Begin Now

1.6K 227 36
                                    

Rose terbangun dari tidur lelapnya, tatapannya seketika mengarah pada namja yang masih terlelap dihadapannya.

Rose menepuk pelan pipi Limario, "Lim" Panggilnya.

Limario mulai terusik, kini tatapan keduanya bertemu.

"Jam berapa sekarang ?" Tanya Limario.

Rose mengambil ponselnya, "06.37" Jawabnya.

"Ashh aku kesiangan" Ucap Limario sembari tergagap bangun dan lantas berlari menuju kamar mandi.

Rose duduk bersandar diranjang, mengamati namja yang buru-buru berlari ke kamar mandi dan segera menutup pintunya.

'Kau lucu' Ucap Rose dalam hati seraya tersenyum kecil.

Beberapa saat kemudian Limario keluar kamar mandi dan lantas bergegas memilih-milih pakaian.

"Kau mau kemana pagi-pagi begini ? Tanya Rose yang tengah menyisir rambutnya.

Limario berdecak, " Aku ada kepentingan pagi ini dan aku terlambat" Keluhnya.

"Dengan siapa ? Ini bahkan baru pukul 7 pagi" Ucap Rose.

"Pengacara Jang" Jawab Limario.

Rose menatap suaminya, "Pengacara Jang ?" Tanyanya dengan nada menyelidik.

"Umm aku hanya ingin berkonsultasi dengannya" Jawab Limario.

Rose meletakkan sisirnya kasar, "Kalau mau konsultasi itu ke konsultan bukan ke pengacara" Ucapnya dingin.

Limario hanya mengamati wajah istrinya yang terlihat kesal.

Ya, bagaimana tidak. Rose memang masih menyimpan kesal kepada Pengacara Jang karena ia pernah menolak permintaannya untuk menjadi partnernya dalam menghadapi masalahnya terdahulu.

"Aku pergi dulu" Pamit Limario.

Rose mendengus, "Terserahmu saja, aku tidak perduli" Ucapnya.

Limario tersenyum, "Kau lucu" Ucapnya sembari menatap Rose.

"Apa ?" Bentak Rose.

"Hmm tidak" Ucap Limario sembari menggelengkan kepalanya.

"Katanya mau pergi" Ucap Rose.

"Iya" Ucap Limario pelan.

Rose menahan Limario, "Hari ini aku ada pemotretan sampai pukul 4 sore, kalau kau mau tolong jemput aku" Ucapnya.

Limario mengerutkan keningnya, "Apa katamu barusan ?" Tanyanya.

Rose terdiam dan lantas melemparkan pandangannya membelakangi Suaminya.

"Rojje" Panggil Limario.

"Apa ?" Tanya Rose tanpa memalingkan wajahnya.

Limario memegang kedua pundak Rose, "Kapan kau merasa bahagia saat bersamaku ?" Tanyanya seraya berbisik ditelinga istrinya.

"Apa maksudmu ?" Tanya Rose.

Limario tersenyum, "Jawab saja pertanyaanku" Ucapnya.

Rose menatap Limario dengan tajam, "Apa kau pikir ada orang yang bahagia dengan keterpaksaan yang ia rasakan dalam hidupnya Lim ?" Tanya Rose dingin.

Limario menghela nafas, "Jadi kau benar-benar tak bahagia hidup denganku Roj ?" Tanya Limario sembari mendekati istrinya.

Kedua tatapan mereka bertemu, jarak keduanya semakin dekat seiring tubuh Limario yang kian mendekati Rose hingga membuat yeoja itu harus melangkah mundur.

So Much Pain [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang