Photo

1.3K 203 18
                                    

"Cadet Limario !" Panggil seorang sersan pelatih kepada Limario.

Limario berlari dengan seragam dan perlengkapannya, "Siap !" Ucapnya seraya menghadap dengan posisi tegapnya.

Pelatih memberikan secarik kertas kepada Limario, sementara itu Limario lekas berjongkok sembari mengerjakan soal yang ia terima.

"Siap, sudah selesai pelatih" Ucap Limario sembari menyodorkan kertas itu kembali ke pelatihnya.

Sersan pelatih hanya melihat hasil pekerjaan Limario dan lekas menyuruh Limario untuk melanjutkan ke pos selanjutnya.

Sudah terhitung 3 minggu ini Limario menjalani aktivitasnya di camp pelatihan militer Korea Selatan, ia dan para rekannya kini tengah melakukan kegiatan survival yang dipimpin langsung oleh Letnan pelatih Hoshio yang mana merupakan pimpinan tertinggi di jajaran Pelatih.

"Hei Lim, kau lihat orang itu ?" Tanya Changwook seraya menunjuk ke arah Letnan Hoshio.

Limario mengamati telunjuk Changwook sebelum menjawab, "Jangan tunjuk kearahnya, kau bisa kena masalah nanti" Ucapnya.

"Cihh kau ini terlalu penakut" Imbuh Changwook seraya membersihkan sepatunya.

Limario tertawa kecil, "Kau tidak suka dengannya ya ?" Tanyanya.

Changwook membuang mukanya sembari berdecak, "Tentu saja aku tidak suka, bagaimana bisa oranga sing bisa memimpin batalyon sebesar ini" Jawabnya.

"Hum ? Tahu darimana kau jika Letnan Hoshio bukan orang Korea ?" Tanya Limario penasaran.

"Ahh dasar, kau ini terlalu sibuk dengan dunia entertaimentmu ya sampai-sampai tidak tahu berita sepenting ini, kemana saja kau huh ?" Ucap Changwook kesal.

"Hyah, aku ini baru tahu tentang militer juga karena ikut camp ini. Lagi pula aku tidak terlalu memperhatikan tentang militer Korea Selatan kecuali tentang perselisihan dengan negara tetangga" Jawab Limario santai.

"Hei Lim, asal kau tahu ya. Hoshio itu orang Jepang dan pada saat ia mendaftar di militer dan berpangkat sersan kewarganegaraannya masih Jepang. Tapi pada akhirnya ia menjadi pimpinan, bukahkah itu sebuah kejanggalan ? Seorang penjajah tapi bisa menjadi pimpinan di negara jajahannya. Aneh" Gerutu Changwook.

"Mungkin saja dia sudah berpindah kewarganegaraan sekarang, sudah Wook... Dia itu pemimpin yang hebat, aku yakin militer Korea tidak salah pilih" Ucap Limario.

Changwook memicingkan sebelah alisnya, "Sekali penjajah tetap saja penjajah Lim" Ucapnya berbisik.

"Hmm sudahlah, kita sudah berdamai dengan Jepang sekarang. Kau harus menghargainya karena dia atasan kita. Jika mengungkit penjajahan, kau pikir Thailand tidak dijajah Jepang huh ? Negaraku juga sama saja, tapi ya.... Sudahlah, aku ingin kita tetap bersatu meskipun sejarah kita tidak menyatu" Ucap Limario seraya memakai kembali sepatunya.

"Hah, iya. Aku akan coba untuk tidak mengungkitnya, maaf Lim" Ucap Changwook seraya memakai sepatunya.

Limario celingukan mencari seseorang, "Umm... Dimana Yeonjae ? Aku tidak lihat dia sejak tadi" Ucapnya.

Changwook juga ikut celingukan, "Entahlah, aku juga tidak melihatnya Lim" Jawabnya.

Limario dan Changwook berada dalam satu kompi yang sama yaitu kompi merah, atau kompi satu, sedangkan Yeonjae berada di kompi hijau atau kompi dua.

Kini mereka tengah mempersiapkan diri untuk makan siang. Dan Limario tengah bersiap bersama dua rekan lainnya untuk memulai apel makan siang, Limario kembali dipilih sebagai pemimpin apel sekaligus menjabat sebagai salah satu komandan pleton di kompinya.

So Much Pain [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang