Get Be Closer

1.8K 217 111
                                    

Limario tidur di kamar tamu rumah pribadi Hanbin yang letaknya tak begitu jauh dari kawasan camp militer.

"Lim, sementara kau istirahatlah disini.  Lebih baik disini daripada kau kembali ke asramamu" Ucap Hanbin seraya memberikan selimut pada Limario.

"Terima kasih, umm omong-omong besok pagi bisakah aku pulang ke rumahku ? Aku ingin menemui Rojje sebelum ia berangkat bekerja" Ucap Limario.

Hanbin tersenyum sekilas, "Tentu saja boleh, Rose itu istrimu Lim mana mungkin aku menghalangi niatanmu" Ucapnya.

Limario tertawa, "Haaah bisa saja kau menghalangiku, kau kan seniorku" Ejeknya.

"Hyah.. Biarpun aku seniormu, tapi kau jauh lebih senior masalah keluarga daripada diriku. Sudah, sudah... Istirahatlah, besok biar supirku yang mengantarmu. Besok aku ada rapat dengan pejabat militer" Ucap Hanbin.

Limario terkekeh, "Baiklah-baiklah, dasar orang sibuk" Ucapnya.

Limario manahan Hanbin sebelum ia benar-benar berlalu, "Hanbin, boleh aku pinjam ponselmu ?" Tanyanya.

Hanbin memalingkan wajahnya menuju Limario, "Pakai saja yang di laci mejamu. Aku sudah tidak memakainya" Ucapnya kemudian berlalu.

Limario lantas segera membuka laci meja di kamarnya dan menemukan beberapa ponsel di dalamnya.

"Ckk benar-benar orang kaya" Gumam Limario sembari memperhatikan ponsel-ponsel itu.

Akhirnya Limario memilih satu ponsel dan lantas mengecek fiturnya.

Hanbin tiba-tiba membuka pintu kamar Limario, "Hum ? Sudah ketemu ?" Tanyanya.

Limario mengangguk, "Apa ponsel ini ada kartu sim atau apapun itu yang bisa menghubungkanku dengan Rojje ?" Tanyanya.

"Bisa, tapi ku sarankan pakai saja koneksi internet lewat wifi. Aku tidak tahu kartu simnya masih aktif atau tidak" Jawab Hanbin.

"Oh baiklah" Ucap Limario sembari mengotak-atik ponsel ditangannya.

"Lim, ada titipan untukmu" Ucap Hanbin.

"Hum ? Dari siapa ?" Tanya Limario sembari melihat amplop ditangan Hanbin.

Hanbin menyerahkan amplop pada Limario, "Dari Rose" Jawabnya kemudian berlalu.

"Umm terima kasih" Ucap Limario.

Limario meletakkan ponselnya dikasur, lantas berbaring dan membuka amplop berwarna soft blue ditangannya.

Dengan seksama Limario membaca kalimat demi kalimat yang tertulis dikertas itu, tersungging senyuman kala ia membaca suratnya.

Limario lantas segera mengambil ponsel dan mencoba menghubungi istrinya.

'Halo'

"Rojje-a"

'Lim ? Ini Limario ?'

"Bukan"

'Lalu ? Oh maaf'

"Ini suamimu"

'Lim, jangan bercanda'

"Aku tidak bercanda. Iya, ini Limario suamimu Rojje-a"

'Hmm... Sekarang dimana ?'

"Aku ? Dirumah Hanbin, ini aku pakai ponsel Hanbin untuk sementara. Aku merindukanmu"

'Oh'

"Oh ? Oh saja ?"

'Lalu apa ?'

So Much Pain [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang