Penyisihan Interhigh Pertama

2.5K 264 8
                                    

Author POV

Setelah latih tanding dengan SMA Kaijou, para anggota tim yang bertanding sebelumnya mengalami kelelahan. Sampai-sampai Kagami ketiduran di kelas lalu dihukum oleh guru. Rei yang melihat hal itu tertawa kecil. Sedangkan Kuroko yang ikut tidur tidak dimarahi karena guru itu tidak menyadari keberadaannya.

Riko lalu mengumpulkan anak kelas satu saat jam istirahat.

"Sebenarnya ada apa?" Tanya Kagami.

"Aku ingin kalian membeli roti isi." Ucap Riko.

"Hah?" Ucap Kagami yang tidak mengerti.

"Sebenarnya, kantin SMA Seirin, pada tanggal 27 setiap bulannya, menjual roti isi spesial dengan stok terbatas!"

"Kita berhasil mengalahkan Kaijou, latihan juga berjalan lancar. Setelah semua kejadian itu, kami yakin kalian bisa mendapatkan roti itu." Ucap Hyuga.

"Tapi, yang mengincarnya bukan hanya kami saja. Malah mungkin akan sedikit lebih ramai dari biasanya." Ucap Riko.

"Kami cuma perlu membeli roti, kan? Terlalu mudah! Ya, kan?" Ucap Kagami.

'Dasar bodoh! Itu sama sekali tidak mudah!' Batin Rei kesal.

"Ini" Ucap Hyuga menyerahkan sebuah amplop. "Yang membayarnya tentu saja kami, anak kelas dua. Sekalian, belikan untuk semua sebagai makan siang. Tapi kalau kalian gagal, kami tidak butuh uang kami kembali. Kami hanya akan menambah porsi latihan kalian sebanyak tiga kali lipat." Ucap Hyuga lagi dengan wajah menyeramkan.

Mereka semua pun langsung ketakutan. Mereka lalu pergi untuk membeli roti isi itu. Tapi sayangnya, kantin sudah sangat penuh karena banyak yang menginginkan roti isi itu.

Mereka terus berusaha menerobos kerumunan itu, tapi tidak ada satu cara pun yang berhasil. Sedangkan Kuroko dan Rei sudah berhasil mendapatkan roti yang diminta.

"Apa? Bagaimana cara kalian mendapatkannya?!" Ucap Kagami.

"Arus dari kerumunan mendorongku sampai ke depan. Lalu aku mengambil rotinya dan menaruh uangnya." Ucap Kuroko.

"Karena badanku kecil, aku hanya perlu menyelinap masuk kerumunan lalu mengambil rotinya dan menaruh uangnya." Ucap Rei.

Kagami  dan anak kelas satu yang lain tidak bisa mengatakan apa pun mendengar ucapan mereka berdua.

Setelah itu, mereka pun menyerahkan roti isinya pada kakak kelas. Tapi mereka tidak menerimanya dan memberikannya pada adek kelas.

'Aku tau ini akan terjadi, tapi kalau tidak dilakukan maka porsi latihan mereka akan bertambah tiga kali lipat. Kasihan mereka.' Batin Rei.

Mereka lalu memakan roti itu dan terlihat menikmatinya. Sedangkan Kagami memakan roti yang berukuran panjang.

"Kagami-kun, cobalah..." Ucap Rei sambil menyodorkan roti isi spesial itu yang sudah digigitnya sedikit.

Wajah Kagami sedikit merona merah. Ia lalu memakan roti isi spesial itu.

"Enak kan?" Tanya Rei.

Kagami pun mengangguk. "Ini sangat enak." Ucap Kagami.

"Aku sudah membawa bekal, kau bisa menghabiskan semua roti isi ini." Ucap Rei memberikan roti isi itu pada Kagami. "Aku akan mengambil bekalku dulu." Ucap Rei lagi lalu pergi.

"Hei Kagami, sebenarnya kalian ada hubungan apa?" Tanya Fukuda yang penasaran.

"Itu benar, apalagi tadi kalian melakukan ciuman tidak langsung." Ucap Koganei.

Kuroko yang mendengar hal itu membuat muncul aura hitam ditubuhnya.

"Kami tidak ada hubungan apa-apa." Ucap Kagami yang wajahnya semakin memerah.

Mereka pun terus menggoda Kagami. Riko yang menyadari perubahan aura di sekitar Kuroko pun mengerti apa yang terjadi. Ia lalu tersenyum misterius. Setelah Rei kembali, mereka baru kembali tenang.

Saat latihan, mereka gunakan untuk membahas mengenai Interhigh yang akan diadakan sebentar lagi. Setelah membahas mengenai Interhigh, Riko pun datang bersama Rei.

Berdasarkan data yang mereka dapat, lawan mereka pada penyisihan Interhigh pertama adalah Perguruan Shinkyo. Masalah yang harus mereka hadapi adalah perguruan itu memiliki murid pindahan dari luar negeri yang tinggi nya mencapai 2 meter. Untuk itu, Riko pun memberikan latihan khusus untuk Kuroko dan Kagami agar dapat menghadapi pemain dari luar negeri itu.

Mereka terus latihan dan latihan tanpa terasa hari penyisihan pun telah tiba. Semuanya terlihat segar bugar kecuali Kagami yang tidak tidur semalaman. Rei pun mengetahui hal itu dan membeli minuman energi.

"Ini Kagami-kun, kau pasti tidak tidur lagi, kan?" Ucap Rei sambil memberikan minuman energi itu pada Kagami. "Lain kali kau harus tidur, supaya tubuh mu siap untuk menghadapi pertandingan."

Kagami pun menerima minuman itu dan langsung meminumnya.

"Arigatou, manajer." Ucap Kagami setelah menghabiskan minuman energi itu.

Murid pindahan dari Perguruan Shinkyo pun datang terlambat sedangkan yang lain sedang melakukan pemanasan.

Tanpa sengaja, bola yang digunakan Tim Seirin untuk pemanasan menggelinding ke arah Kapten Perguruan Shinkyo.

"Ah, maaf." Ucap Hyuga yang berniat mengambil bola.

"Oh iya, boleh bertanya? Apa benar kalian mengalahkan Kaijou?" Tanya Kapten Perguruan Shinkyo, Tanimura Yusuke.

"Ah...cuma di latih tanding." Ucap Hyuga.

"Begitu, rupanya mereka tak sekuat yang dibicarakan, Kiseki no Sedai itu." Ucap Yusuke.

"Kiseki no Sedai kalah?" Ucap Papa Myabe Siki, murid pindahan dari luar negeri yang merupakan anggota tim Shinkyo. "Padahal mereka membawaku untuk mengalahkan mereka. Mengecewakan sekali, ternyata mereka lemah."

Saat berjalan lagi, Papa Myabe tidak sengaja menabrak Kuroko.

"Tak boleh ya nak, anak-anak tidak boleh berada di lapangan." Ucap Papa Myabe sambil mengangkat Kuroko layaknya anak kecil.

Baju kaos yang dikenakan Kuroko tertiup angin dan menampakkan seragam yang dikenakannya.

"Kau pemain?" Ucap Papa Myabe lalu menurunkan Kuroko. "Mereka kalah dari anak-anak seperti ini? Kiseki no Sedai ternyata isinya anak-anak semua!"

Anggota tim Seirin yang lain, yang mendengar hal itu berusaha menahan tawa mereka.

"Jujur saja, aku merasa agak kesal." Ucap Kuroko.

"Kau ini ternyata orangnya tidak suka kalah juga, ya?" Ucap Kagami lalu melepaskan kaos putih yang menutupi seragamnya. "Kalau begitu, kita harus menunjukkannya padanya, bahwa anak kecil bisa menakutkan bila mereka marah!"

Pertandingan pun dimulai, Perguruan Shinkyo berhasil mencetak skor terlebih dahulu. Kagami terus berusaha menghadang Papa Myabe untuk mencetak skor lebih banyak lagi setiap dia akan melakukan shooting.

Teknik itu, Kagami dapat dari latihan khusus yang diberikan Riko. Kagami mempelajarinya dari Mitobe.

"Akan ku katakan dua hal padamu." Ucap Kagami saat berada di dekat Papa Myabe. "Pertama, aku pasti akan menghentikan semua shoot mu di pertandingan ini."

"Mana mungkin kau bisa melakukannya. Aku tak akan kalah dengan tim yang anggotanya anak-anak!" Ucap Papa Myabe.

"Yang kedua..." Kagami lalu berlari mendekati ring.

Izuki melakukan pass ke arah Papa Myabe yang lalu di pass lagi oleh Kuroko pada Kagami. Setelah menerima pass dari Kuroko, Kagami pun melakukan dunk.

"Melawan anak-anak bisa jadi merepotkan, loh!" Ucap Kagami yang masih melayang di udara.

"Ngomong-ngomong, bisa tolong berhenti menyebutku anak-anak?" Ucap Kuroko.

To be continued









Enter the anime world {Kuroko no Basket}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang