02. Permainan

22.1K 2.1K 145
                                    

"Jangan main-main sama hati kalau nggak mau sakit hati." 一Ellen Franshjaya

" 一Ellen Franshjaya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Hari Senin pukul 08.15 pagi. Terik mentari pagi membakar kulit guru dan murid-murid yang tengah melaksanakan Upacara Bendera. Banyak siswa-siswi yang sudah kasak-kusuk tidak tenang, merasa haus, juga lelah karena harus berdiri terlalu lama. Tak terkecuali juga dengan Tommy yang sedari tadi asik menyeka keringatnya di barisan paling belakang.

"Panas banget, baru jam delapan pagi padahal," tukas seorang cowok yang berbaris di sebelah Tommy.

"Gue nggak suka pake topi, panas. Tuh guru juga, lagi doa apa lagi ngemantra, sih." Tommy menyahut temannya seraya melihat guru yang memimpin doa sudah hampir 2 menit tak kunjung selesai.

"Gue capek banget, sumpah. Gue mau cabut."

Tommy menoleh ke temannya. "Ke mana?"

"Belakang sekolah, mau ngerokok bentar. Ikut lo?"

"Nggak deh, pagi-pagi udah ngerokok lo."

"Suntuk gue."

Tommy manggut-manggut. Menurutnya, ide temannya untuk cabut dari barisan upacara rupanya boleh juga. "Gue mau cabut ke kelas aja."

Kaki Tommy melangkah keluar dari barisan dan berjalan cepat menaiki anak tangga menuju kelasnya tanpa ketahuan oleh guru. Sesampainya di kelas, tangannya memutar lingkaran angka kipas angin ke angka yang paling besar. Ia melepas topi upacara berwarna abu-abu muda dan menaruhnya di atas meja. Diambilnya botol minuman di atas mejanya kemudian meneguknya hingga menyisakan setengah botol. Tubuhnya bersandar pada kursi, menikmati angin yang berputar kencang itu. Telinganya mendengar bahwa pemimpin doa tersebut baru saja selesai memimpin doanya.

"Betulan ngemantra tuh guru, jitu juga kagak," gumam Tommy tak habis pikir.

Suasana hening mengingatkannya akan ucapan Ellen yang tidak sengaja didengarnya. Cowok itu tampak berpikir apa yang harus ia lakukan.

"Gue bakalan buat Tommy Ferrario suka sama gue dan patah hati. Gue lakuin itu untuk ngebalas apa yang udah dia lakuin ke sahabat gue di sekolah lamanya."

Ellen berkata demikian, berarti secara tidak langsung ia menantang Tommy.

"Songong, tuh, cewek. Gue dilawan. Kenal aja enggak, udah main niat jahat aja sama gue. Dia pasti mau balas dendam untuk Alexa karena gue pernah lempar seragam gue ke mukanya pas di Cafe."

Cowok bermata biru tersebut sepertinya sudah tahu apa yang akan dilakukannya. Tampak dari senyumnya yang tidak biasa itu.

"Siap-siap aja, lo yang bakal patah hati."

TOMMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang