Keesokannya dengan mata sembab karena menangis semalam Nara berjalan menuju kelas dengan gontai tanpa membawa rasa semangat yang biasa ia perlihatkan.
Rasanya masih terasa sakit dengan kata-kata ibu Winwin kemarin. Hatinya hancur, rasa sesak di dada jika ia memang harus menjauhi pria China itu. Sebuah kebimbangan hati ingin mempertahankannya namun pikirannya memutuskan untuk melepasnya.
Semua pemikiran itu terhenti ketika tangan seseorang mencegah langkahnya. Nara pun menoleh tangan si pemilik. Ulasan senyum menyapanya. Senyum malaikat dari seseorang yang ia kagumi selama ini. Tapi senyum itu harus ia relakan untuk ia lepaskan.
"Pagi Na-yya!" sapanya.
"Pagi Sunbae." balasnya acuh.
Setelah balasan itu Nara mulai melangkahkan kakinya. Tapi lagi-lagi dicegah Winwin.
"Nara. Kenapa??" tanyanya berkerut dahi.
"Aku ada piket pagi Sunbae. Aku pergi dulu." melepas tangan Winwin dari lengannya.
Dan berjalan pergi dengan cepat menuju kelasnya. Nara adalah Nara secerianya dia tapi tetap dia adalah gadis rapuh umurnya saja belum genap 18 tahun. Dan yang perlu diketahui Winwin adalah cinta pertamanya. Baru dengan laki-laki itu ia merasa ada getaran aneh di hatinya.
Dia sudah mencintai Winwin hampir setara dengan rasa cintanya pada sang ayah yang telah meninggal 3 tahun yang lalu. Baru saja ia merasakan perhatian dari seorang pria selain ayahnya.
^^
Sudah seminggu sejak kejadian itu. Nara dan Winwin saling menjauh. Bukan,bukan Winwin yang menjauh tapi Nara lah yang berusaha menjauhi Winwin. Setiap akan berpapasan di koridor atau area sekolah lainnya Nara akan berbalik arah untuk menghindari kakak kelasnya itu.
Winwin yang merasakan perubahan sikap Nara pun dirundung rasa bingung. Sebenarnya ada apa dan kenapa? Apa dia sudah berbuat salah padanya?
Bergelut dengan pikiran itu membuatnya frustasi dan berimbas pada konsentrasi belajarnya yang terganggu. Padahal beberapa minggu lagi dia akan dihadapkan dengan ujian sekolah.
Untuk itu. Hari ini dia ingin menemui Mina sebagai sahabat dekat Nara, Winwin berharap adik kelasnya itu bisa membantu masalahnya dengan Nara.
Terlihat Mina sedang bersama Mark di taman sekolah. Mereka tengah duduk di bangku taman. Segera Winwin mendekati mereka dan bertanya atau paling tidak ada solusi masalahnya dengan Nara.
"Maaf apa aku mengganggu waktu kalian?" ujar Winwin setelah sampai di depan dua sejoli itu.
Tersadar dengan kedatangan seseorang Mina dan Mark mendongakan kepala. Dan mendapati sunbae populer itu berdiri di hadapan mereka.
"Akh! Sunbae. Tidak Sunbae ada apa?" tanya Mina.
Winwin pun ikut duduk di kursi taman berhadapan dengan Mina dan Mark.
"Langsung saja. Aku ingin bertanya apa Nara ada masalah saat ini?"
"Maksut Sunbae? Sepertinya dia baik-baik saja."
"Begitukah? Tapi kenapa dia tiba-tiba menjaga jarak padaku. Apa ada suatu hal buruk yang aku lakukan?"
"Dia menjauhimu Sunbae?" tanya Mina terkejut.
"Hem,, dan aku tidak tau apa sebabnya." balas Winwin sedih.
"Biasanya dia akan cerita Sunbae. Tapi ini sama sekali ia tidak berkata apa-apa padaku."
"Ini aneh" ucap Winwin
"Eumm.. aku ingat seminggu yang lalu penampilan Nara terlihat kurang bersemangat Sunbae. Matanya sembab dan bengkak seperti sehabis menangis. Menurutku sangat berantakan. Tapi saat aku bertanya kenapa ia hanya menjawab kalau dia lelah mengerjakan tugas hingga larut. Ya, hanya itu" jelas Mina mengingat Nara pada waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHINESE BOY | Dong Si Cheng
Romantizm(COMPLETED) Lee Nara si murid biasa yang tidak menyangka jika perasaannya pada sang sunbae yang merupakan most wanted sekolah akan terbalas. Namun, karena latar belakang keluarga mereka yang berbeda, membuat ibu dari Winwin tidak menyetujui hubunga...