Nb: Jangan lupa siapin mulmed untuk chapter ini, judulnya sama seperti judul teenfiction ini. Happy reading🤗
.
.
.
.
.
.
.
"FINA... AYO TURUN, TEMENMU UDAH NUNGGUIN.""OTW MA..."
Fina keluar dari kamarnya lalu dia menuruni anak tangga menuju ke ruang tengah.
Malam ini Fina terlihat sangat berbeda. Kalau malam seperti ini biasanya dia hanya mengenakan kaus oblong dan celana pendek, sekarang dia mengenakan dress berwarna maroon selutut dengan sepatu high-heels berwarna hitam. Bahkan rambutnya yang pendek itu dia ikat sedikit sehingga hanya menyisakan rambut bagian bawah dan poninya, tak lupa dia juga memakai make up yang natural.
"Cantik banget." Batin Ryuga.
Fina sedikit cengo ketika melihat penampilan Ryuga malam ini. Pasalnya, Ryuga mengenakan kemeja yang berwarna senada dengan dress yang Fina pakai saat ini. Baginya, malam ini Ryuga tampak lebih keren dari biasanya.
"Asli dah. Dia gans." Batin Fina.
"Ehem!" Dehem mama, "Mau sampe kapan kalian saling menatap? Katanya mau berangkat, hm." Sambungnya.
Fina mendecak, "Ck! Apasih ma."
Mama tersenyum jahil, "Ooh, jadi kalian emang janjian mau pake baju couple? Pantes aja tadi pas mama mau pilihin baju, kamu nolak Fin."
"Ih enggak ma." Sambar Fina, "Emang aku udah niat pake dress ini, dia aja yang ikut-ikutan." Sambungnya tidak terima.
Ryuga tertawa kecil mendengar ucapan Fina. Sebenarnya, dalam hatinya dia sangat senang bisa memakai baju dengan warna yang sama seperti dress Fina.
"Fin, kok kamu nggak pernah cerita sih kalo kamu deket sama nak Ryuga?" Tanya Mama, "Udah ramah, sopan, ganteng pula. Mama mau kok punya mantu kayak dia." Sambungnya.
Ryuga tertawa agak malu-malu, "Ah, tante bisa aja."
"Yasudah kawinin aja sama Mima, biar mama bisa dapet mantu kayak dia." Balas Fina.
"Apa weh bawa-bawa aku. Padahal aku diem aja disini." Sahut Mima yang berjalan dari dapur menuju kamarnya sambil membawa segelas sirup.
"Ya kalo sama Mima, ntar jadi mantunya om sama tante lah. Kan maunya jadi mantu mama, berarti nikahnya sama kamu lah." Jawab mama.
"Ga, pestanya dimulai jam 7 kan? Ini udah setengah tujuh loh. Ayo buruan berangkat." Ucap Fina, "Aku berangkat dulu, ma." Pamitnya, lalu dia keluar rumah terlebih dulu.
"Tante, saya pamit." Pamit Ryuga.
"Iya nak, hati-hati di jalan. Jaga Fina ya." Balas mama.
Ryuga mengangguk, "Iya, tante. Permisi."
******
Di dalam mobil, Fina masih mengoceh perihal sikap mamanya pada Ryuga.
"Sumpah dah, kayaknya emak gua ngefans sama lo. Sampe segitunya dia ngomong 'mantu-mantu'. Dikira gua mau nikah hari ini atau gimana? Ish." Omel Fina.
Ryuga yang sedang menyetir hanya tertawa mendengar ocehan gadis yang duduk di sampingnya.
"Ga, please jangan diambil hati. Maafin mama gua ya." Ucap Fina, "Emang mama itu orangnya ceplas-ceplos, kalo ngomong emang nggak bisa lihat sitkon." Sambungnya.
"Heh. Nggak baik ngatain 'ceplas-ceplos'. Biarpun begitu kan itu mama yang ngelahirin lo." Tegur Ryuga, "Udah sans. Mama lo orangnya baik kok, asyik diajak ngobrol juga. Malah ya, gua pengen ngenalin mami gua sama mama lo." Sambungnya.