Kencan Pertama?

248 19 0
                                    

Keduanya kini telah sampai di Haenggung. Jalanan tersebut sudah ramai dengan orang yang berlalu lalang melihat festival yang diadakan setiap penghujung pekan itu.

Nara dan Winwin sekarang sedang berkeliling dengan posisi tangan yang masih bertautan sejak mereka berangkat. Mereka terlihat seperti sepasang kekasih yang sedang pergi berkencan.

Namun, sesuatu membuat mereka terhenti. Nara yang bingung kenapa Winwin berhenti pun juga ikut berhenti dan menoleh heran padanya. Sebuah benda persegi pun diambil sang sunbae dari saku coatnya dan menghadapkannya ke wajah keduanya. Ya, Winwin mengajak Nara untuk mengambil selca.

Setelah puas berselca keduanya bingung harus melanjutkan perjalanannya ke mana.

"Eum, Sunbae kita akan ke mana?"tanya Nara.

"Bagaimana kalau kita wisata kuliner saja."ajak Winwin.

"Wah! ide bagus Sunbae."girang Nara.

"Kalau begitu kita mulai dari tteokbokki!" ucap Winwin semangat.

"Ayo Sunbae!" sahut Nara tak kalah antusias.

Setelah itu mereka menuju stan penjual tteokbokki. Begitu seterusnya mereka menjajal hampir semua jajanan yang ada di festival tersebut.

Terakhir, sebagai penutup acara wisata kuliner mereka membeli dua twisted ice dan minum.

"Nara-ssi ayo kita duduk di situ." tuntun Winwin menunjuk kursi yang disediakan di area Haenggung.

"Wah! rasanya kenyang sekali Sunbae."ujar Nara.

Winwin yang mendengar ujaran gadis itu pun tersenyum melihatnya senang berada di sampingnya.

"Lain kali kita ke sini lagi. Kau mau?"

Dengan cepat Nara mengangguk semangat dengan dirinya yang memakan twisted icenya yang akan segera meleleh.

Senja pun telah datang dengan warna jingga kemerahannya. Sesuai janji Winwin pada ibu Nara ia akan membawa gadis itu untuk pulang.

Setelah beberapa waktu perjalanan menggunakan bus akhirnya mereka sampai di depan kedai sekaligus rumah Nara.

"Sunbae. Terimakasih untuk hari ini."ucap Nara menghadap Winwin.

"Aku juga terimakasih. Masuklah Nara-ssi." balas Winwin dan menyuruhnya masuk ke dalam rumah.

"Kau sudah akan pulang Sunbae?" tanya Nara.

"Lalu? Apa kau mengajakku tidur di rumahmu Nara-ssi?" goda Winwin yang sukses membuat gadis di depannya itu salah tingkah.

"Akh,, ani Sunbae. Ma,maksutku kau pulang naik apa Sunbae?"

"Supirku sudah dalam perjalanan menjemputku Nara-ssi" jelas Winwin.

"Oh.. begitu,"

"Ya. Masuklah sampaikan salamku untuk Bibi." kata Winwin menyuruh Nara.

Sekali lagi Nara hanya menjawab perkataan Winwin dengan anggukan dan itu membuat Winwin sebenarnya merasa gemas.

"Berhentilah membuatku gemas Nara-ssi."  ucapnya tiba-tiba.

"Ha! maksutmu Sunbae?" Tanya Nara dengan raut bingung.

"Tidak." potongnya cepat, "Aku pulang dulu Nara-ssi, tidurlah dan mimpikan aku."dan dengan cepat tangan Winwin mengacak-acak rambut Nara.

Astaga, Nara sudah meleleh dengan sikap Winwin ini. Pria manis itu kini sudah melenggang pergi setelah tadi berpamitan. Meninggalkan Nara yang masih diam mematung. Dan tanpa tau gadis itu kini sudah blushing.

Bagaimana bisa pria itu membuatnya seperti ini. Nara rasanya sudah jatuh terlalu dalam pada sosoknya. Mungkin dia akan mengingat hari ini sebagai kencan pertama dalam hidupnya.

CHINESE BOY | Dong Si ChengTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang