"Udahlah Fin, jangan se emosi ini. Sumpah, nggak biasanya lo emosi karena mulut haters."
Di sepanjang koridor sekolah Sarah berusaha menenangkan Fina yang masih terbawa emosi.
"Kalo masalah mereka jelek-jelekin Kpop mah gua sans. Lah tadi bawa-bawa 'emaknya ngidam apa, kok anaknya ngefans sama plastik joget'. Siapa yang nggak emosi kalo emaknya dibawa-bawa? Emang itu mulut mereka minta ditampol sendal jepit." Cerocos Fina.
Sarah menghela nafas kasar, "Yaah, gua paham. Udah lah, duduk dulu disini, tenangin pikiran sambil stalk IG bias. Oke?"
"Ne, unnie. Kajja." Balas Fina dengan semangat. ( *iya, kakak. Ayo )
Mereka duduk di kursi area koridor, lalu mereka melakukan aktivitas yang Sarah sarankan. Yaap, sudah kebiasaan mereka stalking sosial media dari idolanya.
Belum ada satu menit Fina membuka akun IG'nya, raut wajahnya berubah menjadi murung ketika melihat sebuah Instastory milik seseorang.
"Eung..."Gumam Fina.
Sarah mengerutkan dahi, "Kenapa, Fin?"
Mulut Fina sulit untuk bicara, terlihat ada setetes air mengalir di pipi bulatnya.
"Ray." Jawab Fina lirih, lalu dia menunjukkan Instastory itu pada Sarah.
"EH ANJIR. SIAPA CEWEK ITU? OOW SH*T PAKE EMOT LOVE SEGALA." Teriak Sarah.
Fina menatap Sarah dengan dingin.
"Aah, mianhae." Ucap Sarah dengan pelan ( *Aah, maaf ).
Fina mulai lemas setelah melihatnya, tak lama kemudian tangisnya pecah dan dengan sigap Sarah memeluknya.
"Udah, Fin. Artinya Ray bukan cowok yang baik buat lo. Lepasin aja cowok yang begituan." Ucap Sarah sambil mengelus pucuk kepala Fina.
"Gua salah apa? Hiks.. Hiks.. Terus, apa fungsinya gua deket sama dia selama ini? Hiks.. Hiks.. Apa gua cuma mainan atau hiburan buat dia? Berarti gua cuma di PHP'in? Hiks.. Hiks.. Tega lo, Ray. Tega!" Rutuk Fina.
"Gua kan pernah bilang sama lo, Ray itu terkenal playboy. Eeh, malah lo ngeyel." Celetuk Sarah.
*Tuk
Fina menyentil dahi Sarah.
"Bukannya di kasih support atau apa kek, malah nyalahin. Ish." Protes Fina.
Sarah tertawa kecil, "Yasudah, lo nggak usah galau napa? Masih banyak cowok yang lebih pantes buat lo."
"Nggak mau!" Sambar Fina.
"Ooh, gitu. Yasudah, Chanyeol buat gua ya." Celetuk Sarah.
"Tega lo nikung sohib sendiri! Baekhyun mau lo kemanain hah?!" Balas Fina dengan nada emosi.
"Yeuu, nggak usah ngegas kali. Gua kan cuma bercanda." Ucap Sarah.
"Bercanda lo garing cuk. Nyebelin dah." Jawab Fina.
Fina menyandarkan punggungnya di kursi lalu dia memijit-mijit pelipisnya.
"Hidup gua gini banget ya. Deket sama cowok, suka, eeh ujung-ujungnya ditinggalin. Entah itu dia jadian sama yang lain atau dia nggak peka. Ck! Ngenes banget dah." Cerocos Fina.
"Tandanya, Tuhan nggak mau lo jatuh ke tangan orang yang salah. Tuhan udah nentuin mana yang baik dan mana yang jahat buat lo." Balas Sarah.
"Kalo gitu, kenapa gua selalu di posisi ini? Apa gua nggak boleh jatuh cinta sama cowok. Apa gua nggak boleh bahagia karena cinta? Jujur, gua iri sama mereka yang bisa bahagia seperti itu." Rutuk Fina.