19. puisi kita

784 39 1
                                    

Serangkaian hukuman telah berlalu. Sampai aku tidak istirahat tadi. Untung saja ada pacar dan teman yang baik hati. Kak dirga membelikanku yang sibuk mengerjakan tugas makanan dan menungguiku. Jeni juga mau si suruh membelikan makanan untukku. Yumi, cica, dan alfi. Juga mau meminjamkan buku yang tidak aku bawa untuk selanjutkan setelah istirahat.

Dan sekarang aku dan kak dirga sudah pulang. Kami mampir dulu ke cafe. Kak dirga sudah meminta ijin pada ibu dan ayah agar tidak khawatir.
"Kamu nyiapin jadwalnya pasti pagi tadi. Terus dadakan kan makanya salah ?".
"Iya".
"Jangan di ulangi lagi. Kalau gini siapa yang rugi ?".
"Yang nggak untung". Kak dirga hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala. Aku mulai berfikir mengalihkan pembicaraan yang tak mengenakan ini.
"Kak dirga tu curang "
"Hmm ?"
"Diam aja bikin aku kagum. Apa lagi ketawa bikin terpana nggak bisa kemana-mana".
"Kamu gombalin kakak" kata kak dirga terkekeh sambil mencubit hidungku gemas.
"Mau kakak buatin puisi nggak ?".
"Tapi jangan berharap lebih. Aku sedikit buruk soal ini" aku mengangguk bersiap menyimak. Kutumpukan dagu di atas tangan.

~aku dirga pacarnya lisa.
Tampan menawan dan rupawan.~ uh muji diri sendiri. Tapi iya sih.
~aku miliknya lisa.
gadisku yang lucu. Untung dia pemalu jadi nggak banyak sainganku.
Lisa manis kayak es cream strowberry.
Bikin dirga pengen terus miliki.
Dirga sayang lisa.
Pengen selalu liat dia bahagia~.

"Lisa juga mau bikin puisi buat kak dirga"
dia menaikan alisnya penasaran.

~ aku lisanya dirga.
Cukup cantik.
Buktinya dirga yang baik tertarik.
Lucu dan lugu coba kalau enggak gitu mungkin udah punya pacar tuju.
Aku juga pemalu jadi dirga tetap nomor satu.
Meski dirga suka dingin.
Kayak gading kelamaan di freezer.
Tapi lisa tetap ingin lama-lama bersamanya.
Kalau dirga lupa sama lisa.
Lisa akan mengingatkannya.
Kalau kak dirga suka sama yang lainnya.
Lisa akan merebutnya.
Karena kak dirga hanya punya lisa.
Selamanya~

Tak lama setelah menyelesaikan makan kami pulang. Karena mama dan papa kak dirga juga akan pulang. Sampai dirumah aku harus segera menyelesaikan tugas untuk besok. Dan menyiapkan jadwal dengan benar. Jangan sampai kejadinn tadi terulang kembali. Lagian mama papa kak dirga kan pulang kemungkinan nanti bakal ada makan-makan. Jadi aku harus mempersiap kan diri dan keadaan.

Dugaan ku benar setelah selesai bermain piano ibu dan ayah mengajakku kerumah kak dirga. Sudah di hubungi untuk makan bersama katanya. Ini makan sederhana tidak ada dekorasi atau memakai gaun istimewa yang berlebihan. Kami hanya tampil seadanya yang penting sopan kata ibu.
"Lisa sayang. Gimana sekolahnya seru kan bisa bareng kak dirga lagi ?". Sapa mama kak dirga setelah memelukku dan cipika cipiki di pipi.
"Iya tante".

Complete Me !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang