2

163 13 0
                                    

"Apa lo bilang?"
.
.
.
.
.
.
"Eh, neng Sarah. Punten atuh, kan kita cuma ngomong berdasarkan fakta kalau kalian itu ngefans sama... Apa itu? Boyband. Hahahaha, plastik joget maksudnya? " Ledek Jerry.

"Ngapain sih kayak begituan? Padahal di depan lo udah ada tiga cogan, ngapain juga nyari sampe sono. Toh juga mereka nggak tau kalian hidup atau enggak." Sambung Sean.

"Hahahahahaha..." Tawa mereka bertiga meledak.

"Eh, emang lo tau apa soal Kpop hah?! Modal bacot doang nggak usah sotoy. Apaan dah, cogan cogan, muka pas-pasan dikata cogan. Ewwwh." Cerocos Sara.

"Ckckckck... Gua heran sama kalian berdua. Dulu emak-emak kalian ngidam apa sih? Anaknya bisa jadi tergila-gila sama plastik joget." Sambung Jerry meledek.

"Sekali plastik tetep plastik, Jer." Sambar Ryuga.

*BRAK

Tanpa babibu Fina menggebrak meja kantin, lalu dia berjalan menghampiri bangku Ryuga dkk.

"Mau kalian apa?" Tanya Fina dengan tatapan dingin.

Jerry dan Sean hanya bisa diam tak berkutik.

"Gua tanya sekali lagi. Mau kalian apa?!" Ulang Fina dengan nada agak meninggi.

Ryuga pun beranjak dari bangkunya dan kini dia berdiri di depan Fina.

"Nothing. Hanya saja, kita bertiga nggak suka denger ocehan kalian seputar Kpop." Jawabnya dengan wajah khas innoncent nya.

Fina menghela nafas kasar, "Heh! Kalo lo nggak suka, kenapa nggak ngomong langsung tadi? Ngapain pake acara nge bacot dulu?"

"Enggak, bukan gua yang ngomong. Kan yang ngomong duluan si Jerry sama Sean." Balas Ryuga dengan santai.

"Eh Ga, lo juga ikutan tadi. Kok kesannya gua biangnya?" Elak Jerry.

"Tau nih. Nggak like ini mah, nggak like." Sambung Sean.

"INTINYA KALIAN SEMUA BEGO!" Teriak Fina yang mulai jengah.

Perlahan Fina maju semakin mendekat kearah mereka bertiga.

"Kalian kalo mau ngajak ribut, ribut aja langsung. Kalian cowok kan? Nggak usah banyak bacot. Bangsat!" Umpat Fina.

"Wowowow, santai, santai. Nggak usah pake ngegas juga!" Kata Ryuga sedikit emosi, "Lagian kan, kita semua bener kalo lo ngefans sama... Plastik!" Sambungnya.

Fina sudah naik pitam. Dia meraih gelas yang berisi minuman di bangku lalu...

*BYUUR

Dia menyiramkannya tepat di wajah Ryuga.

"LO SAMA KACUNG-KACUNG LO YANG MULAI ANJING!" Amuk Fina yang mulai tidak tahan, "Jijik gua ribut karena masalah beginian. Dan yang paling menjijikan itu cowok yang mulai. Yaa, garis bawahi. COWOK!" Sambungnya.

"Buset. Kasar bener jadi cewek." Gumam Sean.

"IYA, KITA KASAR. KENAPA? MAU BACOT? OOH, SILAKAN. BACOT SEPUASNYA." Sambar Fina, setelah itu dia beranjak dari tempat itu.

Baru beberapa langkah, Fina berbalik kearah Ryuga dkk.

*PLAK

Fina menempelkan  satu lembar uang 20 ribu di dahi Ryuga.

"Nih! Duit buat gantiin minuman yang gua siram ke lo dan juga buat cuci baju lo itu!" Kata Fina, setelah itu dia beranjak pergi dari tempat itu.

Sean dan Jerry yang melihat keadaan sahabatnya itu hanya bisa menahan tawanya.

"Wah wah waah... Seorang Ryuga, cowok yang katanya kalem tapi terkenal Dingin di sekolah, disiram minuman sama cewek." Ucap Sean.

"Humor gua anjlok cuk. Hahahahahahaa..." Sahut Jerry yang tertawa terbahak-bahak.

"DIEM LO PADA!" Gertak Ryuga.

TBC

I Purple U Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang