Kaki Gaby melangkah maju menaiki setiap anak tangga yang ada disekolahnya dengan lesu. Ia masih terbayang-bayang ucapan Rose tempo hari yang lalu.'Dia udah memulai startnya dari lo. '
Hatinya semakin teriris ketika ia mendengar gosip dari adik kelas kalau kemarin mereka melihat Niana sedang jalan-jalan bersama laki-laki di salah satu pusat perbelanjaan. Katanya saat ia menguping tadi, mereka masih memakai seragam saat jalan-jalan dan mereka juga bergandengan tangan!
Sial!
"Kenapa rasanya kayak ditonjok-tonjok ya? " kata Gaby seraya memegang dada kirinya pilu. Memang alay. Tapi dia tidak peduli.
Kakinya tidak berbelok kearah kelas 11 IPA, melainkan kekelas 11 IPS dengan lunglai. Gaby tidak punya tenaga memelototi balik anak-anak IPS yang seperti biasa ia lakukan jika ada yang memelototinya dengan terang-terangan.
Ia memang tidak punya malu berjalan-jalan lambat di lorong kekuasan orang lain. Yang kakinya tahu sekarang adalah sampai di kelas IPS C dengan selamat dan bisa bertemu Lucas.
"Hai. " itu dari Maura, temannya dari kelas IPS yang cerewet nya minta ampun. Jangan pernah berbicara dengan Maura, soalnya sekali buka mulut pasti mulutnya itu nggak akan bisa tertutup lagi.
"Tumben lo kesini biasanya lo ogah banget kalo dateng ke kelas IPS. Kalo kata lo nggak level banget kekelas IPS. Oia mana temen-temen lo itu, belom dateng semua ya? Ya ampyun padahal anak IPA loh masa males-malesan sih. Kami anak IPS aja ditekenin untuk selalu dateng pagi sambil senyum ceria biar bisa lewatin hari dengan semangat. Makanya kalo punya teman kelas yang males itu harus ditegur dong Gab, jangan cuman didiemin aja. Apalagi yang namanya Widia itu, iyuuh udah sok cantik kerjaannya ngomentarin orang mulu habis itu suka betingkah didepan kakak kelas ya ampyun Gab kok bisa sih lo punya temen yang kayak gitu. Makanya itu lo harus-"
Sungguh ia sudah tak tahan lagi.
"Huwahahai! Berisik banget lo tai! Jengkel gue lama-lama denger ocehan lo. " Gaby melewati cepat Maura yang terdiam mendengar bentakan dari Gaby.
Niatnya ingin memastikan pada Lucas kalau semua yang ia dengar adalah bohong malah harus melewati berbagai macam hambatan yang menjengkelkan.
"Gebrot. " pundaknya ditepuk oleh seseorang dari belakang dan kesabarannya benar-benar sudah habis.
Ia menyentuh tangan itu dan langsung memelintirnya kebelakang tubuh orang itu sampai terduduk. Gaby tendang punggung laki-laki itu dengan penuh emosi yang membuat laki-laki itu berguling sebentar.
Gaby melengos pergi dari tempatnya dan berjalan cepat meninggalkan laki-laki itu. Sudah mendengar gosip tentang Niana dari adik kelas, mendengar ocehan nggak bermutu dari Maura dan yang terkahir dikatai Gembrot? Wah! Betapa bermaknanya hidupnya ini!
Gaby memasuki kelas IPS C dengan menghentak-hentakkan kaki kelantai gemas. Gaby sempat dipusati perhatian oleh satu kelas IPS C, dan menyadari kalau itu adalah pengunjung mingguan kelas mereka, mereka menjadi tidak peduli dan kembali ke aktivitas masing-masing.
"Mana Lucas?! " semprot Gaby langsung ketika ia melihat bangku kosong milik Lucas.
"Belom dateng mungkin Gab. Napa lagi lo dateng marah-marah kekelas orang lain pula. " Eric menopang dagunya dengan kedua tangannya.
Gaby tidak menghiraukan pertanyaan Eric dan beranjak pergi dari situ ketika sudah mendapatkan jawabannya.
"Ah kampret lo tai " umpat Eric pada Gaby.
Gaby langsung duduk dibangku Lucas dengan segera dan mungkin perasaannya saja kalau ia merasa pacarnya Lucas dan ia seperti pacar yang posesif baginya. Uuh, pipinya serasa memerah saat. berpikir kalau Lucas adalah kekasihnya.
Gaby memain-mainkan sepatunya sembari menunggu Lucas. Beberapa menit kemudian orang yang ditunggu-tunggu datang dan mungkin dia saja yang berlebihan kalau Lucas nampak sangat tampan hari ini.
Dengan langkah ringan berjalan kearahnya. Rambut tebal yang berkibar ditiup angin benar-benar tidak baik untuk kesehatan jantungnya. Apalagi wajah datar itu yang..,
Wait!
Wajah datar?!
Gaby langsung beridiri dari bangku Lucas dan mempersilahkan laki-laki itu untuk duduk. Gaby mengambil duduk tepat didepan lelaki itu dan mulai tersenyum aneh.
"Tumben lo pagi-pagi dateng kekelas gue Gab. Kenapa? Berantem sama Rose lagi? " kata Lucas yang langsung memasang tampang datar.Gaby tersenyum lebar ketika mendengar suara Lucas. Memang ini yang namanya Jodoh, setiap ia merasa kesal pada diri sendiri pasti akan luntur saat ia mendengar suara milik Lucas. Kalau menurut dia sih, Lucas pun juga begitu. Hohohoho.
"Cuman pingin ngbrol doang sama lo. " jawab Gaby sekenannya. Sesuka apapun ia sama Lucas, ia tetap tidak boleh menunjukkan perasaannya yang berlebihan. Bisa-bisa Lucas sadar dan ilfeel padanya.
Lucas tiba-tiba saja berdiri dari bangkunya dan berbalik dari Gaby-menunjukkan punggung belakangnya. "Coba liat ini ulah siapa? "
Gaby sempat terkejut saat Lucas menadadak berbalik menunjukkan punggungnya pada dirinya. Tapi saat ia menemukan jejak kaki pada kemeja putih milik Lucas, ia tahu siapa yang melakukan hal ini.
"Lo juga sih Luk yang tiba-tiba datang nepuk pundak gue, entah keras banget lagi. Lo juga bukannya panggil nama gue, eh malah ngatain gue gembrot. Siapa yang nggak emosi coba! Gue tau sih kalo akhir-akhir ini berat badan gue naik drastis, tapi nggak usah dikatain gembrot juga kan! " lama-lama ia bisa jadi Maura kalau seperti ini terus.
Lucas berkedip-kedip cepat tidak paham situasi macam apa yang sedang ia hadapi ini. "Kenapa elo yang marah ke gue Gab? Harusnya kan-"
Gaby kembali menyemprot Lucas. "Apa! Mau nyalahin gue lagi! "
Tidak sadar kalau mereka tengah menjadi pusat perhatian di kelas karena suara Gaby yang mendadak melonjak tinggi karena kesal pada laki-laki didepannya ini. Dan kelas hening.
Tiba-tiba keheningan itu dipecahkan oleh satu suara yang menginterupsi Gaby dan Lucas. "Ciieee yang pasangan baru berantem. "
Gaby langsung menoleh kearah sumber suara itu dan menatap tajam anak yang mengeluarkan suara tadi. Anak itu langsung ciut ditatapi Gaby dan memutar tubuhnya membelakangi Gaby yang masih menatap tajam dirinya.
Ia sangat suka dipanggil pasangan oleh anak itu! Nanti ia harus mentraktir makan anak itu di warung sebelah sepulang sekolah nanti.
Suasana hatinya kembali menjadi baik, saat pujaan hatinya itu mengeluarkan kotak kecil berwarna biru dengan aksen pita pada tutup kotak itu yang menimbulkan kesan manis dan cute.
Dan perasaannya mendadak berubah saat ia menyadari kemiripan kotak imut itu dengan kotak lain yang ia kenali.
Sepertinya ia tahu kotak itu.
****
2018 12.31
❌🚫 DON'T COPY PASTE 🚫❌
Copyright © 2018 // by: yeusynovi // Mengandung hak cipta // Tidak diperkenankan menjiplak, memplagiat atau mengcopy sebagian atau seluruh alur cerita. //
HAPPY NEW YEAR FOR EYERBODY. SEMOGA RESOLUSI KITA UNTUK TAHUN DEPAN KEWUJUD SEMUA. ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
In My Dream (Selesai)
Short StoryKalau anak-anak baru pasti memiliki tingkah malu-malu atau memiliki tingkah yang introvert dan sulit untuk didekati karena masih berstatus anak baru. Tapi hal ini tidak berlaku untuk seorang Niana Marco. Aku memang belum pernah berbicara dengan Nia...