Seirin vs Rakuzan (Part 2)

1.3K 149 2
                                    

Author POV

Seirin semakin kesulitan karena adanya operan dari Mayuzumi yang mempermudah Rakuzan untuk terus mencetak angka.

Kuroko terus saja mengawasi Mayuzumi.

Riko lalu mengganti Mitobe dengan Furihata yang selalu gugup. Mereka semua begitu terkejut dengan masuknya Furihata yang mereka anggap sangat lemah.

Tapi dengan masuknya Furihata sangat membantu Seirin. Furihata juga berhasil menyesuaikan dirinya di lapangan.

Rakuzan meminta time out. Saat tiba di bench, Furihata langsung terjatuh secara tiba-tiba. Ia sudah tidak memiliki stamina lagi.

Riko pun kembali menggantinya. Fukuda pun menggantikan Furihata.

Rakuzan memimpin angka dan memperbesar selisih angka dengan Seirin. Fukuda sudah kelelahan karena itu dia digantikan dengan Kawahara.

Rakuzan semakin membuat Seirin terpojok. Riko juga sudah frustasi, ia tidak tau apa yang harus dilakukan lagi.

Pertandingan memasuki babak kedua. Koganei masuk menggantikan Kawahara. Seirin masih belum menyerah. Mereka masih terus berusaha mencetak angka.

Disisi lain, Rakuzan berusaha menghancurkan Seirin. Hyuga sudah melakukan pelanggaran sebanyak empat kali, ia segera digantikan dengan pemain lain.

Seirin semakin jatuh dalam keputusasaan. Riko segera meminta time out.

"Aku ingin menang!" Ucap Kuroko yang berdiri dari duduknya yang membuat mereka semua memperhatikannya. "Walaupun itu percuma, atau tidak mungkin. Tapi aku mau menjadi nomor 1 di Jepang bersama kalian." Lanjutnya.

Kuroko lalu menghampiri Riko.

"Pelatih, Kumohon." Ucap Kuroko.

Kuroko pun kembali masuk ke lapangan.

"Kalau kau berpikir kau masih punya kesempatan untuk menang, kau terlalu optimis." Ucap Akashi.

"Bukan itu yang aku pikirkan. Aku bermain karena aku ingin menang. Hanya itu!" Ucap Kuroko. "Apapun hasil akhirnya nanti, aku tidak akan lari!" Lanjutnya dengan wajah serius.

"Begitu? Determinasi bodoh yang tidak ada artinya." Ucap Akashi.

Dengan masuknya Kuroko, kembali membuat Seirin tidak menyerah. Ia mengembalikan semangat anggota tim lainnya.

Kuroko memanfaatkan Mayuzumi yang menjadi pusat perhatian untuk membuat keberadaan nya sulit diketahui.

Perlahan, Kuroko mengembalikan hawa keberadaannya yang tipis. Kagami juga kembali memasuki zone. Seirin terus mengejar ketertinggalan dengan adanya kekuatan dari bayangan dan cahaya.

Rakuzan meminta time out. Rei segera membantu anggota timnya dengan memberikan kompres es dan memijat anggota tim yang bermain dengan dibantu oleh anggota tim cadangan.

Rakuzan tetap memainkan Mayuzumi. Akashi hanya menggunakan Mayuzumi untuk memudahkannya mengoper bola.

'Kau benar-benar kejam, Akashi. Lebih baik kau tidak memasukkannya jika hanya kau jadikan umpan untuk memudahkannya mengoper bola.' Batin Rei yang tidak suka dengan pemikiran Akashi.

Izuki dan Koganei menunjukkan kemampuan mereka. Izuki berhasil menghadapi Hayama dan Koganei meskipun gagal menghadapi Mibuchi, gerakannya saat menghadapi Mibuchi membuat Hyuga mengetahui rahasia tembakan Mibuchi.

Koganei kembali digantikan oleh Hyuga di quarter terakhir. Riko terlihat khawatir pada Teppei, ia terlihat menahan sakit pada lutut.

Rei menepuk bahu Riko dan berusaha menenangkan nya.

"Daijoubu senpai, kita harus percaya padanya. Pada mereka semua." Ucap Rei yang matang tertuju pada Teppei lalu pada semua anggota tim yang akan bermain. Riko mengangguk.

Hyuga berhasil menghentikan Mibuchi. Sedangkan, Kiyoshi berhasil menghentikan Nebuya.

Seirin terus mengejar ketertinggalan. Kagami juga semakin buas sehingga Akashi mengambil langkah mundur.

Rakuzan semakin kesulitan. Akashi terlihat berbeda, dia memasuki zone. Akashi menjatuhkan satu persatu pemain tim Seirin. Riko meminta time out.

'Bagaimana cara menghentikannya? Kalau seperti ini terus...' Batin Rei yang berpikir keras.

"Akan ku lakukan." Ucap Kagami.

"Kau mau melakukannya sendiri?" Ucap Furihata tidak percaya.

"Ya, tolong ya." Ucap Hyuga dengan santai.

"Apa tidak masalah, kapten?" Ucap Fukuda yang terkejut dengan reaksi Hyuga.

"Yah, kurasa juga begitu." Ucap Izuki menyetujui.

"Kau juga?" Ucap Fukuda yang terkejut juga dengan reaksi Izuki.

"Kau dengar itu, Kiyoshi?" Ucap Koganei.

"Ya." Ucap Teppei.

"Semuanya meremehkan sekali ya?" Ucap Fukuda yang raut wajahnya menunjukan kecemasan.

"Lalu kenapa kau secemas itu?" Ucap Hyuga.

Fukuda terlihat tidak mengerti.

"Biasanya juga begini. Saat melawan generasi keajaiban selalu seperti ini. Momen di saat kita percaya pada ace kita. Mungkin kita akan menyerah jika tidak ada ace yang bisa diandalkan. Tapi kita punya Kagami. Apa itu cukup?" Lanjutnya.

Hyuga terlihat memberikan kepercayaan penuh dengan mengepalkan tangan mereka pada Kagami begitu juga anggota yang lain.

'Aku sudah melupakannya. Padahal kami masih memiliki Kagami, aku tidak perlu cemas lagi.' Batin Rei lalu tersenyum.

"Kau tau apa yang harus dilakukan, Kagami-kun. Mulai sekarang, menang atau kalah. Pertunjukan yang sebenarnya baru dimulai. Maju dan menang, Kagami!" Ucap Riko.

Rei juga melakukan hal yang sama sambil tersenyum.

"Ganbatte ne." Hanya itu yang terucap dari bibir Rei, tapi itu sudah cukup membuat Kagami bersemangat melebihi biasanya.

Akashi melakukan pertahanan sendirian tanpa berharap pada anggota timnya. Kagami terus berusaha menghentikan Akashi, tapi gagal.

"Kagami-kun" Panggil Kuroko yang membuat Kagami menoleh padanya. "Bagaimana kalau kita menyerah dulu untuk sekarang?" Lanjutnya yang membuat Kagami terkejut.

"Apa yang kau katakan, Kuroko? Kita sudah sampai sejauh ini." Ucap Kagami.

"Maksudku bukan menyerah dalam pertandingan. Tapi menyerah membiarkan Kagami-kun berjuang sendirian." Ucap Kuroko yang membuat Kagami terkejut. "Kami memang bergantung padamu tapi kurasa itu terlalu berat. Jika itu yang kau rasakan sekarang, maukah kau menanggung beban itu bersamaku?" Lanjutnya lalu menatap Kagami tepat pada matanya.

"Hal seperti itu, aku saja sudah cukup. Hanya sedikit lagi..." Ucap Kagami tapi ia kembali terdiam saat melihat tatapan mata Kuroko. "Baiklah. Kalau begitu, aku juga akan membantumu." Lanjutnya.

Kuroko pun mengangguk.

"Ayo kita lakukan bersama. Kita akan mengalahkan Akashi!" Ucap Kagami.

Akashi melakukan serangan balik dan menggunakan emperor eyes, Kuroko menghentikannya dengan bantuan Kagami.

Seirin melakukan serangan balik. Akashi berusaha menghentikan Kagami dengan emperor eyes lagi tapi gagal.

Akashi terlihat kacau, ia selalu membuat kesalahan. Sedangkan Seirin terus mengejar ketertinggalan. Rakuzan pun meminta time out.

Akashi terlihat berubah selama waktu time out itu. Ia menjadi dirinya yang lain. Rei terlihat terus memperhatikan Akashi dari tempatnya berdiri.

'Akashi, kau yang dulu telah kembali. Dirimu yang hangat telah kembali.' Batin Rei yang tersenyum saat menyadari hal itu.

Kuroko terus melihat kearah Rei yang terlihat memperhatikan Akashi sambil tersenyum.

'Kenapa Rei-san terus memperhatikan Akashi-kun?' Batin Kuroko yang sedikit cemburu.

To be continued

Enter the anime world {Kuroko no Basket}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang