26.

999 35 1
                                    

Waktu memang terasa berjalan sangat cepat saat kita lalui dengan perasaan bahagia. Apa lagi dengan orang yang kita cinta seperti keluarga, pasangan dan lainnya. Hari ini hari terakhir kak dirga ujian nasional. Seperti hari-hari kemarin aku selalu berusaha disisinya. Untuk mendukung dan membantunya ya walau tak begitu seberapa.

Pagi ini aku membantu mama kak dirga menyiapkan sarapan. Berhubung selama ujian nasional berlangsung murid kelas 10 dan 11 libur. Ditambah lagi setelah minta ijin ibu juga dibolehkan. Aku sangat senang dan menikmati momentnya itung-itung biar lebih dekat sama calon mertua hehe.

Setelah siap kami sarapan bersama. "Kalian harus tau godaan buat wanita itu saat pasangannya ada di bawah. Sedangkan untuk pria saat dirinya ada di atas itu godaan terberatnya ". Mama kak dirga mulai memberi wejangan di sela sarapan. "Apanya yang di atas sama di bawah sih ma ?" tanya kak dirga menggoda.
"Hmm. Maksudnya kalau untuk wanita saat pasangannya lagi terpuruk, di titik terendah, miskin begitu. Pasti tergoda untuk cari yang lain. Sedangkan pria saat dia kaya pasti godaan wanitanya berat. Dan disitu kamu harus ingat siapa yang tetap bersama kamu dari kamu bukan siapa-siapa".
"Oh kalau itu dirga juga tau ma. Lisa juga ya kan ?".
" iya".
"Terus kamu ini tahu kan siapa yang mama maksud ?".
"Siapa lagi kalau bukan calon mantu kesayangan mama itu". Kak dirga mengangkat dagu menunjukku.
"Awas aja kamu nyakitin dia !". Peringat mama kak dirga.
" tenang lisa mama yang bakal kasih pelajaran kalau dia nyakitin kamu".
"Sebenernya yang anak mama siapa sih?" gerutu kak dirga sok ngambek.
"Hehe iya ma" malu sendiri dibelain camer sampe segitunya.
"Wah di panggil mama jadi tambah semangat belainnya". Aku hanya tersenyum dan menggaruk tengkukku yang tak gatal. Malu iiih...

Mama dan papa kak dirga juga sengaja menyuruh kak dirga diantar jemput supir saja sekolahnya. Agar lebih aman. Aku selalu ikut mengantar sampai gerbang sekolah.
"Semangat" seruku menyemangati saat mobil sudah sampai sekolah. "Jangan lupa doa ya" kataku sambil tersenyum mengerlingkan mata. "Siap tuan putri" kak dirga turun setelah tak lupa membuat rambutku berantakan.

Baru beberapa meter pak sopir meninggalkan area sekolah. Handphone ku sudah berdering menunjukkan pesan masuk dari kak dirga.
Pangeran: sayang aku nervous.
Aku gemeteran kayak mau pingsan . jngan tinggalin aku.

Iya kadang dia sealay itu. Ini kan hari terakhir masak nervousnya delay.

Pingsan aja. paling juga jadi gagal ke amerika. Wlek....

Aku bangga jadi salah satu orang yang tau dia apa adanya. Itu membuatku merasa sangat berharga dihidupnya. Terima kasih kak dirga.

Biasanya saat musim ujian nasional begini. Akan sering mendengar curahan hati yang patah karena putus. Dengan alasan mau fokus ujian. Ah sangat basi bukan ?.
Untung saja kak dirga nggak kaya gitu.
Kalau sayang harusnya dia tambah sedih dan gak fokus karena baru putus. Baru kehilangan orang yang disayang. Lagian dari awal buat apa pacaran kalau ujungnya break atau putus karena ujian. Kalo dari awal punya prinsip pacaran merepotkan gak usah pacaran. Hati anak orang jangan dibuat mainan.

"Dooor".
" Eh. Loh kok udah pulang". Dia mendudukkan tubuhnya di sampingku dan mengganti channel tv yang ku lihat. "Bukannya seneng pacarnya pulang" gerutunya. Aku pun tersenyum paksa dengan sangat lebar. "Nggak gitu juga" kak dirga menutupi mukaku dengan satu tangannya yang besar. "Kenapa nggak nungguin di rumahku lagi ?". Lalu menurunkan tangan dari wajahku dan merebut camilan ditanganku. "Kan ini udah hari terakhir" jawab ku enteng. "Oh jadi perhatiannya pas lagi ujian aja" dia manggut-manggut tanpa menoleh.

Complete Me !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang