『Episode 23』️

369 14 3
                                    

-HAPPY BIRTHDAY, DARLING-

KEESOKAN MALAMNYA..

Sofea masih lagi membelek-belek baju yang dihadiahi oleh ibu mertuannya. Baju dress labuh berwarna peach muda. Cantik,puji Sofea dalam hatinnya. Dia meletakkan kembali baju tersebut di atas katil dan duduk di sebelahnya. Masih lagi memikirkan kejadian malam semalam. Kejadian tu masih lagi segar dalam ingatan dan takkan hilang.

"Siapa Razel ni?",bisik Sofea sendiri. Bila dipikirkan balik,Razel ni macam orang yang rapat dengan aku dulu..Tapi siapa dia sebenarnya. Takkan orang yang rapat dengan aku,aku tak ingat?

Semasa Sofea mahu mengingati memorinnya dahulu,pintu biliknya diketuk dari luar sebanyak tiga kali. "Boleh saya masuk tak?",tanya seseorang dari luar bilik. Suarannya berbunyi seperti suara Putra. "Masuklah",ujar Sofea. Tiada respon. Sofea melihat  kembali pintu biliknya. Oh...Terkunci..Sofea bangun dari duduknya lalu berjalan ke pintu dan membuka pintu tersebut. Betul sangkaannya..Ianya Putra yang sudah siap berbaju kemeja kosong berwarna kelabu berserta seluar jean fit berwarna hitam. Uish hencem!

"Tak siap lagi ke?",tanya Putra yang menyedari Sofea sedang menilik dirinnya. Tak selesa lah sayang oi..
"Oh! T-tak lagi..Baru tengok baju tu ha",kata Sofea sambil menunjuk bajunnya yang berada di atas katil. Putra yang memanjangkan lehernya untuk melihat dihalang oleh Sofea. "Lah..Tadi tunjuk lepastu halang pulak",kata Putra yang kedengaran geram. "Mana boleh tengok! Nak tengok tunggulah malam nanti",pinta Sofea. Putra hanya mengeluh berat melayan perangai annoying Sofea. Boleh botak kalau melayan dia ni,bisik Putra. Sofea yang ingin menutup biliknya terus dihalang kuat oleh Putra. Sofea yang terkejut melihat ke arah Putra yang berubah secara drastik itu. "Dah kenapa ni? Tadi okay je?",tanya Sofea. Suarannya masih dikawal lagi agar Putra tidak menyedari ketakutannya.

"Kiss.."

"HUH? A-apa awak ca-cakap tadi?",tanya Sofea pantas walaupun gagap. Dia memang mendengar apa yang Putra sebutkan tadi tapi ditanyannya kembali untuk kepastian. "I want a kiss..From you..Please?",pinta Putra dengan suara garau lembutnya itu. Auch. "Ta-tapi kan diaorang ada dekat bilik diaorang..Mana tahu nanti diaorang tiba-tiba keluar ke? Banyak saudara mara awak semua budak-budak lagi tau?!",tolak Sofea dengan lembut. Bukannya tak boleh tapi takut saudara mara perasan. Kalau diaorang perasan,tak ke kena tanggung malu yang terlalu besar? Tak sanggup..

Putra membuat muka layunnya bila mendengar tolakan dari Sofea. Sofea yang menyedari juga rasa bersalah. Putra mengangguk dan ingin berlalu pergi namun pantas tangannya ditarik masuk ke dalam bilik Sofea lalu pintu tersebut dikunci Sofea. Sofea menarik nafas panjang selepas membuat perbuatan bodohnya itu. "Okay! Satu kiss je..And awak keluar sebab saya nak bersiap. Deal?",ujar Sofea. Putra yang mendengarnya mengukirkan senyuman manis dan mengangguk. Pinggul Sofea ditarik lembut oleh Putra untuk mendekatinnya. Satu tangan dipinggul,satu tangan di pipi sebelah kiri. Sofea menutup matannya sebelum bibir mereka bersentuhan. Bibir mereka bersentuhan dengan lembut dan hanya sebentar sahaja lalu Putra melepaskan bibir Sofea dari bersentuhan. Tindakan Putra membuatkan Sofea termakan dengan janjinnya. "Why? Did you want more?",bisik Putra. Sofea terkejut mendengarkan bisikkan Putra lalu mengangguk perlahan. Putra yang melihat reaksi Sofea lalu menciumnnya kembali. Ciuman yang lembut bertukar menjadi rakus. Usai mereka berciuman, Putra mencium lembut di leher Sofea. "Pu-Putra..St-Stop it",ujar Sofea gagap. Dia memang menginginkannya namun bukan sekarang. Putra yang mendengar suara Sofea yang menyuruhnya berhenti terus mengalihkan mukannya ketepi dan menarik nafas panjang..Begitu juga Sofea. Putra memandang kembali muka Sofea yang sudah kemerahan dan menahan daripada air matannya mengalir. "So-sorry.. I can't control myself with you sometime. So long I'm not kiss a girl",ujar Putra perlahan. Sofea menggelengkan kepalannya. "Not your fault",kata Sofea perlahan. Putra mengangguk lalu berjalan keluar dari bilik. Panas di muka mereka masih lagi tidak reda kerana kejadian tadi.

*****

Datin Izara yang sibuk melayan kerenah tetamu itu masih lagi mencari-cari dimana Putra dan Sofea. "Mana lah dua orang tu?",bisiknya seorang diri. Sedang dia mencari pasangan tersebut..Mereka berdua tiba di tempat yang dipilih. Putra yang mematikan enjin kereta lalu keluar dan membukakan pintu kepada Sofea. Wahh romantik cliché gitu...Sofea berjalan bersama Putra ke arah Datin Izara yang memang menunggu ketibaan mereka. "Ha..Sampai pun pasangan yang ditunggu-tunggu ni. Bertuah punya anak and menantu hish",bebel Datin Izara membuatkan Sofea dan Putra tergelak mendengarnya. "By the way Sofea..Cantik kamu pakai baju ni",puji Datin Izara selepas melihat kecantikkan Sofea apabila memakai baju dress yang dipilih olehnya. "Macam mana tak cantik? Mama pula yang pilih",potong Putra. "Kalau tak ada majlis ni,dah lama dah Putra angkut si Sofea ni ke bilik",gurau Putra manja. Manja hek dia? Habis panaih dah muka den dekat sini,kata Sofea dalam hati. Mukannya mula merah padam mendengar gurauan Putra. Putra juga apa kurangnya?

"Eii..Tak malu ke dengan mama huh? Dah dah! Mc..Give me mic",ujar Datin Izara lalu mengambil mikrofon yang dihulurkan oleh MC. "Ehem..Test-test satu dua..Hadirin sekalian..Selepas berjam-jam menunggu,akhirnya pasangan kita telah tiba dengan selamat",ujar Datin Izara lalu tetamu juga memberikan tepukan untuk ketibaan mereka. Masing-masing menunduk malu. Datin Izara memberikan mikrofon tersebut ke Putra untuk menyambungnya. Mikrofon itu sudah bertukar tangan. "Ehem..Terima kasih kerana kehadiran anda semua..Kami semua menghargainnya. Okay...Jadi shall we begin? Our plan right,Harris?",kata Putra. Sofea yang terkejut mendengar nama Harris lalu mencarinnya. Mana Harris? Tak ada pun?

"Happy birthday to you~"
"Happy birthday to you~"
"Happy birthday to Sofea~"
"Happy birthday to you~"

Suara dan nyanyian tersebut muncul dari belakang Sofea dan membuatkan Sofea berpaling ke belakang dan terkejut. Harris bersama isterinnya berjalan ke arah Sofea bersama dengan sebiji kek coklat berserta lilin yang masih belum ditiup..Tak sangka. I don't remember today is my birthday..

"Make wish darling",kata Putra dari tepi. Sofea yang masih menahan tangisan itu meniup lilin tersebut dan secara tiba-tiba bunga api dinyalakan.

"SUPRISE!!"

Sofea mampu tersenyum dan menangis dalam waktu yang sama. Sungguh tidak disangka. "I love you,Sofea",kata Putra di mikrofon. Semua yang mendengarnya membuat reaksi yang kelakar.

"I love you too"

*****

Badan Sofea ditolak lembut ke dinding dan dicium Putra selepas majlis mereka tamat. Sofea hanya membalas tindakan Putra. Putra seperti sudah menahan dari tadi nafsunnya itu. Mereka berdua mengambil nafas selepas berciuman. "Sofea..Please..I can't hold anymore",rayu Putra yang menggunakan suara garaunnya itu. "Me too,Putra..",kata Sofea. Apabila mendengar perkataan yang keluar dari mulut Sofea membuatkan nafsu Putra melonjak naik. "Really?",tanya Putra untuk kepastian. Sofea hanya mengangguk. Sekarang suarannya seperti hilang apabila melihat Putra yang sudah dikawal oleh nafsunnya itu. "Thanks..Anggap lah ni hadiah birthday you from me"

"Happy birthday,darling"

-I S T E R I K U   P S Y C H O-

P/s: fiuh....penat duk memikirkan idea..Sekali idea yang datang,erotic punya.Pergh..Don't forget to hit the vote and comment if you want to tell or ask me..5 vote..author akan update secepat mungkin👌


𝐈𝐬𝐭𝐞𝐫𝐢 𝐊𝐮 𝐏𝐬𝐲𝐜𝐡𝐨[𝐎𝐆]Where stories live. Discover now