Senyum Manis

266 22 0
                                    

Sejak kejadian makan bersama seminggu yang lalu. Kini Nara dan Winwin semakin dekat. Seperti sekarang mereka sedang pulang bersama.

Ya,  sejak kedekatan mereka berdua Winwin memang selalu mengantar Nara pulang. Tidak hanya itu Winwin juga menyempatkan mampir di kedai untuk sekedar membantu melayani pelanggan di kedai tersebut.

Mobil yang mereka tumpangi kini telah sampai di depan kedai ramyeon bercat coklat itu. Yang tak lain kedai milik ibu Nara.

Nara pun turun dari dalam mobil dan berbalik untuk melihat ke arah Sunbaenya itu.

"Terimakasih Sunbae" ucap Nara pada Winwin.

"Eum,sama-sama." balasnya disertai anggukan.

"Su,sunbae tidak mau mampir dulu." tawar Nara.

"Akh! Mungkin lain kali Nara-ssi. Aku ada acara keluarga di rumah." jawab Winwin.

"Oh..  iya Sunbae. Aku masuk dulu, hati-hati di jalan." ucap Nara disertai senyum termanisnya.

Senyum itulah yang membuat hati Winwin bergetar saat melihatnya. Dasarnya Nara adalah gadis yang ceria dan sifat itulah yang membuat Winwin semakin memantapkan hati untuk Nara.

"Ok! Nara-ssi, sampai jumpa besok. Aku pergi dulu, salam untuk Bibi dan Rena." pamitnya pada Nara.

"Iya Sunbae, bye!" balas Nara dengan lambaian tangan.

Kini mobil itu sudah melaju dan mulai menghilang di pertigaan jalan tempat Nara tinggal.

Nara pun kemudian masuk ke dalam kedai dan mendapati ibunya tengah mengantar pesanan ramyeon pada salah satu pelanggan.

"Aku pulang," ucapnya tertuju pada sang ibu. Ibunya yang mendengar suara anaknya pun menoleh.

"Kau sudah pulang?" ujar ibunya kemudian.

"Iya" balas Nara dan akan pergi ke atas untuk menuju kamarnya. Tapi sebelum itu ibunya pun berucap dan membuat Nara berhenti sejenak.

"Ke mana Sunbae mu itu Na-yya? apa dia tidak ke mari?" tanya ibunya penasaran karena tidak melihat sosok kakak tingkat Nara yang beberapa hari ini datang berkunjung.

"Ha? tidak ibu. Dia ada acara keluarga hari ini." jawab Nara pada ibunya.

"Yah, sayang sekali. Ibu suka saat dia datang ke sini. Kau beruntung dekat dengan pria setampan dia Na-yya." ucap ibunya yang membuat Nara merasa aneh.

"Ibu kenapa?" selidik Nara pada ibunya yang terlihat memiliki maksut lain dengan ucapannya tadi.

"Ibu rasa kau cocok dengannya Na-yya." ujarnya menggoda sang putri.

"A,aku tidak tau. Sudahlah aku ke atas dulu" terlihat ia sudah salah tingkah dengan semburat merah di pipinya.

Dia merasa sangat malu dengan ucapan ibunya dan dengan langkah cepat ia segera menaiki tangga untuk menuju kamarnya.

Melihat tingkah malu-malu putrinya itu ibunya pun terkikik geli dan sedetik kemudian tersenyum.

"Putri ku sudah besar" ucapnya.





Nara yang sudah sampai di kamarnya pun melepas tasnya dan merebahkan tubuhnya di atas kasur bercover motif bunga itu.

Sejenak ia menutup matanya dan membukanya lagi. Dia masih mengingat perkataan ibunya tadi.

"Apa aku pantas bersama Winwin Sunbae? Dia tampan, populer, dan.. dan kaya. Sedangkan aku?  Arrrghh!! Berpikir apa aku ini, aku menghayal terlalu tinggi" monolog Nara pada dirinya.

CHINESE BOY | Dong Si ChengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang