Rose membuka pintu kelas IPS satu dengan perlahan. Seumur umur belum pernah ia masuk kelas IPS satu, jangankan masuk lewat saja jarang. Karena kelas ini berada di sayap kiri sekolah, sedangkan kelas nya berada di sayap kanan sekolah.Gaby melewati barisan depan kelompoknya dan langsung menyusuri kelas yang akan sebagai tempat menginap nya kali ini. Di kelas itu banyak terdapat tempelan kecil pada mading kelas dan pada loker nya terdapat stiker-stiker nyentrik yang sengaja di tempelkan disana.
Kesan pertama kali ia melihat kelas itu adalah berantakan. Benar-benar berantakan.
Di pojok kelas telah disediakan tiga karpet lebar dan dua ambal yang berguna sebagai alas tidur mereka nanti. Widia sang pemimpin grup berinisiatif mengambil dua ambal yang menurutnya alas terbaik untuk tempat tidur mereka.
"Di pojok kanan aja Wid. " kata perempuan bertubuh kurus itu. "Biar nggak dekat dekat sama papan tulis."
"Kiri aja lah, seengaknya kita nggak dekat dekat loker mereka yang bau itu. " sahut perempuan lainnya.
"Iya kiri aja nggak papa dekat papan tulis asalkan nggak deket loker kelas mereka. " sahut Gaby.
Pamela mengajukan usul "Mending kita suten aja, siapa yang menang bakal milih tempat. "
Diandra maju sebagai kandidat dari kubu kanan dan Laura maju sebagai kandidat dari kubu kiri.
"Kita suten sekali aja, terus yang menang langsung pilih tempat dan jangan ada yang gontok gontokan. "
Dari arah depan kelas terdengar suara ramai yang didominasi suara tawa keras yang sanggup mengganggu konsentrasi seseorang.
Tepat pada saat jari Laura menunjukkan jari jempol dan Diandra menunjukkan jari kelingking disanalah roommate kelas IPA satu masuk.
Mereka kelas IPS satu, pemilik sebenarnya dari kelas itu melangkahkan kaki memasuki kelas sambil tertawa riang saling mengejek tidak menyadari ada penghuni lain selain mereka disana.
Gaby mengerutkan keningnya ketika didapatinya Niana didalam rombongan berisik itu. "Kenapa dia bukan di kelas C?"
Laura memekik senang ketika mendapati kalau ia menang dari si pintar suten Diandra. Diandra melongo tak percaya ketika ia dikalahkan si muda Laura dengan mudah.
Anak anak kelas IPS baru menyadari kalau ternyata roommate nya telah sampai duluan sebelum mereka ketika Laura berteriak senang sambil ber selebrasi bersama teman-teman nya. Mereka menatap datar kelas IPA satu.
Tak ambil pusing, Jessie sebagai pemimpin dalam grup langsung berjalan menuju pojok kelas mereka, mengambil tiga karpet disana dibantu dua temannya yang lain. IPS
satu menggelar karpet mereka di depan loker kelas.Dengan cepat kelas IPA satu juga menggelar ambal mereka pada bagian depan papan tulis. Gaby menoleh sekilas kearah gadis berkulit cerah dengan rambut hitam panjangnya menutupi punggung.
Kata Pum, Niana akan berada di kelas C karena ia adalah siswi terakhir di angkatan mereka tapi kenapa sekarang gadis itu berada di kelas IPS satu?
"Gab giamana, lo jadi bawa Indomie nggak? " Rose memanggil Gaby sambil mengambil charger.
Tidak menyahut lantas membuat Rose memukul keras lengan Gaby keras. "Eh kampret."
"Iya. "
"Kampret lo ya, gue lagi tanyain lo, lo malah diem, bengong kayak orang bego. " ketus Rose kesal sebab sudah kesekian kalinya Gaby bengong seperti ini.
Rose bersedikap dada. "Napa lagi lo? Mikirin hater goblok itu? "
"Nggak Rose. Santai aja, gue lagi mikirin konten selanjutnya yang mau gue buat. " jawabnya sekenannya.
Ketika dirasa Rose sudah pergi untuk men-charger ponselnya, Gaby langsung beringsut mendekati Widia sang dewi informasi selain Rose dikelasnya. "Wid, bukannya Nian di kelas IPS tiga ya? "
Widia menoleh sekilas kearah Gaby dan melanjutkan mengambil wadah blush on pada tas make up nya. "Lo tanya Niana sama gue? Ya kali gue tahu Gab. " judes Widia.
Anak anak perempuan IPA satu menggosip kan Widia kalau gadis itu sangat tidak menyukai Niana karena menurunkan popularitasnya di sekolah. Dan itu terbukti sekarang.
"Iya iya Wid. Sori ganggu. "
Memang pada kenyataannya, sumber informasi nya hanyalah Rose seorang.
****
2018.11.17
❌🚫 DON'T COPY PASTE 🚫❌
Copyright © 2018 // by: yeusynovi // Mengandung hak cipta // Tidak diperkenankan menjiplak, memplagiat atau mengcopy sebagian atau seluruh alur cerita. //
KAMU SEDANG MEMBACA
In My Dream (Selesai)
Short StoryKalau anak-anak baru pasti memiliki tingkah malu-malu atau memiliki tingkah yang introvert dan sulit untuk didekati karena masih berstatus anak baru. Tapi hal ini tidak berlaku untuk seorang Niana Marco. Aku memang belum pernah berbicara dengan Nia...