LAST!!

300 14 0
                                    

Dua anak manusia itu kini tengah duduk di kursi taman sekolah. Kecanggungan menimpa sepasang kekasih itu. Keduanya belum ada yang berani membuka suara, mereka sama-sama sibuk dengan pemikirannya.

Setelah keputusan Winwin yang akan kembali ke China semalam Nara masih tak percaya ia akan ditinggalkan oleh pria yang mengisi hari-harinya selama ini.

"Chagi,,,?" suara Winwin yang sudah jengah dengan keheningan antara mereka.

"Oppa" toleh Nara, "Kapan kau akan pergi?"

"Setelah pesta perpisahan nanti." jawabnya.

"Secepat itu?"

Winwin menganggukan kepala sebagai jawaban. Berbeda dengan Nara yang sudah mulai berkaca-kaca menahan tangis.

"Chagi, kumohon jangan bersedih. Aku hanya pergi untuk belajar, kau tak perlu takut." kata Winwin.

Pria itu mengelus pipi Nara lembut.

"Oppa, aku takut eomma mu akan memisahkan kita. Aku juga tidak mau kita berhubungan jarak jauh Oppa. Aku takut." jelas Nara mengutarakan semua ketakutannya.

"Lalu, kau mau mengakhiri hubungan kita?" tanya Winwin serius.

Nara menggeleng cepat, dan menatap manik mata milik Winwin lekat.

"Bukan Oppa. Aku tidak mau, aku tidak ingin jauh darimu."

"Na-yya? Jarak tidak akan memisahkan kita. Sekarang banyak cara untuk kita berkomunikasi. Dan untuk masalah eomma, dia ingin aku pergi ke China kemarin memang dalam keadaan emosi tapi aku juga ingin kuliah di sana. Aku akan mengurus bisnis appaku juga" tutur Winwin memberi penjelasan.

"Kita akan bertemu lagi kan Oppa?" tanya Nara dengan polosnya.

"Tentu saja" jawab Winwin terkekeh, "Aku akan menemuimu jika ada waktu nanti. Kau jangan risau dengan hal seperti tadi. Aku mencintaimu, kau percaya padaku?hem?"

"Ne, aku percaya Oppa." ucap Nara sedikit tenang.

Winwin tersenyum mendengar ujaran gadisnya. Tangannya meraih kedua tangan Nara dan menciumnya romantis.

^^

Hari ini ujian akhir semester telah berakhir. Seluruh siswa merasa lega dengan akhir penderitaan mereka yang harus belajar dan mengerjakan soal-soal sulit yang akan membuat otak mereka seakan pecah.

Namun, kesenangan itu tak berlaku untuk gadis bernama Nara. Ia malah memikirkan masa kebersamaannya dengan Winwin yang tinggal beberapa hari lagi. Saat ini laki-laki itu tengah sibuk menyiapkan urusan kepergiaanya ke China.

Selama dua hari ini ia sama sekali tak berkomunikasi dengan Winwin dan itu membuat Nara merenungi nasib hubungannya dengan pria berdarah China itu. Belum pergi saja ia dilupakan apalagi nanti?

^^

Di rumah Nara dan Rena sedang menonton tivi bersama. Nara yang duduk di samping sang adik tengah resah menunggu Winwin yang belum juga memberi kabar. Apa dia dulu yang harus bertanya dan membuang rasa gengsinya sebagai seorang wanita?

Tangannya ia gerakkkan membuka dan melock ponselnya. Entah sudah berapa kali ia melakukannya, ia sudah sangat frustasi sekarang. Matanya mengarah ke jendela yang menampakan langit cerah berawan putih. Ia berharap ketika melihatnya akan membuat perasaannya tenang.

Adiknya yang melihat tingkah sang kakak yang menurutnya gusar itu merasa keheranan tidak seperti biasanya ia akan mengomel saat acara kesukaannya diganti olehnya.

"Unnie?" panggil Rena.

"Wae?" jawab Nara tanpa menoleh.

"Unnie ada masalah ya? Sedari tadi kau tampak gelisah?" tanyanya.

CHINESE BOY | Dong Si ChengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang