Kedai Okonomiyaki

2.3K 247 5
                                    

Author POV

Tim Seirin pun memutuskan untuk makan di sebuah kedai okonomiyaki terlebih dahulu sebelum pulang. Disana, mereka bertemu Kise dan Kasamatsu. Di tempat lain, Takao, Midorima dan Rei sedang berjalan pulang bersama tanpa menggunakan payung karena hujan sudah berhenti. 

Selama perjalanan, hanya Takao yang terus berbicara dan bertanya pada Rei tentang berbagai macam hal. Rei hanya menjawab seadanya.

"Ayo kita makan disana dulu!" Ucap Rei sambil menunjukkan sebuah kedai okonomiyaki.

Mereka berdua hanya menyetujui permintaan Rei dan masuk ke kedai itu. Di kedai itu, mereka bertiga bertemu dengan tim Seirin juga Kise dan Kasamatsu.

"Oh kebetulan sekali!" Ucap Rei seolah terkejut, padahal dia sebenarnya sudah tau kalau mereka semua sudah ada disana.

Saat Midorima akan pergi, Rei segera menahannya.

"Apa kau ingin pergi? Kalau kau pergi maka aku akan menganggapmu seorang pengecut." Ucap Rei.

Midorima lalu menaikkan kacamatanya. "Aku tidak peduli kau menganggapku pengecut, tapi aku tidak mau dianggap pengecut oleh siapapun." Ucap Midorima.

'Tsundere tetaplah tsundere, ya.' Batin Rei.

"Reicchi duduklah disebelahku!" Ucap Kise.

Mereka pun akhirnya duduk bersama. Rei duduk diantara Kuroko dan Kise. Sedangkan dihadapannya ada Kagami dan Midorima. Suasana seketika menjadi canggung diantara mereka.

"Bagaimana kalau kita memesan sesuatu? Aku lapar." Ucap Rei yang berusaha mencairkan suasana.

"Aku sudah kenyang, jadi kurasa aku tidak akan memesan apa-apa lagi." Ucap Kise.

"Permisi! Aku mau pesan!" Ucap Kagami memanggil pelayan. Pelayan itu segera menghampiri meja mereka. "Aku pesan okonomiyaki cumi-cumi, daging ham, daging giling, gurita, dan kimchi." Ucap Kagami memesan makanannya.

"Kau memesan terlalu banyak!" Ucap Kise dan Midorima bersamaan. Hal itu pun membuat Rei tertawa. Wajah mereka berempat memerah saat melihat Rei yang tertawa.

"Tidak apa-apa. Kagami-kun akan menghabiskannya seorang diri." Ucap Rei setelah menghentikan tawanya.

"Apa dia sungguh manusia?" Ucap Kise.

Midorima terus memasang wajah tidak senangnya bahkan setelah pesanannya datang.

"Aku tau kalah itu mengecewakan, tapi ayolah! Musuh kemarin adalah teman hari ini, kan?" Ucap Kise.

"Kami baru saja dikalahkan beberapa jam yang lalu tau! Selain itu, aku tidak percaya kau bisa duduk dan ngobrol santai bersama mereka. Kau sudah pernah kalah dari mereka, kan?" Ucap Midorima.

"Kalau soal itu, karena aku pasti akan balas dendam pada mereka di Interhigh nanti." Ucap Kise sambil melihat kearah Kagami dan Kuroko. "Berikutnya aku tidak akan kalah." Lanjutnya lagi dengan wajah serius.

"Aku juga tidak akan kalah." Ucap Kagami.

"Kise, sepertinya kau agak berubah." Ucap Midorima.

"Benarkah?" Ucap Kise.

"Matamu ...terlihat aneh." Ucap Midorima.

"Aneh?" Ucap Kise kaget.

'Itu kemampuan baru yang dimilikinya.' Batin Rei.

"Itu sama sekali tidak aneh, aku menyukainya." Ucap Rei yang membuat mereka semua terdiam dan memandang ke arahnya. Melihat mereka memandang ke arahnya, Rei hanya mengedip-ngedipkan matanya lucu. "Kenapa? Apa aku salah bicara?"

Tanpa mengatakan apa pun, mereka kembali melanjutkan makannya yang tertunda. Tiba-tiba sebuah okonomiyaki terbang ke kepala Midorima akibat ulah Takao. Midorima pun kesal dan berdiri dari kursinya hendak pergi.

"Tunggu Midorima-kun!" Ucap Rei yang berdiri dari kursi dan menghentikan Midorima.

"Apa lagi?" Ucap Midorima yang terlihat kesal.

Rei pun berjinjit dan membersihkan kepala Midorima dengan sapu tangannya.

"Jangan pergi dulu. Kau harus menghabiskan makananmu terlebih dahulu, ya?" Ucap Rei dengan senyumannya yang membuat Midorima kembali duduk di kursi.

"Kagami, biar kuberitahu kau satu hal. Ada dua pemain Kiseki no Sedai yang bersekolah di Tokyo. Aku, dan pria bernama Aomine Daiki. Kau akan menghadapinya di liga final. Dan dia adalah pemain yang gaya bermainnya mirip denganmu." Ucap Midorima setelah menghabiskan makanannya dan hendak beranjak pergi.

"Hah? Aku tidak terlalu mengerti, tapi dia juga pemain yang kuat, kan?" Ucap Kagami.

"Dia kuat. Tapi, aku tidak suka dengan gaya permainan orang itu." Ucap Kuroko dengan wajah serius.

"Yah, pokoknya berjuanglah sekeras mungkin." Ucap Midorima setelah menaruh sejumlah uang di meja lalu pergi.

"Midorima-kun, kapan-kapan kita bertanding lagi, ya." Ucap Kuroko yang menghentikan langkah Midorima.

"Tentu saja. Selanjutnya akulah yang akan menang." Ucap Midorima lalu benar-benar pergi.

Kuroko pun tersenyum, begitu juga dengan Rei. Tidak lama kemudian setelah kepergian Midorima, tim Seirin sudah keluar dari kedai. 

"Kuroko kemana?" Ucap Hyuga yang tidak melihat Kuroko. Tidak lama kemudian, Kuroko kembali dengan membawa seekor anjing.

"Maaf, aku menemukan anjing ini." Ucap Kuroko.

"Anjing?!" Ucap mereka bersamaan.

Riko yang melihat anjing itu langsung menggendongnya.

"Rasanya dia mirip seseorang, ya?" Ucap Riko. Ia lalu memperhatikan anjing itu dan Kuroko bergantian.

Mereka lalu memberi nama anjing itu Tetsuya Nigou. Setelah Riko berhenti menggendong nigou, nigou segera menghampiri Rei dan bermain di kakinya.

"Imutnya..." Ucap Rei lalu berjongkok dan mengelus Nigou. Ia lalu menggendongnya, Nigou pun menjilat wajahnya. "Aduhhh...itu geli." Ucap Rei yang wajahnya dijilat oleh nigou.

"Dia tampaknya sangat menyukaimu." Ucap Hyuga.

Sedangkan Kagami sedang bersembunyi didekat sana karena tidak ingin dekat-dekat Nigou.

"Kau sedang apa, Kagami-kun?" Tanya Riko yang menyadari Kagami yang sedang bersembunyi.

"Aku benar-benar tidak tahan dengan anjing." Ucap Kagami dengan wajah pucat.

"Ayolah Kagami-kun, kau tidak perlu takut. Dia sangat imut kan?" Ucap Rei sambil mendekatkan Nigou pada Kagami.

"Jauh kan dia dariku!" Ucap Kagami semakin menjauh.

"Ayolah Kagami-kun, sentuhlah dia. Kalau tidak, aku akan menangis." Ucap Rei sambil matanya sudah berkaca-kaca. Mereka yang mendengar hal itu merasa tidak percaya dengan apa yang dikatakan Rei. Tapi mereka juga ingin melihat lebih jauh ekspresi takut Kagami.

"Iya iya" Ucap Kagami sambil berjalan mendekat dengan tubuhnya yang gemetaran. Ia perlahan mengangkat tangannya yang masih gemetaran untuk menyentuh Nigou. Tiba-tiba Nigou mengonggong dan itu membuat Kagami langsung pingsan.

Akhirnya, mereka terpaksa harus mengangkat Kagami pulang ke rumahnya dulu baru mereka bisa pulang ke rumah masing-masing.

Dikamarnya, Rei sedang menertawakan Kagami saat pingsan tadi. Ia senang karena dapat mengerjainya. Ia lalu memutuskan untuk mandi karena merasa badannya sudah lengket. Setelah mandi, ia berbaring dikasurnya lalu perlahan menutup matanya dan menuju alam mimpi.

To be continued


Enter the anime world {Kuroko no Basket}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang