Alasan

2.6K 284 11
                                    

Author POV

Kise sedang membasuh wajahnya sedangkan pemain yang lain sedang mengantarkan kepergian Seirin.

"Menurut horoskop untuk Gemini mu, hari ini memang adalah hari sialmu, tapi tak kusangka kau benar-benar akan kalah." Ucap pria berambut hijau.

"Kau datang untuk menonton ya, Midorimacchi?" Ucap Kise.

"Siapapun yang menang, pertandingan barusan sama sekali tidak menyenangkan. Monyet juga bisa melakukan dunk seperti tadi. Wajar saja bila takdir tak berpihak padamu." Ucap Midorima.

"Ini pertama kalinya kita bertemu sejak SMP, ya? Lama tak bertemu. Seperti biasa kau suka melakukan tapping pada jari-jarimu, ya? Lagipula, mau dunk atau apa saja, tidak masalah asalkan masuk, kan?" Ucap Kise.

"Karena itulah kau kalah. Tentu saja bolanya masuk kalau sedekat itu. Shoot memiliki nilai tersendiri jika dilakukan dari jauh. Aku selalu membawa benda keberuntunganku setiap hari, karena itulah lemparanku tidak pernah meleset." Ucap Midorima.

'Dia memanglah shooter nomor satu di Kiseki no Sedai.' Batin Kise.

"Lagipula, bukankah sebaiknya kau bicara dengan Kurokocchi daripada denganku?" Tanya Kise.

"Itu tidak perlu. Aku tidak akan akur dengannya. Aku tidak hanya mengakui gaya permainannya, tapi juga mengaguminya. Tapi, aku tidak bisa menerima keputusannya melanjutkan ke sekolah baru seperti Seirin. Aku kesini hanya karena kami akan bertanding melawan mereka di babak penyisihan. Sejujurnya, mereka bahkan tidak pantas untuk dibicarakan." Ucap Midorima.

Datanglah seorang pria berambut hitam dengan sepeda beserta gerobaknya

"Sialan kau, Midorima!  Meninggalkanku begitu saja ditengah kemacetan! Malu-maluin banget, tahu?!" Ucap pria berambut hitam.

"Hari ini aku hanya datang untuk melihat pertandingan. Tapi, sebaiknya aku minta maaf terlebih dahulu. Takdir bahwa kami akan dikalahkan oleh Seirin itu tidak akan terjadi. Sayang sekali, sebaiknya kau menyerah saja soal balas dendam mu." Ucap Midorima.

Tim Seirin kebetulan melewati tempat mereka sedang berbicara. Rei pun menoleh kearah mereka.

'Midorima' Batin Rei.

Setelah pergi dari SMA Kaijou, Tim Seirin segera menuju rumah sakit untuk memeriksa keadaan Kuroko. Rei pun menemani Kuroko untuk diperiksa sedangkan anggota yang lain menunggu di luar.

"Tidak ada masalah." Ucap Rei pada anggota yang lain setelah mereka keluar dari rumah sakit.

Mereka semua pun bernafas lega. Kemudian, mereka pun pergi makan steak ukuran jumbo di sebuah kedai makan. Jika mereka tidak bisa menghabiskan steak itu, mereka harus membayar. Tapi, jika mereka bisa menghabiskan steak itu, mereka tidak perlu membayar sepeser pun.

Mereka tidak ada yang bisa menghabiskannya kecuali Kagami. Akhirnya, sisa steak yang mereka makan, mereka berikan pada Kagami. Kuroko pun pergi keluar kedai dan bertemu dengan Kise yang sudah menunggu nya diluar.

"Apa kita bisa bicara sebentar?" Ucap Kise.

Kise pun membawa Kuroko pergi. Rei yang menyadari kepergian Kuroko bersama Kise pun segera menyusul mereka tetapi tetap menjaga jarak. Mereka lalu berhenti disebuah taman. Rei pun memutuskan untuk bersembunyi di dalam semak-semak yang tidak jauh dari mereka untuk menguping.

"Ngomong-ngomong, sudah lama ya kita tidak ngobrol seperti ini. Lukamu tidak apa-apa?" Ucap Kise.

"Ya, aku tidak apa-apa." Ucap Kuroko.

"Oh iya, tadi aku bertemu dengan Midorimacchi."

"Sejujurnya, aku tidak terlalu akrab denganya."

Enter the anime world {Kuroko no Basket}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang