1.awal

7.3K 164 0
                                    

Aku terengah-engah setelah berlari. Dari gerbang menuju lapangan. Mungkin semenit saja telat aku tidak akan menginjakkan kakiku dilapangan ini. Karena pak satpam sudah siap. Dengan sekali tarikan gerbang sudah tertutup rapat. Untung aku masih diijinkan masuk walau harus menerobos gerbang yang terbuka sedikit dan terasa sempit. Namun aku tak seberuntung itu. Saat aku datang aku nggak nyangka bakalan dihakimi dengan tatapan mereka. Semua murid baru sudah berjajar rapi. Mungkin mereka mendengar suara sepatu ku saat berlari. Sehingga menengok padaku dengan tatapan intimidasi. Ish malu sekali.  "Nama saya dirga reskara jabatan ketua osis. Nama panggilan dirga".
Kata perkenalan dari depan itu mampu mengalihkan padangan semua orang. Ini kesempatan aku untuk segera menyelinap masuk barisan.
" ehh" kagetku tiba-tiba ada yang menarik lenganku. Membawaku kedepan. Bagus sekarang aku kembali jadi tontonan.
"Yang tidak disiplin harus dihukum. Lo telat kan ? Hukumannya gampang cuman perkenalkan diri lo pakek itu" tunjuk pria itu pada microfon yang tadi digunakan ketua osis untuk berkenalan. Cowok itu memberikan senyuman yang sulit diartikan.

Aku deg-degan saat pria itu kembali menarik lenganku. Bukan karena jatuh cinta bukan. Aku malu. Mataku mengabur sepertinya cairan itu menggenang disana. Siap untuk meluncur begitu saja. Tunggu aku nggak boleh terlihat secenggeng itu. Ini hari pertamaku. Aku menelan salivaku. Mulai mengeluarkan suara . " Namaku alisa" aku mengatakan dengan sangat pelan .pria itu mendekat berbisik jurusan.
"Jurusan ipa". Ttl bisiknya lagi.
" malang, 9 september 2000". Aku melihatnya tersenyum puas. Sedangkan ketua osis yang berada disampingku. Memasang wajah datar.
Aku pun masuk kebarisan. Tak berani melihat tatapan lain di depanku. Lalu cowok yang sedari tadi menghukumku memperkenalkan dirinya.
"Gue elang prawira. Wakil ketua osis panggil aja elang. Walaupun nama gue elang gue gak galak kok. Hati gue seputih merpati hehe".
Microfon diambil alih lagi oleh ketua osis. "Semua sudah membawa foto 4r bersama orang tua ? Ada yang nggak bawa ?".
Aku tersenyum tentu saja aku membawanya. Bahkan karna tak ingin lupa aku langsung memasukkannya kedalam tas. Aku meraba isi tas ku. Aku tercengang saat menyadari warnanya berbeda dari yang kusiapkan semalam.  Ya Tuhan aku malah membawa tas ku hangout. Ibu.... Kenapa tadi tak membangunkanku?. kan jadinya cepat-cepat, nyaris telat. Dan sekarang ada yang kelewat. Yah kena hukuman lagi deh. Aku menarik nafas dalam lalu mengangkat tanganku. Sambil tertunduk lesu.
Ketua osia itu menatapku tajam. Wakilnya kembali tersenyum sepertinya dia mendapatkan ide baru lagi untuk menghukumku.
"  yang gak bawa maju!" perintah ketua osis. " biar gue yang kasih hukuman. Dedek manis ini" sahut wakilnya. Setelah aku dan beberapa anak lain yang tidak membawa foto itu maju.

Elang,wakil ketua osis itu menyuruh kami berlari di lapangan indoor. Tapi saat kami berlari bukannya mengawasi pria itu malah pergi entah kemana. Dasar tidak bertanggung jawab. Aku yakin inisiatif dia untuk menghukum kami. Agar dia bisa kabur.

Setelah selesai berlari 2 kali putaran . wakil ketua osis itu kembali dan menyuruh kami berhenti " udah cukup. Ntar kalian kecapekan. Pengertian banget kan gue ?. Udah ganteng baik lagi". Pujinya pada dirinya sendiri sambil cengengesan. Sebelum
Kembali ke aula.  elang memberi ku susu kotak  . di wadahnya ditulisi " biar kuat lilis". Sejak kapan namaku berubah jadi lilis. Nama bagus-bagus main ganti ,enak aja.

Waktunya pulang, aku sedang menunggu jemputan bersama teman baruku. Namanya jeni dia gadis yang sangat menyenangkan. berkat jeni aku tidak terlalu ketinggalan info. Katanya sedari tadi anak-anak baru pada ngomongin kegantengan ketua dan wakil ketua osis. Sama-sama tampan tapi bertolak belakang yang satu pendiam berwibawa dan yang satunya katanya lucu. Lucu apanya elang tu ngeselin pikirku.

Pria yang mengganti namaku dengan sembarangan itu jalan menghampiriku.Jeni lebih dulu di jemput jadi sekarang aku menunggu jemputan sendirian. Tadinya jeni menawarkan untuk mengantarku pulang. Namun aku tolak takut ngrepotin. "Mau abang anter lis?" Tawarnya. "Enggak kak makasih".
  " yah gagal dapet pelanggan deh". Jawabnya dengan wajah kecewa yang dibuat-buat.
"Kakak ngojek ?".
" iya ojek cinta hehe". "Tapi nama aku lisa kak. Bukan cinta".
" eh. Iya aku juga elang bukan rangga hehe". Aku menahan senyumku mendengar guyonan recehnya itu.

Complete Me !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang