2.pangeran

2.8K 98 1
                                    

Ceklek...
"Dapet kiriman bakso tu dari pangeran" kata ibuku dengan senyum meledek. " hmm oke".

Aku menuju ruang makan.  Kami sudah siap makan ibu dan ayahku dengan masakan ibu yang di bantu mbok ten. Aku dengan baksoku. makanan kesukaanku. "Gimana hari pertama sekolahmu sayang?" tanya ayah.
"Lisa tadi dihukum soalnya telat. Terus salah bawa tas juga. Bu besok bangunin pagian".
" makanya kalok di bangunin jangan susah-susah. Pakek alarm aja". Jawab ibu
"Iya".
Kami menyelesaikan makan kami.
Selesai makan seperti biasa aku akan berlatih piano bersama ayah. Aku menyukai bermain piano. Aku juga menyukai mendengarkan ayah bermain piano. Namun sesekali aku juga merasa bosan dengan rutinitas belajar piano. Aku fikir ini wajar. Karena benar-benar setiap hari kami bermain piano. Kecuali saat aku ada ujian. Atau ada acara keluar.
Dulu ayah ingin jadi pianis yang handal. Ayah juga sering mengukuti perlombaan dan menjadi pemenang. Tapi kakek nggak setuju dengan cita-cita ayah itu. Karena menurut kakek itu bukan pekerjaan yang menjanjikan. Lagi pula kakek mempercayakan perusahaannya pada ayah. Dan itu tak bisa di bantah. Jadi ayah hanya bisa menjadikan bermain piano menjadi hobby. Padahal sedikit saja waktu itu jika kakek mengizinkan. Mungkin ayah sekarang akan menjadi pianis terkenal indonesia.
Tapi setelah ayah mengetahui bahwa aku juga suka piano. Ayah bilang ayah sangat senang. Dan ayah benar-benar selalu bersemangat setiap kali mengajariku. Setiap kali aku mengatakan ikut lomba. Dia benar-benar mendukungku dan berharap aku bisa menjadi pianis handal dan terkenal nantinya.

Aku kembali kekamarku, mengecek bawaan ku besok. Lalu menuju balkon untuk melihat tetangga depan rumah. Sepertinya dikamarnya ramai. Mungkin pria itu sedang berkumpul dengan kawan-kawannya. Sikap dinginnya tidak membuat dia dikucilkan. Yah harus ku akui memang disamping sikap diam nya dia begitu hebat dan mempesona.
Oh ya aku lupa mengucapkan terima kasih pada pengirim bakso.
To: pangeran
Terima kasih baksonya enak.

From: pangeran
Iya. Jangan telat lagi.

To: pangeran
Ibu nggak bangunin aku.

From: pangeran
Kamu udah besar.

To:pangeran
Kamu nggak kesini?.

From:pangeran
Lagi banyak urusan. Besok berangkat pagi.

Aku membuka instagram sebentar. Kali aja ada berita baru yang penting. Satu-satunya medsos hanya instagram. Buat apa banyak-banyak satu aja aku jarang membukanya.Aku menaro smartphone ku di nakas. Fikiran ku menerawang pada kejadian tadi di sekolah. Dirga ketua osis yang dingin dan berwibawa. Elang pria yang lucu tapi menjengkelkan . jeni teman baruku yang seru dan pintar. Semoga saja ini adalah awal yang baik.
Semoga saja kejadian yang di masalalu itu tak terulang. Semoga saja ini keputusan yang terbaik. Walau aku akan sedikit jauh dengannya.
Aku harus menguatkan hatiku untuk menghadapi hari-hari selanjutnya.

Complete Me !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang