?”
Joohyun mengangguk sembari tersenyum. Seokjin yang sejak tadi memperhatikan ibunya dan Joohyun mengobrol tersenyum senang, Seokjin pikir ibunya benar-benar menyukai Joohyun. Itu awal pertemuan yang bagus.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY [Complete]
Fiksi PenggemarStory about love, pain, allegiance, and struggle