25

1K 40 1
                                    

Nanti malam jam dua belas adalah perayaan tahun baru. Dan kini pukul tujuh tepat sesuai tulisan yang tertera di atas kotak pemberian kak dirga aku baru boleh membukanya.
Dan ternyata isinya bukan lah seperangkat alat sholat tau kalung berliontin berlian. Isinya sebuah dress selutut berwarna putih berlengan panjang.  Didalamnya juga terdapat tulisan.

Kenakan !. Kutunggu 30 menit lagi di depan penginapan.

Setelah berdandan secepat kilat. Aku pun keluar tak mau membuatnya menunggu terlalu lama. Dan benar saja dia sudah disana. Berdiri disamping pintu mobilnya. Lalu membukanya mempersilahkanku masuk.

Kami sampai disebuah dermaga. Yang tidak terlalu ramai karena pesta perayaan masih cukup lama. Tersedia dua tempat duduk disana kurasa sengaja kak dirga sediakan untuk kita. Tidak ada hiasan apapun tapi tempat ini memang indah dari sananya. Kami duduk berdampingan kemudian dia mulai membuka suara.

"Aku hanya seorang pelajar biasa. Bukan seperti tokoh novel yang kamu biasa baca. Yang sangat kaya raya memiliki perusahaan besar. Mampu kebooking restoran mahal atau pantai untuk kencan berdua" Pandanganya jauh menerawang kedepan. Diantara hamparan lautan yang beratapkan langit malam. Dan juga gemerlap bintang yang di dampingi cahaya rembulan. Indah sangat indah.

"Aku cuma bisa kasih cerita sederhana buat hubungan kita. Tapi selalu berusaha untuk mempertahankannya dan membuat kamu bahagia"
lanjutnya kemudian dia menoleh dan memandangku intens.

"Aku juga nggak semanis dan romantis kayak oppa oppa korea kamu itu". Dia tersenyum kearahku.Aku juga tersenyum mendengarnya. "Setidaknya kakak nyata. Dan tulus melakukannya. Semua ini lebih dari istimewa". Jawabku kemudian.
"Aku nggak tau berapa duwit yang harus aku kumpulin kalo mau booking tempat ini buat kita berdua. Terus apa yang harus aku lakuin buat dapetin duwitnya. Apa harus jual motor atau ginjalku sekalian. hmm ?". Dia sedikit terkekeh geli dengan perkataannya sendiri.

"huus ngawur. Kakak ngomong gitu ceritanyaa gak jadi romantis malah serem".

"Mau beliin kamu gaun aja harus puasa".

"Lebay".

" beneran kakak ngirit kuota sama puasa jajan lhoo".

Selanjutnya kita tenggelam dalam berbincangan berdua. Tak menghiraukan beberapa orang yang sedang berada disekeliling kita. Tak lupa aku kembali meminta maaf atas kesalahanku sebelumnya. Dan kak dirga juga memperingatkan untuk tak lagi membahasnya. Dia juga mengatakan selamat atas pencapaian nilai ujianku atas kerja kerasku. Aku mendapat peringkat 3 dikelas.

"Apa kita akan menyambut tahun baru disini ? Kakak udah nyiapin kembang api ?". Tanyaku.
Dia menggeleng
"Apa yang kamu suka dari tahun baru ?". Sebelumku menemukan jawabannya dia melanjutkan katanya.
"Bukan kah itu pertanda kita semakin menua ?. Bumi kita juga. Dan justru akan merusaknya dengan menyalakan kembang api dimana mana" aku nggak tau harus menjawab apa. Kenapa dia seserius itu menanggapinya ? .Aku merasa seperti sedang berada didalam perdebatan visi misi capres saja.
"Bahkan terkadang banyak yang terlalu terbuai keindahan kembang api yang hanya sesaat. Sehingga lupa bagaimana bermanfaatnya matahari. Ciptaan Tuhan yang satu itu. Yang setia hadir dikala pagi terik saat siang. Dan saat malam tiba. Tanpa kembang api langit tetaplah indah. Ada bulan dan bintang disana ". Tunjuknya pada langit. Aku melihatnya, dia benar mereka memunculkan sinar yang sangat cantik.
"Dia ada tanpa kita berbuat apa-apa tanpa kita meminta. Dia juga tidak akan merugikan semesta, justru banyak manfaat atas keberadaannya" sekali lagi dia benar. Dan aku mengangguk menyetujuinya. Masih tetap melihat bulan bintang. Mengagumi semua ciptaan yang Tuhan berikan.

Complete Me !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang